............Sepulang dari sekolah Verona langsung menjatuhkan tubuh nya di atas kasus, Verona merasa sangat lelah hari ini karna menyelidiki kasus preman sekolah yang tidak membuahkan hasil sama sekali, Verona ingin menangkap ketua geng preman sekolah itu agar dia dapat menangkap semua anggota nya juga.
"Gua pasti bakal tangkap meraka semua, dan mereka yang sudah membuat hamil para Siswi harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka," Ujar Verona yang tidak akan mengampuni perbuatan mereka.
Para korban Siswi yang hamil rata rata tidak ingat siapa yang perkosa mereka karna meraka di bius saat itu, dan ada beberapa juga yang ingat namun yang mereka ingat hanya beberapa orang pakai topeng, jadi tidak di ketahui jelas wajah mereka.
Markas besar meraka juga tidak di ketahui, rata rata meraka berkumpul di suatu tempat yang acak namun jauh dari banyak orang, semisal nya gudang, belakang sekolah, tangga gedung sekolah, dan di rooftop sekolah.
"Gua pasti tangkap semua bajingan sialan itu!" geram Verona karna dari banyak nya korban siswi yang di perkosa sama sekali tidak ada yang tahu wajah pelaku.
Para pelaku sangat cerdik menyembunyikan identitas mereka, korban yang di perkosa juga tidak sadarkan diri karna meraka di bius berkali kali, dan di saat mereka sadar mereka tidak ingat apapun namun seragam sekolah mereka di rusak.
Brak!!
"Verona!" panggil seorang wanita yang baru saja masuk ke kamar Verona dengan menendang pintu kamar Verona, entah kenapa pintu kamar nya sering jadi samsak keluarga nya.
Wanita itu adalah Hana Azendra kerap di sapa Hana dia Ibu kandung Verona, dia sangat mirip dengan Verona.
"Apa Ma?" tanya Verona dengan wajah malas.
"Mama dengar kamu dekat sama laki laki di kelas kamu ya?" tanya Hana dengan nada menggoda sambil menaikan sebelah alis nya.
"Iya tapi cuma teman kok, Mama tahu dari mulut ember Gendis?" Hana membalas dengan anggukan cepat kepada Verona.
"Kata Gendis kamu perhatian banget sama dia, pasti kamu suka kan sama dia?" tanya Hana yang pasti nya di hasut oleh mulut jahanam Gendis.
"Perhatian bukan berarti suka Ma, Verona sebagai teman baik hanya membantu saja," jawab Verona jujur namun dari raut wajah Mama nya tidak punya rasa percaya sama sekali dengan putrinya.
"Oohh padahal Mama kira kamu bakal jadian sama dia, kata Gendis kalian berdua kayak orang pdkt," ucap Hana sad.
"Baru juga ketemu Ma! Nggak usah percaya sama mulut jahanam Gendis, dia emang suka ngelantur," ucap Verona yang sudah capek dengan ulah Gendis yang selalu saja ngadu ke Hana kalau Verona dekat sama laki laki langsung bilang nya pdkt.
Dan bego nya Hana juga percaya dengan ucapan Gendis, mau tidak mau Verona harus selalu meluruskan kepada Hana kalau dia tidak ada niatan pacaran sama laki laki itu, dia hanya mau jadi teman saja tidak lebih.
"Iihhh padahal Mama udah percaya kali ini kamu mau pacaran," ujar Hana sedih.
"Memang nya Mama tidak keberatan kalau calon pacar Verona tidak sempurna?" tanya Verona dengan nada santai sambil bangun dari posisi tidur nya.
"Tidak sempurna maksud nya?" tanya Hana bingung.
"Dia lumpuh." mendengar jawaban Verona raut wajah Hana berubah aneh namun kemudian dia kembali senyum aneh.
"Nggak papa selagi dia serius cinta sama kamu, Mama bolehin," jawab Hana di luar dugaan Verona.
"Beneran?" tanya Verona memastikan.
"Iya boleh sayang. Tapi pastikan dulu dia serius atau hanya mau jadikan kamu tumbal proyek.. Eehh tumbal pelampiasan maksud nya, pastikan dia serius cinta sama kamu dan kamu juga cinta sama dia," jelas Hana dengan kalimat panjang kali lebar.
"Ok!" balas Verona dengan mengangkat jempol nya.
"Mama dengar hari ini kamu lagi banyak masalah di sekolah ya? Perlu Mama bantu?" tawar Hana.
"Nggak Ma. Masih bisa Verona urus kok," jawab Verona yakin masih bisa menyelesaikan masalah nya.
"Kalau butuh apa apa bilang aja sama Mama dan Papa, kita pasti bantu kamu," ujar Hana yang peduli dan perhatian dengan Putri kesayangan nya.
"Siap Ma!"
"Btw Kenzo udah pulang?" tanya Verona.
Verona memiliki seorang adik laki laki bernama Kenzo Denandra Azendra kerap di sapa Kenzo dia berusia 15 tahun, memiliki sifat berbanding terbalik dengan Verona, Kenzo lebih suka sendiri, cuek, dan agak dingin.
Kenzo bersikap seperti itu mungkin karna keadaan dia yang tidak bisa berbicara, Kenzo bisu sejak lahir, akibat hal itu lah Kenzo jadi lebih suka sendirian karna dia sering kali di kucilkan dan di hina.
Walau Kenzo tidak bisa berbicara bukan berati keluarga nya membenci dia juga, justru keluarga nya sangat sayang padanya dan terus menghibur nya agar tidak sedih, bahkan Verona sering menghabiskan waktu bermain dengan Kenzo, Verona juga bosan main terus dengan sahabat nya yang spek demit berkelas.
"Belum sayang, besok dia pulang sama Papa," jawab Hana.
Kenzo beberapa sudah satu bulam pergi ke luar negeri bersama Vero Azendra Ardiaksa kerap di sapa Vero dia suami Hana dan Ayah kandung dari Kenzo dan Verona.
Vero dan Kenzo pergi ke luar negeri untuk berobat Kenzo, walau dari dulu hingga sekarang belum ada hasil yang memuaskan, Vero dan Hana akan terus mencari dokter terbaik untuk membantu putra meraka bisa berbicara seperti orang normal.
"Waah besok kita harus buat pesta keluarga Ma!" ujar Verona antusias.
"Boleh saja! Mama juga akan siapkan semua nya," saut Hana yang paling suka pesta, dia dulu ada mantan ratu club namun sejak menikah dia sudah tobat.
"Verona bakal bantu Mama."
"Nggak usah nanti jadi hancur pesta nya kayak tahun lalu!" tegas Hana tidak mau di bantu Verona.
"Ma!! Kan cuma nggak sengaja bakar dapur aja!"
...........
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect love [ End]
Ficção AdolescenteKisah seorang gadis bernama Verona memiliki status sebagai ketua OSIS keamanan di sekolah nya. suatu hari dia di pertemukan dengan seorang laki-laki bernama Samudra murid pindahan yang memiliki kondisi lumpuh pada kedua kaki nya. Verona dan Samudra...