.........Verona mendorong kursi roda laki laki itu sangat kencang sampai menabrak pak guru botak yang baru saja datang mau masuk ke kelas namun dia harus kena musibah dulu, karna ulah Verona.
"Aduh!! Siapa yang tabrak saya?" marah pak botak si guru fisika paling di benci satu sekolah.
"Maaf pak botak Verona nggak sengaja, lagi buru buru masuk kelas pak sebelum bapak masuk dulu, nanti kalau bapak masuk duluan Verona sama dia telat," ujar Verona dengan nada melas dia takut di kena hukuman karna telat masuk kelas.
"Iya juga cepetan gih masuk sebelum saya, oh ya dia siapa?" tanya pak botak penasaran karna di sekolah ini tidak ada murid lumpuh.
"Siswa baru pak di kelas 12 IPA A," Jawab Verona.
"Oh iya kalau ada murid baru di kelas jahanam ini, maaf saya lupa," seru pak botak sambil menggaruk kepalanya yang gatal.
Verona dan laki kaki itu masuk duluan kemudian di susul pak botak yang sepertinya agak bego karna seharusnya dia tidak pedulikan murid nya telat atau tidak masuk kelas.
"SELAMAT PAGI ANAK ANAK DURHAKA!" sapa pak botak dengan suara lantang.
"SELAMAT PAGI PAK BOTAK YANG PALING TAMPAN!!" balas semua murid di kelas dengan wajah tertekan ada juga yang sampai muntah di kantong kresek sangking jijik nya harus membalas dengan ketentuan dari pak botak.
"Hari ini kita kedatangan Siswa baru di kelas buluk ini, tolong ya di jaga teman nya dengan baik jangan berantem di kelas tapi di lapangan saja nanti bapak jadi juri nya."
"Silakan kamu perkenalan diri!" ujar pak botak mempersilakan Siswa baru itu memperkenalkan diri nya.
"Samudra Kaivan."
laki laki itu bernama Samudra Kaivan, bisa di panggil Samudra atau Sam, dia tidak banyak bicara lebih suka sendiri, memiliki wajah tampan namun keadaan nya yang membuat dia di jauhi banyak orang.
"Saya Verona--"
"ELO NGGAK USAH IKUTAN KESEMEK!" tegur satu kelas bersamaan.
"Iihh jahat!" kesal Verona namun di akhir dia malah ketawa sendiri seperti orang gila.
"Verona duduk! Atau saya panjang kamu di depan sekolah," ancam pak botak.
Verona segera melesat dengan kecepatan tinggi ke bangku yang berada di tengah tapi di pojok, biasalah dia kaum rebahan yang suka nempel tembok duduk nya.
"Samudra kamu bisa duduk di belakang Verona dan Gendis, maaf ya kamu duduk nya sendiri soal nya orang yang duduk di sana juga sudah mati tiga bulan lalu karna putus cinta tidak di terima janda depan rumah nya," ujar pak botak dengan santai nya.
Bugh
Verona dengan kecepatan kilat menendang seorang siswi yang duduk di samping nya bernama Gendis kusumawati dia sahabat dekat Verona yang otak nya juga agak rada rada kayak Verona.
"Verona!" marah Gendis karna dia langsung terjungkal mencium lantai kelas yang langsung membuat semua murid kelas bergidik ngilu.
Seorang laki laki yang duduk di meja samping langsung membantu Gendis dengan hati hati, bahkan dengan sengaja nya Gendis yang berusaha di bantu bangun justru jatuh ke pelukan laki laki bernama Evano Gemilang.
"HUUUUUUU!!" seru satu kelas bersamaan jijik.
"Gendis! Jangan sok romantis di hadapan saya! Saya ini masih jomblo tolong di kondisikan dong," tegur pak botak sedih.
"Duduk di sini aja Samudra! Bangku nya udah kosong!" pekik Verona dengan wajah tidak berdosa sama sekali.
"Monyet!" kesal Gendis yang langsung kembali duduk di bangku nya dengan wajah kesal.
"Yah udah ada penunggang nya," seru Verona dengan santai nya menyindir Gendis.
Samudra tetap duduk di meja belakang Verona dan Gendis yang sudah lama kosong karna penunggang nya mati tragis di tolak janda kembang depan rumah, sekarang yang duduk di situ adalah Samudra seorang diri.
"Halo samudra! Nama gua Verona. artis sekolah ini!" ujar Verona dengan bangga nya.
"Artis bapak lo!" ledek Gendis.
"Kalian bertiga kalau mau gibah nanti saja!" tegas pak Botak marah.
"Pak tau nggak kalau bu sera punya mantan lebih ganteng dari pada bapak?" ujar Verona mulai gibah membuat iman pak botak meronta ronta.
"Siapa nama nya? Masak lebih ganteng dari saya?"
...............
Duar!!
Kring!
Suara bel istirahat berbunyi sangat tidak merdu di telinga semua murid satu sekolah, karna pak kepala sekolah yang sangat suka suara ledakan bom jadi bel istirahat sekolah pun di ganti suara ledakan bom dulu baru suara bel istirahat biasa.
"Kenapa lo?" tanya gadis yang duduk bersama seorang laki laki yang terlihat kejang kejang sambil memegang jantung nya.
"Aduh penyakit jantung nya kumat. Gua harus Protes secepat nya sama sekolah biar ganti suara bel." gadis itu dengan kecepatan cepat menyeret laki laki itu pergi ke uks agar masih bisa di selamatkan hidup nya.
"Kasihan ya Fara harus bawah Kenzo ke uks setiap bel istirahat berkumandang, dasar pak kepala sekolah sikopat!"
Begitulah nasib malang para murid yang punya riwayat sakit jantung tentu saja akan langsung syok berat, apalagi yang asma juga pasti akan kejang kejang juga sesak nafas, seperti Gendis yang langsung menghirup obat asma nya.
"Aman Gendis?" tanya Verona dengan di tutup senyuman manis nya dan langsung mendapatkan balasan jari tengah sari Gendis yang berarti dia aman.
"Samudra mau ke kantin bareng kita berdua?" tawar Verona ingin akrab dengan laki kaki tanpa di kursi roda itu.
"Nggak."
"Beneran? Bareng kita aman kok," ujar Verona masih maksa ngajak.
"Nggak, gua di kelas aja." Samudra menolak pergi ke kantin karna dia memang tidak mau ke kantin dia mau di kelas saja.
"Yakin mau di kelas aja? Disini banyak bajingan loh," ujar Gendis yang peduli saja dengan keselamatan teman sekelas nya.
"Betul tuh kata Gendis. Ikut kita aja ke kantin nanti juga banyak teman lain kok disana," ajak Verona membujuk Samudra namu laki laki itu tetap menolak dengan menggeleng kan kepala nya.
Dengan terpaksa Verona dan Gendis pun pergi dari sana bersama Pelia juga, walau Pelia masih punya dendam besar kepada Verona, dia tidak bisa benci teman dekat nya sendiri.
"Kalau butuh apa apa telfon ke nomor gua. Gua pasti datang ok!" ujar Verona sebelum pergi meninggalkan kertas berisi catatan nomor HP nya.
"Gua nggak butuh belas kasihan."
.........
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect love [ End]
Roman pour AdolescentsKisah seorang gadis bernama Verona memiliki status sebagai ketua OSIS keamanan di sekolah nya. suatu hari dia di pertemukan dengan seorang laki-laki bernama Samudra murid pindahan yang memiliki kondisi lumpuh pada kedua kaki nya. Verona dan Samudra...