..........
Hingga Samudra pergi keluarga nya tetap tidak peduli padanya, namun Samudra tetap pergi dengan rasa bahagia karena Verona mengenai nya hingga akhir dia bernafas, Verona larut dalam kesedihan berhari-hari walau dia sudah berjanji akan berusaha menerima kepergian Samudra tapi rasa nya tetap berat kehilangan secepat ini.
Keluarga Verona selalu meyakinkan Verona bahwa Samudra sudah bahagia disana, Keluarga Verona ingin Verona mengikhlaskan kepergian Samudra untuk selamanya walau sangat berat tapi tidak baik terlarut dalam kesedihan terlalu lama.
Verona selalu mengurung diri di kamar sambil menandingi foto Samudra yang dia ambil diam-diam saat Samudra sedang duduk sendirian di kelas.
"Indah nya bisa bertemu dengan lo waktu itu. Gua minta maaf ya gak bisa selalu menemani lo di kelas, lo jadi sendirian di kelas."
Hana datang ke kamar putri nya, betapa sakit hati nya melihat putri nya masih larut dalam kesedihan, Hana tahu betapa sakit nya Verona merelakan kepergian seseorang yang dia cintai. Hana ingin memberikan Verona waktu lebih lama untuk tetap bersama Samudra namun itu mustahil.
"Samudra sudah bahagia disana. Kamu harus makan malam sekarang, sampai kapan kamu terus seperti ini Verona? Nanti Samudra sedih loh," ujar Hana berusaha menyemangati Verona lagi.
"Ma. Verona boleh tanya?"
"Tanya apa sayang?"
"Kenapa cinta pertama Verona harus pergi?" tanya Verona.
Hana menghela nafas. "Cinta pertama adalah cinta yang indah, tidak ada akhir kata pergi, semua akan terus ada di hati kamu selamanya," ucap Hana meyakinkan Verona jika Samudra selalu ada di hati Verona.
"Samudra pasti sudah bahagia disana ya Ma?"
"Iya sayang. Kamu juga harus bahagia," balas Hana lembut.
"Kalau Verona sedih. Samudra akan sedih," ucap Hana sambil mengusap kepala Verona.
"Verona akan kembali sekolah besok, pasti teman-teman sudah menunggu di sekolah," ucap Verona sudah mau kembali sekolah lagi.
"Kabar yang bagus. Kamu tidak boleh sedih lagi, kamu ingat janji apa yang kamu buat sama Samudra kan?"
"Iya Verona ingat."
Sudah satu bulan sejak Samudra pergi, rasa nya sakit namun Verona sudah berhasil mencoba merelakan kepergianmu Samudra dari hidup nya, Verona yakin Samudra sudah bahagia disana walah di dunia ini dia tidak merasakan kebahagiaan sama sekali.
Samudra aku selalu mencinta mu.
.........
"Verona!!!" heboh Vini memeluk tubuh Verona.
Karena sudah terlalu lama cuti sekolah membuat satu kelas heboh dengan kedatangan Verona kembali, satu kelas sudah tahu dengan kepergian Samudra yang sangat sedih, apalagi setelah mereka juga sudah tahu kisah kelam Samudra yang di benci keluarga nya sampai akhir nya dia pergi tanpa melihat wajah keluarga nya sendiri.
Mereka semua tentu saja ikut terpukul namun yang paling sakit adalah Verona yang menyatakan perasaan nya di detik-detik terakhir.
"Kami selalu disini untuk lo. Kalau lo butuh teman curhat gua siap dengerin sampai besok pagi," ucap Vini dengan air mata berusaha dia tahan.
"Terima kasih."
"Gua yakin lo pasti bisa Verona. Walau waktu nya lama gua senang lo kembali lagi," ujar Gendis dengan senyuman bangga.
Verona melihat ke arah bangku Samudra yang terdapat bunga mawar di atas nya. Melihat nya membuat Verona teringat dengan Samudra yang selalu duduk sendiri disana sambil membaca buku yang sangat banyak.
Aku merindukan mu.
"Kami selalu membersihkan nya dan memberikan bunga mawar disana. Kami akan selalu mengingat dia ada disini," ucap Gendis dengan semua teman teman yang mengangguk bersama.
"Samudra selalu ada disini menjaga mu Verona."
Verona kembali jatuh dalam tangisan nya namun kali ini dia tidak sendiri.
........
Tiga tahun kemudian.........
Seorang wanita cantik duduk di sebalah sebuah makam, dia menaburkan bunga dan memberikan sebuket bunga di atas makam. Kemudian dia menyentuh batu nisan itu sambil mengusap nya dengan lembut.
"Aku datang Samudra. Bagaimana kabar mu?"
Verona yang sudah tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik datang menemui cinta pertama nya di bangku SMA. Seseorang yang tidak akan pernah dia lupakan sampai dia mati.
"Maaf aku masih selalu menangis saat datang kemari. Aku selalu berusaha menghapus air mata ku tapi aku tidak bisa," ucap Verona kesal pada diri nya.
"Jika kamu sekarang ada disini aku ingin kamu dengar jika aku sangat bahagia. Aku bahagia bisa mengenal mu, aku selalu bahagia saat mengingat mu."
Kisah Verona dan Samudra memang singkat namun kenangan yang di rasakan akan sulit dia lupakan, sebuah kenangan yang indah yang akan selalu ada di hati nya.
"Aku dengar kedua orang tua mu meninggal karena kecelakaan pesawat di luar negeri. Entah itu kabar baik atau kabar buruk untuk mu, dan Dira. Aku tidak tahu bagaimana kabar nya sekarang."
"Aku harap kamu bahagia mendengar kabar ini. Keluarga mu yang jahat sudah mendapat kan balasan nya," ucap Verona dengan senyuman sinis nya.
Verona masih sangat kesal mengingat keluarga Samudra yang tidak datang di hari pemakanan Samudra. Kejadian itu membuat nya sangat benci dengan mereka.
"Sudah lama sejak kamu pergi. Tapi aku masih sulit untuk jatuh cinta lagi. Aku takut kehilangan lagi," ucap Verona curhat langsung pada Samudra.
Verona masih sulit membuka hati nya untuk laki-laki lain karena rasa takut kehilangan selalu saja muncul di hati nya, mungkin ini semacam trauma baginya.
"Aku juga takut melukai perasaan mu. Walau kamu bilang akan baik-baik saja jika aku jatuh cinta lagi," ujar Verona dengan nada bimbang.
Disaat itu Verona merasakan ada Samudra yang sedang berdiri di depan nya, mungkin perasaan ini hanya perasaan rindu namun rasa nya sangat bahagia.
"Kamu disini sekarang? Bisakah aku memeluk mu?" tanya Verona dengan senyuman tipis.
Verona menghapus air mata nya, melihat langit sudah mulai gelap membuat Verona mau tidak mau harus pergi dari sana.
"Aku akan selalu datang mengunjungi mu di hari kematian mu. Selamat tinggal Samudra."
Verona melangkah pergi dari sana dengan senyuman tipis, tanpa Verona tahu disaat itu Samudra melihat nya melangkah pergi meninggalkan nya.
"Kamu harus membuka hati mu lagi Verona. Aku rela kamu mencintai laki-laki lain karena kamu pantas mendapat nya."
Selamat tinggal Verona.....
Verona menghentikan langkah nya dia mendengar suara Samudra yang mengatakan itu di belakang nya. Namun saat Verona berbalik yang dia lihat hanyalah makam Samudra.
"Selamat tinggal Samudra."
............ End........
Terima kasih sudah membaca cerita ini sampai akhir... Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan cerita ini, Terima kasih banyak saya author pamit undur diri..........
Samudra dan Verona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect love [ End]
Teen FictionKisah seorang gadis bernama Verona memiliki status sebagai ketua OSIS keamanan di sekolah nya. suatu hari dia di pertemukan dengan seorang laki-laki bernama Samudra murid pindahan yang memiliki kondisi lumpuh pada kedua kaki nya. Verona dan Samudra...