...........Samudra seorang laki laki yang mengalami kelumpuhan total pada kedua kaki nya akibat sebuah kecelakaan tiga bulan lalu, Samudra ingin menolong seseorang namun akibat dari niat menolong nya dia tidak bisa berjalan normal lagi seperti sedia kala, seumur hidup nya Samudra hanya bisa duduk di kursi roda untuk membantu nya kemana saja walau sulit bagi nya.
Samudra ingin kedua kaki nya kembali sembuh lagi namun sayang nya itu mustahil bagi nya saat ini, dokter bilang dia masih ada kesempatan untuk berjalan lagi namun kesempatan itu sangat kecil antara bisa terjadi atau tidak.
Dengan kondisi Samudra yang saat ini dia rasa mustahil untuk dia bisa kembali berjalan lagi, tidak ada siapapun yang bisa menerima keadaan nya dan dia juga sudah pasrah dengan kehidupan nya saat ini.
Seorang laki laki paruh baya membantu Samudra keluar dari dalam mobil, kemudian dia juga membantu Samudra masuk ke dalam sebuah rumah megah yang biasa nya di sebut mansion.
"Eh.. Ada si cacat baru pulang!" ujar seorang gadis yang duduk di sofa ruang tamu.
Gadis itu adalah saudara kembar Samudra yang bernama Dira Aqila Arganta. memiliki paras cantik namun tidak dengan sifat dia yang sangat jahat kepada Samudra.
Samudra menundukkan kepala sedikit karna dia merasa takut dengan keberadaan Dira, Samudra ingin masuk ke kamar nya segera namun seperti nya tidak mudah karna sekarang Dira sudah berdiri di hadapan nya.
"Nih tugas gua. kerjakan sampai selesai besok pagi gua ambil," ucap Dira memberikan tumpukan buku tugas kepada Samudra.
"Gua nggak mau. tugas sekolah ini punyak lo, lo harus ker--"
Plak!
Satu tamparan melesat cepat di pipi kiri Samudra membuat Samudra terkejut, namun detik itu juga Samudra segera menerima buku tugas sekolah milik Dira.
"I-iya gua kerjakan."
"Bagus. Kalau besok pagi nggak selesai lo bakal tau akibat nya," ancam Dira di tutup senyuman iblis nya.
Samudra segera pergi ke kamar nya lalu dia kunci pintu kamar nya, Samudra mengusap pipi nya yang terasa sangat sakit karna tamparan Dira.
"Semua nya berubah karna gua, gua nggak sempurna," ucap Samudra dengan nada pelan.
Sejak keadaan Samudra lumpuh dia jadi di benci banyak orang termasuk keluarga nya sendiri yang tidak bisa menerima keadaan nya, mereka tidak segan segan berbuat kasar pada Samudra, Samudra harus patuhi apa mau mereka, atau dia akan kena masalah.
Samudra merasa sangat sedih karna saudara kembar nya yang dulu baik padanya, kini berubah malu mengakui diri nya sebagai saudara lagi, keluarga nya juga malu mengakui diri nya sebagai anggota keluarga lagi, bahkan Samudra harus menghilangkan marga keluarga Arganta karna dia di nilai tidak pantas pakai marga keluarga lagi.
Selama tiga bulan sejak kecelakaan itu hidup Samudra sangat berat, namun dia berusaha lewati semua nya dari pada dia harus di buang oleh keluarga nya.
Samudra juga harus keluar dari sekolah lama nya dan sekarang dia masuk ke sekolah baru karna semua itu adalah permintaan Dira yang tidak mau satu sekolah dengan Samudra.
"Tugas sekolah Dira harus di kerjain dulu, baru tugas sekolah gua," ucap Samudra.
...............
Langit sudah gelap gulita dan bulan tidak terlihat karna tertutup awan gelap yang menandakan sebentar lagi akan turun hujan.
Saat itu di kamar terlihat Samudra yang sedang mengerjakan tugas sekolah Dira yang sangat banyak dan dia juga agak kesulitan fokus, Samudra berharap bisa dia selesaikan semua tugas sekolah Dira malam ini.
Samudra merasa perut nya minta di isi makanan, sepulang sekolah tadi dia tidak sempat makan siang, di sekolah dia juga tidak pergi ke kantin, Samudra memutuskan untuk istirahat sebentar dia mau ikut gabung makan malam dengan keluarga nya.
Setiba nya di ruang makan terlihat semua orang melihat ke arah Samudra yang baru saja datang dengan kursi roda nya.
"Ngapain kamu kesini?" tanya seorang wanita dengan nada sinis nya.
Dia adalah kakak ipar Samudra yang bernama Velin, Velin berusia 23 tahun dia Ibu rumah tangga dan masih tinggal bersama suami nya di mansion keluarga Arganta.
Velin adalah istri dari kakak Samudra yang bernama Endra Putra Arganta yang berusia 26 tahun, Endra adalah putra pertama di keluarga Arganta, dia juga orang yang akan menjadi penerus bisnis orang tua nya.
"Sam. mau ikut makan malam," jawab Samudra dengan nada hati hati karna kakak ipar nya juga sama seperti Dira.
"Kalau ada lo makan malam kita jadi nggak enak," saut Dira ketus.
"Masuk ke kamar nanti Mama antar makanan buat kamu," ucap seorang wanita bernama Linda dia Ibu kandung Samudra.
"Ta-tapi Ma! Sam ingin ikut makan malam bersama," ucap Samudra yang sangat merindukan makan malam bersama keluarga nya.
"Pergi ke kamar atau malam ini kamu tidak usah makan," ancam Linda dengan wajah marah nya.
Samudra dengan berat hati dia pun pergi dari sana meninggalkan makan malam bersama keluarga nya lagi, sampai dia belum bisa berjalan dia tidak akan di izinkan makan malam bersama keluarga nya lagi.
"Ma! Maaf! jangan benci Sam terus, Sam minta maaf," ujar Samudra sedih karna Mama nya sendiri juga tidak mau menerima nya lagi.
Samudra kembali ke kamar nya dengan mata berkaca kaca, Samudra ingin semua nya kembali seperti semula namun itu hanyalah mimpi baginya, karna dia tidak akan pernah sembuh bahkan keluarga nya sendiri tidak peduli dengan dia lagi.
"Sam tau Sam salah. Sam minta maaf tolong jangan benci Sam terus," ucap Samudra dengan nada pelan, Samudra merasa sangat sakit kalau Linda masih membenci nya.
Samudra masih tahan di benci atau di katai semua orang kayak dia cacat atau apapun, namun berbeda kalau keluarga nya sendiri yang melakukan hal itu kepada nya.
Clek!
Seorang wanita masuk membawakan makanan dan segelas air putih untuk Samudra, wanita itu adalah Linda.
"Terima kasih Ma!" ucap Samudra.
"Habiskan jangan sisa kan, jangan lupa obat nya selalu di minum," ucap Linda mengingat kan Samudra.
"Ma! Sam minta maaf," ucap Samudra.
"Tidak ada gunanya minta maaf, karna maaf tidak akan merubah apapun yang sudah terjadi Sam," jawab Linda.
"Sam tau Ma! Sam cuma mau Mama tidak benci sama Sam terus!" ucap Samudra merasa lelah seperti ini.
"Yasudah Mati saja."
"Ma!"
Plak!
"Dasar memalukan!" ucap Linda kasar setelah dia memberikan tamparan di pipi Samudra.
"Ma-maaf Ma!"
...........
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect love [ End]
Teen FictionKisah seorang gadis bernama Verona memiliki status sebagai ketua OSIS keamanan di sekolah nya. suatu hari dia di pertemukan dengan seorang laki-laki bernama Samudra murid pindahan yang memiliki kondisi lumpuh pada kedua kaki nya. Verona dan Samudra...