21. riuh hati di pasar malam

570 105 166
                                    

Taufan sebagai Tama Narasatya;
dan
Halilintar sebagai Harsa Narasatya

Sudahlah di gempur habis-habisan dengan ujian kelas 12, sekarang Harsa pun harus ikut frustasi oleh ujian seleksi PTN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudahlah di gempur habis-habisan dengan ujian kelas 12, sekarang Harsa pun harus ikut frustasi oleh ujian seleksi PTN. Harsa bahkan masih tidak tahu mau melangkah kemana jika lulus seleksi PTN.

Sedangkan Tama, oh jelas, anak itu tidak perlu di khawatirkan. Nilai dan prestasinya sudah cukup untuk mendapatkan nilai tertinggi, baik itu di ujian ataupun seleksi nanti.

"Udah milih jurusan kuliah, nggak?" Di tengah-tengah pikiran dan otak yang berjibaku melawan soal-soal ujian, Tama malah bertanya hal serumit itu. Lantas untuk hari-hari berikutnya di lewati Harsa dengan banyak diam.

Tidak mungkin kan jika Harsa memilih jurusan secara acak? Bisa gila dia jika tidak sanggup bertahan di jurusan nya kelak!

Tanpa sadar tujuh hari sudah berlalu, ujian berakhir dan tinggal menunggu pendaftaran di universitas serta seleksi yang akan datang. Harsa jatuh terbaring di sofa, menghela nafas panjang dengan pikiran mengawang.

"Mikirin jurusan kuliah, ya?" Tiba-tiba saja Kirana muncul dari balik sofa, tersenyum sembari berdecak pasrah pada putranya yang murung akhir-akhir ini. "Mau Mama bantu, nggak?"

"Emang Mama bisa apa?" Harsa hanya bergumam malas. Jangan bilang jika Ibunya akan memilihkan jurusan kuliah untuk Harsa!?

"Mama bisa arahin kamu." Kirana dengan senyum lucu mengambil tempat duduk di samping Harsa, dimana masih ada tempat kosong di sana. Lantas kaki Harsa di gelitik kecil, membuat putranya segera memekik dan bangun untuk menjauh beberapa sentimeter.

"Apa yang kamu suka di hidup kamu? Jangan ngejawab saudara kamu, ya!"

Harsa terdiam sejenak, "Aku suka semua yang berhubungan dengan air. Suka biota yang hidup di laut juga."

"Kenapa suka air?" Pertanyaan Kirana segera mengundang bungkam dari Harsa. Putranya itu melirik ke berbagai arah, enggan menatap mata Ibunya, lalu menjawab, "Seluruh air di dunia ini luas banget. Sama kaya luasnya angkasa. Kalau Tama menjelajah isi jagat raya, berarti aku bakal menjelajah isi kedalaman air di dunia ini."

"Kalau gitu, kenapa nggak nyoba masuk jurusan ilmu kelautan?"

Ilmu kelautan, ya...

Harsa mengangguk tanpa sadar. Meski tidak ada bakat, setidaknya ada rasa penasaran yang melandasi sebuah pembelajaran. Sepertinya Harsa telah menetapkan pilihannya, yakni jurusan kelautan.

"Tama milih jurusan Astronomi, Harsa milih jurusan Kelautan. Anak Mama keren-keren banget." Kirana memekik kecil, membuat senyum Ibu menular pada Putranya.

"Ih, ngapain kalian!? Kok nggak ngajak-ngajak aku!?"

Seruan itu datang dari lantai atas, lantas suara tapak kaki bergema dan Tama ikut menyempil duduk di tengah Harsa dan Ibu.

[✓] Derana : I Lost My Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang