Bab 18. kerja kelompok

111 6 1
                                    


..........

Verona pulang sekolah sambil berjalan mengendap ngendap seperti maling, Verona takut ketahuan oleh keluarga nya namun baru saja dia membuka pintu, seorang wanita sudah berdiri di depan pintu dengan senyuman aneh nya.

"Verona! kamu ngapain cosplay jadi maing nak?" tanya Linda kaget melihat Verona pakai masker, kacamata, dan topi.

"Nggak papa ma. lagi gabut aja," jawab Verona menyembunyikan leban di wajah nya.

"Verona! kamu sembunyikan sesuatu dari Mama?" tanya Linda dengan tatapan mengintimidasi.

"Nggak kok Ma!" balas Verona berusaha santai jangan sampai Linda tahu tentang wajah nya.

Verona melangkah masuk ke dalam rumah, dan di saat itu juga Linda menyusul nya lalu menghadang Verona, Linda membuka kecamatan dan masker yang di pakai Verona.

"Verona! kenapa dengan wajah kamu nak? kenapa banyak lebam nya lagi?" panik Linda.

"Verona tadi berantem lagi di sekolah Ma. tapi tenang aja masalah nya udah selesai kok," beritahu Verona.

"Selesai dari mana nya? kamu pasti di keroyok lagi kan sama anak nakal? Mama akan beri pelajaran sama mereka, awas saja," ujar Linda geram.

"Udahlah Ma. Verona baik baik aja kok," ujar Verona meyakinkan Linda.

"Ikut Mama sekarang!"

............

Sepulang sekolah Verona, Gendis dan Samudra pergi ke rumah Verona untuk kerja kelompok bersama, Verona dengan senang hati mempersilakan Gendis dan Samudra untuk masuk ke dalam rumah nya.

"Mau kerjain tugas di ruang tamu atau gazebo taman belakang rumah?" tanya Verona kepada kedua nya.

"Gua sih lebih suka di taman belakang," jawab Gendis.

"Gua ngikut aja," ucap Samudra.

"Ok!"

"Verona!" panggil Linda yang baru saja datang dari arah dapur.

"Iya Ma!" saut Verona.

"Loh ada tamu ya? kok nggak bilang sih kalau ada tamu?" ujar Linda malu.

"Udah bilang ma kemarin, mama aja yang lupa," saut Verona.

"Eh iya. maaf Mama lupa, kalian mau kerja kelompok ya. mau kerja kelompok dimana?" tanya Linda.

"Di gazebo taman belakang ma," jawab Verona.

"Ok. Nanti mama anterin makanan dan minuman buat kalian, semangat belajar nya!" ujar Linda kemudian kembali melesat pergi dari sana.

Verona dkk pun pergi ke gazebo taman belakang rumah Verona yang sangat indah pemandangan nya, banyak tananam bunga yang tertata rapi di dalam pot, bunga bunga cantik itu adalah tanaman kesayangan Linda, bahkan saat Verona merusak satu pot saja dia sampai di kejar keliling komplek.

"Kok gua nggak ngerti sih? sudah amat soal nya," kesal Gendis yang dari tadi pusing sendiri memahami soal.

"Gua juga. kayak nya otak gua mulai nggak berfungsi?" seru Verona sambil memukul jidat nya beberapa kali, namun tangan nya langsung di tahan oleh Samudra.

"Biar gua ajarin," ucap Samudra kemudian segera melepaskan genggaman tangan nya.

"Wajib sih lo ngajarin kita," ucap Verona cengingiran.

Samudra pun mulai mengajari kedua gadis itu bagaimana cara mengerjakan soal, setelah mereka paham, mereka pun membagi beberapa soal untuk di kerjakan setiap satu orang, kemudian nanti mereka satukan di satu buku dan di periksa lagi apakah jawaban nya sudah benar atau belum.

"Hallo semua nya!! Maaf sudah menunggu lama," ucap Linda malu malu kucing.

"Terima kasih tante!" ucap Samudra.

"Terima kasih tante!" ucap Gendis malu malu kebo.

"Makasih ma!" ucap Verona.

Linda membalas dengan anggukkan  kecil kemudian dia letakan makan ringan dan minuman kepada mereka bertiga, terlihat Linda sesekali melempar senyuman kepada Verona, membuat Verona memasang wajah datar nya.

"Kamu teman baru Verona ya? Saya Linda, Mama nya Verona," ucap Linda memperkenalkan diri nya.

"Iya Tante Linda. saya Samudra," balas Samudra memperkenalkan diri nya.

"Saya senang deh Verona punya teman cowok baik kayak kamu, soal nya biasa nya dia temenan nya sama berandalan kayak yang itu," ucap Linda sambil melirik ke arah Gendis yang sedang sibuk minum.

"Tante! bisa aja nyindir nya. sampai nggak ngerasa loh Gendis," seru Gendis.

"Ya sudah di lanjut kerja kelompok nya!" ujar Linda bangkit.

"Verona! kenzo siapa yang jemput? katanya dia pulang main dari rumah Salsa bareng kamu?" tanya Linda yang baru teringat dengan putra nya yang belum pulang main, sejak pulang sekolah Kenzo langsung main ke rumah teman nya.

"Nanti di jemput jojo sama putra, tadi pak Verona aja pulang Kenzo bilang dia belum mau pulang, jadi Verona suruh mereka jemput Kenzo," beritahu Verona.

"Ok!" balas Linda kemudian melangkah pergi dari sana setelah melemparkan senyuman manis.

"Lo yakin dua orang bego itu mau jemput Kenzo?" tanya Gendis ragu.

"Kalau mereka nggak mau. gua hajar mereka semua," cetus Verona kemudian di tutup tawa jahat nya.

"Ok. gua ikut ya!" seru Gendis mau ikut juga.

.............

Akhir nya tugas sekolah mereka selsai dan terlihat Gendis malah sudah ketiduran karna otak nya panas, Gendis sudah tidak sanggup mikir lagi dia butuh waktu istirahat, Verona dia juga merasa otak nya sudah terbakar karna tugas fisika dari pak botak yang sangat sulit.

"Akhir nya selesai juga, makasih Sam! berkat lo tugas ini cepat selesai, kalau gua yang kerjain sama beban ini, sampai deadline nggak akan selesai," legah Verona.

"Iya. kalau nggak ada kalian gua mungkin bakal kerjain sendiri," ucap Samudra.

"Lo pintar juga ya? bagus jadi bisa bantu kota berdua kalau ada tugas susah," ujar Verona sambil menarik turun kan kedua alis nya.

"Gua nggak akan bantu kalian kecuali tugas kelompok," balas Samudra.

"Idih. pelit amat bagi contekan," kesal Verona.

"Bos!" panggil seseorang mengejutkan Verona.

Dua orang laki laki yang lebih tua datang menghampiri Verona, kedua nya terlihat sangat semangat, sedangkan Verona seperti muak melihat wajah kedua babu nya.

"Udah pulang Kenzo?" tanya Verona.

"Udah Bos! sekarang tinggal tugas selanjutnya antar temen bos pulang," ucap salah satu dari mereka bernama jojo.

"Oh bagus. Samudra! Lo pulang di antar mereka, tenang aja mereka supir pribadi di rumah ini," ujar Verona.

"Gua bisa pulang sendiri."

"Udah sama mereka aja, gua antar juga kok," ucap Verona memaksa dia tidak mau Samudra pulang sendiri, agak bahaya kalau laki laki itu pulang sendirian.

"Gua pulang di antar mereka, tapi lo nggak perlu ikut," ucap Samudra membuat mood Verona hilang.

"Ok deh."

'Padahal gua mau tau tempat tinggal Samudra di mana.'

.............

Imperfect love [ End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang