Bab 13. menarik atau tidak

93 2 0
                                    


............

Di saat itu Samudra menemukan sebuah buku yang menarik namun sayang nya dia tidak bisa mengambil buku itu karna berada di rak atas, Samudra sudah mencoba meraih buku itu namun tetap saja dia tidak dapat menggapainya.

"Sial!" umpat Samudra kesal.

Namun detik itu juga ada tangan yang mengambil buku itu, kemudian buku itu di berikan kepada nya.

"Kalau mau ambil buku yang nggak bisa lo jangkau, bilang aja sama gua," ucap Verona sambil memberikan buku itu kepada Samudra.

Samudra menerima buku itu dengan wajah malu, Verona tahu Samudra tidak mau merepotkan orang lain, namun bagi Verona membantu Samudra sama sekali tidak merepotkan, selagi Verona bisa bantu maka akan dia lakukan.

"Makasih Verona." Samudra pergi dari sana menuju meja tempat membaca yang di sediakan tepat di samping ujung rak.

Tempat baca buku itu tidak luas, namun cukup untuk menampung banyak murid yang mau membaca buku di sana, namun karna hampir setiap hari tempat itu juga di jadikan tempat tidur para murid mager.

"Kenapa lo suka baca buku? ada yang menarik dari buku mata pelajaran?" tanya Verona sambil memainkan buku novel bergenre romance yang dia ambil asal tadi di rak bagian novel.

"Membuat otak gua semakin pintar, manarik atau nggak itu tergantung lo suka atau nggak," jawab Samudra sambil masih fokus baca buku.

"Jawaban yang bagus. lo suka novel nggak?" Verona menunjukan buku novel yang dia ambil asal tadi.

"Nggak." Verona sudah dapat menduga dari wajah Samudra dia bukan seseorang laki laki yang suka baca novel, seseorang seperti Samudra lebih suka baca buku yang berkaitan dengan mata pelajaran untuk mengasah otak nya.

"Gua jujur lebih suka baca novel dari pada baca buku mata pelajaran, mungkin karna otak gua pas pasan, tapi novel ini tidak kalah bagus nya," ucap Verona sambil membuka buku novel yang dia ambil tadi.

Samudra tidak menggubris gadis itu, Samudra kembali fokus dengan membaca buku nya, namun terlihat Verona yang mulai heboh sendiri padahal baru baca bab pertama dia sudah di buat aneh.

"Waaahh kok bisa sih masih awal bab, udah di tembak aja buat jadi pacar cowok sok keren? jangan mau di terima cowok itu pasti cuma jadikan lo bahan taruhan," monolog Verona kesal.

Beberapa menit kemudian......

Verona sudah lelah membaca novel itu karna isi nya sangat sad baginya, dengan segudang rasa sedih dan niat yang baik, Verona memilih untuk menutup buku novel itu dan berhenti di tengah jalan saja dari pada dia nangis beneran.

"Samudra! sebentar lagi masuk kelas, ayo ke kelas?" ajak Verona yang di balas anggukan kecil oleh Samudra.

Kedua nya pun mengembalikan buku yang yang mereka ambil tadi, setelah itu segera keluar dari perpustakaan karna sebentar lagi bel masuk kelas akan berbunyi, sebelum Verona pergi dia sudah menarik telinga para murid yang tidur di perpustakaan agar segara bangun.

"Lo anggota Osis keamanan?" tanya Samudra.

"Iya. Lebih tepat nya gua ketua Osis keamanan," saut Verona santai namun hal itu sedikit mengejutkan laki laki di kursi roda tersebut.

"Seharusnya lo sibuk saat jam istirahat, lo nggak patroli?" tanya Samudra.

"Nggak. hari ini bukan jadwal gua patroli sekolah," jawab Verona santai.

"Kenapa lo mau temenan sama gua?" tanya Samudra.

"Entahlah." Verona juga tidak tahu alasan nya namun dari dalam lubuk hati dan ginjal yang paling dalam dia ingin dekat dengan Samudra.

Wuusss!

Bugh!

Samudra memejamkan mata sekilas karna kaget dengan kemunculan seseorang yang berlari kencang dan hampir saja mengarahkan Samudra, untung saja Verona segera menarik kursi roda Samudra, dan orang yang lari tanpa rem itu langsung menabrak tembok.

"Woy gila lo ya?" marah Verona.

"Aduh muka ganteng gua!!" kesal laki laki itu sambil meraup kasar wajah nya yang merah merona karna terbentur langsung dengan tembok sekolah.

"Mampus!" seru Verona.

"Verona! gua dari tadi nyariin lo njir. ada berita buruk!!" ujar laki laki itu yang tidak lain adalah Dipta.

"Kita bahas nanti sepulang sekolah!" ujar Verona sambil pergi dari sana bersama dengan Samudra meninggalkan Dipta yang butuh berbicara dengan Verona.

"WOOYY!!"

...................

Sepulang sekolah Verona datang ke kelas Dipta, disana juga ada Vini dan Rey yang sudah menunggu nya, entah masalah apa lagi yang akan datang, padahal masalah sebelum nya belum selesai.

"Berita buruk apa yang lo maksud tadi?" tanya Verona sambil memasukan permen karet kedalam mulut nya.

"Berita buruk nya Saskia hamil dan pelaku nya belum di ketahui, kedua orang tua Saskia meminta pertanggung jawaban dari sekolah karna tidak becus menjaga murid nya," beritahu Dipta.

"Sial! padahal anak nya yang suka ngeces sembarang sekarang malah minta pertanggung jawaban dari sekolah," ujar Verona kesal.

"Betul tuh, jadi sekarang gimana? kota harus cari pelaku nya?" tanya Vini.

"Tentu saja." Verona mengeluarkan HP nya kemudian dia tunjukan kepada ketiga sahabat nya.

"Bagus lo udah dapat vidio nya," ucap Rey ikut senang.

Vidio itu adalah vidio Saskia dan seorang laki laki dari kelas 11 IPS A bernama Andre ahmad, meraka berdua sudah berhubungan di tangga sekolah, padahal hal itu sudah di larang oleh pihak sekolah, dan kini akibat dari hal itu Saskia hamil di bawah umur dan di luar nikah.

"Ternyata bajingan kelas 11 pelaku nya," cetus Vini kesal.

"Mereka berdua melakukan nya atas dasar saling suka, meraka berdua juga pacaran, jadi masalah ini lebih tepat nya tanggung jawab mereka berdua juga," ucap Verona yang sudah yakin sejak awal kalau pasti ada seseorang di saat dia bertemu dengan Saskia.

Saskia saat itu pura pura pingsan seolah olah dia di bisu saat Verona menemukan nya, dan Andre yang mengetahui kedatangan Verona segera mencari tempat sembunyi di belakang tangga, saat Verona dan Saskia pergi dari sana, dia pun muncul lalu naik ke tangga.

Untung saja Verona menyadari hal itu, Verona segera memeriksa ke pengawas cctv sekolah, untung saja kamera cctv yang di pasang disana baru saja di perbaiki karna sebelum nya sudah beberapa bulan rusak.

"Bukti ini udah gua kirim ke guru bk, masalah meraka akan di urus pihak sekolah, dan kita udah bebas dari masalah ini," ujar Verona dengan nada bangga.

"Yessss!! Party yuk!!"

"Dimana?" tanya Vini antusias.

"Kebun binatang."

Bugh!

..............

Imperfect love [ End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang