15. mau ikut ke pantai, nggak?

684 105 173
                                    

Taufan sebagai Tama Narasatya
dan
Halilintar sebagai Harsa Narasatya

Taufan sebagai Tama NarasatyadanHalilintar sebagai Harsa Narasatya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu harus ngucapin Makasih kalau ketemu Fahri... dia udah ngelakuin banyak hal supaya kita bisa damai lagi."

"Ngilangin rumor nggak baik di sekolah, ngehukum pelaku yang udah fitnah kamu, pontang-panting cari bukti yang kuat biar aku percaya sama kenyataan yang sebenarnya dan ngusahain apapun biar kamu bisa pulang lagi ke sini."

Sejauh ini Fahri adalah sosok sahabat yang paling aneh. Bukannya mencurigai atau apa, tetapi mereka saja baru berteman selama dua tahun dan Fahri sudah sedekat ini dengan mereka.

Terkadang Tama akan merasakan kecemburuan di hatinya ketika Fahri terlewat sayang pada Harsa. Saat ditanya mengapa sesayang itu, Fahri hanya akan menjawab, "Harsa ngingetin aku sama Adek aku yang udah berpulang duluan."

Dua tahun mereka bertiga berteman, hanya sedikit pengetahuan mereka antara satu sama lain.

Setahu Tama, Fahri hanya mempunyai Ibu. Ayah serta satu-satunya Adiknya telah meninggal beberapa tahun dahulu karena kebakaran besar.

Fahri adalah Fahri. Sosok yang merupa malam; sulit untuk mengetahui hal-hal yang ada di sekitarnya dan selalu datang dengan sesuatu yang mengejutkan, contohnya seperti sekarang, di saat Fahri datang dengan raut wajah panik setengah mati, suaranya gemetar saat menyeru nama Adik Tama.

"HARSA!"

Berlari sampai hampir kehabisan nafas hanya untuk melihat keberadaan Harsa. Fahri benar-benar se cemas itu. Tama lantas tersenyum tipis dan memberi kode pada adiknya agar mendekati Fahri, "Dia di sini."

Sedangkan Harsa dengan ragu mulai mendekat, mungkin kehadiran Harsa di sini bagai sebuah mimpi untuk Fahri, itu sebabnya remaja berkacamata itu bungkam untuk sesaat.

Iya, sesaat. Karena setelahnya Fahri segera bergegas memeluk Harsa. Di peluk erat dengan perasaan takut kehilangan. Aneh sekali jika di pikir-pikir, padahal Fahri hanya orang asing, tetapi se khawatir ini pada Adik orang lain.

Lantas Fahri melepas pelukan, melontarkan tatapan sinis dan membolak-balik tubuh Harsa untuk memastikan sesuatu.

"Kamu kok makin kurus!? Jangan bilang kalau kamu puasa makan minum selama di Jakarta!?" Fahri mendelik kesal, sangat kesal. Lalu dia kembali merecok,

"Kamu tuh budeg atau budeg beneran? Aku udah bilang jangan kemana-mana, masih aja ngeyel mau pergi! Kamu kira aku nggak sakit hati waktu itu? Kamu kira aku nggak khawatir waktu itu? Salah besar kamu."

Baik itu Tama ataupun Harsa, mereka berdua sama-sama diam. Membiarkan telinga mereka mendengarkan apa yang telah Fahri rasakan selama ini.

[✓] Derana : I Lost My Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang