.........
Verona dan Gendis yang melihat Samudra di bully pun terlihat marah kepada ketiga bajingan yang malah tertawa puas seperti orang gila, Verona dan Gendis pun melangkah masuk, namun si Gendis hanya duduk santai di salah satu meja sambil memegang sekantong kresek berisi camilan yang tadi di jatuhkan Verona.
"Verona! Ngapain lo kesini? Mau melayani nafsu gua?" goda laki laki bertato kupu kupu di leher nya itu dia benar Savero Agaskara dari kelas 12 IPS A.
"Nggak." Verona melangkah mau membantu Samudra namun dia langsung di hadang oleh kedua bawahan Savero.
Bugh
Bugh!
"Aduh! ngilu anjir!" ujar Gendis ikut ngilu karna baru saja dengan cepat Verona menendang masa depan kedua laki laki itu sampai membuat mereka susah berdiri.
"Dasar banci. Barani nya lawan cewek, sunat lagi sono!" ledek Verona dengan nada pedas nya.
"Payah. Berani lo sentuh anak cacat itu gua ha--"
Bugh!
AAARGHHH!
"Aduh ngilu nggak tuh masa depan lo, jangan keras keras Verona nanti kalau masa depan nya pecah jadi benci," ujar Gendis.
Akibat tendangan yang super keras dari Verona membuat Savero dan kedua besti nya tidak sanggup lagi berdiri, Verona memanfaatkan hal itu itu mencatat nama mereka semua masuk daftar pelanggar peraturan sekolah yang melarang pembullyan.
"Nama kalian bertiga sudah masuk ke buku hitam gua, jadi kalian bertiga gua hukum lari sepuluh keliling lapangan dua puluh putaran," ujar Verona dengan nada tegas nya.
"Hahahahaha lari keliling lapangan doang? Kecil itu mah! Lo anggota Osis keamanan ya? Pantes." Savero terlihat sangat menyepelekan hukuman dari Verona, kedua sahabat nya juga menahan tawa mendengar hukum mereka yang mungkin seperti anak SD.
"Iya gua anggota Osis keamanan. Karna lo udah meremehkan gua. Gua ubah hukuman nya jadi jalan jongkok lima puluh putaran sambil pakai hadiah dari gua hehehe!" ucap Verona melanjutkan ucapan nya tadi belom selesai dan seketika hal itu membuat Savero dkk langsung melebarkan bola mata mereka.
"Nggak! Berani lo hukum kita lo tahu akibat nya," ancam Savero.
"Gua nggak peduli, ini tugas gua sebagai Osis keamanan buat kasih hukuman ke tiga orang minus akhlak," jawab Verona sambil di tutup seringai iblis nya.
"Gua nggak mau." Savero menolak menerima hukuman dari Verona.
"Tato itu di hapus atau gua patah kan leher lo besok, di sekolah ini melarang murid nya bertato," ucap Verona tanpa pedulikan ucapan Savero barusan.
"Lo berani?"
"Heem."
............
Hukuman Savero dkk tetap di lakukan oleh meraka karna yang mengawasi meraka semua adalah guru bk paling kejam di sekolah ini yaitu Bu Salwa.
Bu Salwa sudah dengan kesaksian dari Verona dan Gendis serta di tambah bukti nyata dari leher Savero yang terdapat tato, tentu saja sebagai guru bk dia akan memberikan hukuman yang membuat murid itu kapok, namun kali ini yang memberikan hukuman adalah Verona dan bu Salwa hanya menjadi pengawas memastikan ketiga murid nakal itu menyelesaikan hukuman mereka.
"Ayo cepat jalan nya leleh amat!" ujar bu Salwa sambil meraka momen itu untuk dia koleksi saja dan dia buat vidio lucu di sosmed nya.
Savero dkk berjalan jongkok keliling lapangan sambil memakai sebuah kalung dari tali dan kertas besar yang bertuliskan "Saya orang bego" karna tulisan itu meraka semua menjadi bahan tontonan semua murid yang lewat, tentu saja wajah buruk mereka tersebar di media sosial.
"Anak itu kalau kasih hukuman tidak main main ya, kalian bertiga masih mau berurusan dengan dia?" tanya Bu Salwa.
Bu Salwa merasa yakin kalau ketiga murid nakal itu pasti ogah ketemu lagi dengan Verona.
"Tentu saja. Dia akan berurusan dengan orang tua saya," jawab Savero tidak terima di beri hukuman seperti ini dia akan mengadu pada kedua orang tua nya.
"Kalau urusan dengan orang tua murid itu bagian saya bukan bagian dia. Mengerti anak nakal?" tegas Bu Salwa dengan tatapan muak nya.
"Iya bu!"
'Gua bakal balas lo Verona! Dasar jalang sialan!'
..............
Jam pulang sekolah pun tiba, Verona tahu dia akan ada urusan dulu sebelum pulang dari sekolah, namun sebelum itu untuk jaga jaga agar laki laki di belakang nya baik baik saja sampai keluar dari sekolah dia harus mengantar nya.
"Gua antar lo sampai depan sekolah," ucap Verona ingin membantu Samudra namun seperti Samudera tidak mau.
"Nggak usah gua bisa sendiri, terima kasih atas bantuan nya," jawab Samudra menolak seperti dugaan Verona.
"Baiklah silakan keluar sendiri, niat gua baik mau bantu lo ke luar sekolah bareng, tapi kalau lo nggak mau ya udah."
Samudra tidak menanggapi ucapan Verona, Samudra pergi dari kelas sendirian tanpa bantuan siapapun dan tentu saja setiap pulang sekolah pasti keadaan lorong sekolah akan sangat ramai.
Verona berjalan di belakang Samudra agar dia tidak merasa di ikuti, karna tujuan Verona memantau Samudra sampai keluar gedung sekolah aman tidak terjatuh lagi karna di tabrak murid lain yang ngebut jalan nya.
"Sial! Gua nggak bisa terus di belakang dia," decih Verona karna keadaan sangat ramai dan dia juga melihat Samudra sulit keluar dari kerumunan para murid.
Dengan cepat Verona tetap membantu mending kursi roda Samudra keluar dari kerumunan para murid ngebet pulang sekolah cepat, setelah berhasil keluar dari kerumunan.
"Ngapain lo bantu gua?" tanya Samudra.
"Kalau udah di bantuin tuh bilang terima kasih. Nggak usah banyak tanya," saut Verona.
"Itu jemputan lo udah datang, hati hati! Bye!" ujar Verona dengan lambaikan tangan nya.
Samudra segera pergi dari sana tanpa berterima kasih kepada Verona, Verona segera kembali lagi masuk kedalam gedung sekolah, karna dia masih punya urusan dengan geng nya sebentar di sekolah.
"Mari kita cari bajingan penunggu sekolah ini."
Verona segera pergi ke tempat mereka berkumpul, disana sudah ada Rey, Dipta, Vini, dan Gendis yang ingin ikut.
"Lama banget lo," seru Vini.
"Habis temenin Samudera. Perhatikan banget lo sama Samudera, lo suka?" tanya Gendis yang kepo.
"Menurut lo?"
...........
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect love [ End]
Fiksi RemajaKisah seorang gadis bernama Verona memiliki status sebagai ketua OSIS keamanan di sekolah nya. suatu hari dia di pertemukan dengan seorang laki-laki bernama Samudra murid pindahan yang memiliki kondisi lumpuh pada kedua kaki nya. Verona dan Samudra...