.........Seperti biasa Verona juga punya jadwal patroli keliling gedung sekolah, saat itu Verona patroli bersama dengan Dipta namun Dipta dan Verona memilih berpencar agar tugas mereka segera selesai, kini terlihat Verona seorang diri di tangga lantai sekolah.
Tangga itu di gunakan sebagai tangga darurat saja kalau lift sekolah rusak, namun karna tangga jarang di gunakan banyak sekali murid nakal yang memanfaatkan tangga itu untuk hal buruk.
"Sepi amat kayak kuburan, mereka udah kapok gua siram pakai jus jeruk?" heran Verona karna biasan ya pasti dia sering ketemu tiga atau lima siswa lagi nongkrong sama beberapa siswa juga sambil merokok.
Verona menaiki tangga itu dari lantai tiga ke lantai empat, sesampai nya di lantai empat Verona melihat seseorang sedang terbaring di bawah tangga dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Woyy!" Verona berlari panik menghampiri orang tersebut dia kira jatuh dari tangga tapi ternyata dia salah.
"Shit."
Verona segera melepaskan jaket hoodie yang dia pakai, dengan cepat dia pakaikan jaket nya kepada seorang gadis yang terbaring tidak sadarkan diri dalam keadaan tidak memakai baju seragam, dia hanya mengenakan rok sekolah saja.
"Hey bangun! bangun! Lo abis ngapain ha? kemana seragam lo?" tanya Verona sambil menepuk pipi siswi itu namun tidak bergerak samas sekali.
Verona mengeluarkan botol air yang dia bawah di saku jaket nya lalu dengan santai nya dia siram muka siswi itu dan akhir nya siswi itu bangun dengan wajah panik.
"Sial! Lo siram gua?" kaget gadis itu dengan wajah marah.
"Iya. Ngapain lo tiduran di sini? Abis ngapain lo sampai nggak pakai baju?" tanya Verona.
"Gu-gua nggak tau. tadi gua mau ke kantin terus tiba tiba saja gua pingsan, terus pas bangun gua udah ada disini sama lo!" jawab gadis itu panik.
"Nama lo siapa dan lo dari kelas berapa?" tanya Verona.
"Saskia Maulin dari kelas 10 IPS A." Verona segera mengingat nama dan kelas gadis itu.
"Lo yakin nggak ingat apa yang udah terjadi sama lo?" tanya Verona sekali lagi.
"Nggak! gua nggak ingat! lo nggak percaya bangsat?" panik Saskia.
"Entah. Btw gua dari kelas 12 kalau ngomong agak sopan dikit," satu Verona sekaligus menegur gadis itu karna ucapan nya kurang sopan kepada kakak kelas nya.
Saskia yang mungkin baru sadar kalau gadis culun berkacamata bulat itu itu adalah kakak kelas nya pun langsung menundukkan kepala, apalagi setelah dia baru sadar kalau jaket yang dia pakai adalah jaket Osis keamanan sekolah, itu berati kakak kelas yang menolong nya barusan adalah anggota Osis keamanan sekolah.
"Ikut gua," ajak Verona mengulurkan tangan nya.
Verona dan Saskia pun segera pergi dari sana, di perjalanan mau turun ke tangga lantai tiga, Verona sempat melihat bayangan seseorang lari naik ke lantai lima.
"Gua salah lihat? Atau masih ada bajingan yang sembunyi?" bingung Verona.
Namun karna keadaan Saskia darurat mau tidak mau dia mengantarkan Saskia ke uks dulu untuk periksa keadaan nya, lalu memberikan nya seragam baru karna keadaan Saskia sekarang tanpa busana bagian atas.
"Sial!"
...............
kini Verona dan Saskia sedang berada di uks, keadaan Saskia sedang di periksa oleh petugas uks, sedangkan Verona dia sedang duduk santai menunggu di depan uks, Verona meraih HP dari saku seragam nya.
"Hallo Verona!" sapa Dipta.
"Dipta tolong lo periksa tangga dari lantai 4 sampai lantai rooftop," perintah Verona.
"Sial! Lo mau gua olahraga naik tangga?" kesal Dipta yang note back nya anak pemalas plus mageran.
"kerjain ajalah tugas daru gua, pulang sekolah gua ganti pakai sepuluh kripik kentang," ucap Verona yang meyakinkan Dipta.
"Ok!"
Tut!
Panggilan telfon pun terputus, Verona memasukan HP nga kembali kedalam saku rok nya, Verona harus pastikan kalau yang dia lihat tadi salah atau benar, dengan bantuan Dipta dia tidak perlu naik tangga.
"Preman sialan itu terlibat masalah ini? kejadian nya sama persis dengan para korban mereka, tapi ada yang aneh!" Verona merasa tidak yakin kalau kasus kali ini ada campur tangan geng preman sekolah.
"Dia bohongin gua? Cih."
Clek!
"Woy! Masuk!" panggil Melia dengan wajah datar nya.
"Cih. Gua punya nama," cetus Verona agak sebal dengan Melia.
"Dia masih agak trauma tapi keadaan fisik nya baik baik saja. selain itu perkiraan pribadi dari gua dia bohong deh sama lo kalau dia korban preman sekolah," ujar Melia memberitahu Verona.
"Maksud lo dia emang sedang melakukan hal itu sama orang yang dia kenal?" tanya Verona dengan dugaan nya.
"Mungkin. Dia ada di kamar rawat itu!" Melia menunjuk ke arah tempat Saskia di rawat.
"Ok."
Verona segera pergi ke tempat rawat Saskia, terlihat Saskia sedang terbaring lemas, Verona menghela nafas panjang dia merasa lelah dengan orang bodoh yang suka sekali melakukan hal itu tanpa pikir panjang masa depan nya.
"Mau jujur sama gua atau tetap berbohong?" tanya Verona sambil duduk di kursi samping tempat tidur.
"Maksud lo apa? gua kan udah bilang gua nggak tahu apa apa lagi, gua yakin gua pasti korban preman sekolah bajingan," ucap Saskia dengan nada agak tinggi.
"Lo yakin? kalau ketahuan lo bohong sama gua, lo mau terima hukuman dari gua dan guru bk?" tanya Verona membuat raut wajah Saskia berubah.
"Lo giman sih? Udah jelas gua korban kok malah gua yang di hukum?" marah Saskia.
"Kalau lo benar korban nggak ddi hukum kok, tapi kalau lo pelaku dan lo ngelakuin hal itu sama seseorang yang lo kenal, itu berarti kalian berdua harus berurusan dengan guru bk dan gua," jawab Verona santai sambil mengambil jaket nya yang di letakan di atas meja.
"Gu-gua nggak bohong sama lo!"
"Yaudah santai aja, gua cuma mau kasih kata kata mutiara buat lo, lo ngelakuin hal itu hanya nikmat sementara tapi masa depan lo akan hancur selamanya." hanya itu saja yang ingin di katakan Verona lalu dia tutup dengan senyuman seringai nya.
"Bye selamat menikmati waktu istirahat!"
Verona melangkah pergi dari sana setelah pastikan keadaan Saskia baik baik saja, setelah itu nanti akan ada kedua orang tua Saksi yang datang karna tadi sudah di hubungi pihak sekolah tentang keadaan Saskia.
"Nggak mungkin dia tau..."
...........
![](https://img.wattpad.com/cover/347461152-288-k582950.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect love [ End]
Teen FictionKisah seorang gadis bernama Verona memiliki status sebagai ketua OSIS keamanan di sekolah nya. suatu hari dia di pertemukan dengan seorang laki-laki bernama Samudra murid pindahan yang memiliki kondisi lumpuh pada kedua kaki nya. Verona dan Samudra...