Anjel 10 : Jealousy

4.7K 491 24
                                    

Kecemburuan itu adalah perasaan yang sangat berbahaya.

Rasa sakit hati, perasaan tidak adil, semua menjadi satu dan menimbulkan perasaan negatif yang cukup untuk membuat seseorang melakukan tindakan yang diluar keinginannya.

Alam bawah sadarnya memberontak, memaki dunia akan tidak adilnya kisah cinta yang bahkan belum dimulai.

Mata Anjel sakit melihat kedekatan mereka.

Telinga Anjel sakit mendengar tawa mereka.

Hati Anjel sakit melihat lembutnya perlakuan Tian pada Aulia.

Perutnya sakit karena perasaan tertekan ini.

Anjel kira dia baik-baik saja, ternyata dia hanya berpura-pura.

Sekarang untuk apa dia tersenyum di tempat ini?

Untuk apa dia ada disini?

Disini ramai, Anjel suka keramaian, tidak apa jika tidak ada seseorang yang ia kenal, yang penting ia tidak merasa kesepian, namun sekarang meskipun ada beberapa orang yang ia kenal Anjel merasa sangat, sangat kesepian.

Dia merasa tidak pantas berada di tempat ini.

Sebenarnya dia ngapain disini?

"Mau foto bareng gak guys? Foto di dekat air mancur nya?" perkataan Aulia mengalihkan perhatian Anjel dari pikirannya.

"Mau! Ayo foto bareng!" Dia harus tetap ceria dan menjadi seseorang yang mencairkan suasana. "Tapi gue engga mau dekat si Sam, gue dekat-dekat Aulia aja."

"Hahaha, oke-oke, gampang itu." Aulia tertawa geli.

Sam tertawa miris, ternyata apapun yang dia lakukan gadis itu tidak akan pernah menyukainya.

Mereka berbaris berempat, sesuai perkataan Anjel di apit oleh Tian dan Aulia, sementara Sam berdiri di samping Tian.

"Nyempil lo kayak nyamuk." ketus Tian.

Anjel tidak peduli, ini kesempatan untuk berfoto dengan Tian. "Biarin, gue jadi nyamuk bentar."

Aulia hanya tertawa.

Mereka meminta pada seorang pengunjung untuk memotret mereka.

"Siap kak?"

Keempatnya mengangguk.
"Oke, 1, 2, 3..."

Mereka berfoto selama beberapa kali.

"Yang ngambil foto pro banget." komentar Anjel setelah melihat hasilnya dari hp Aulia. "Kirim ke gue, mau up story."

Kenapa dia bisa tetap tersenyum?

Padahal saat ini seseorang yang ia cintai sedang bermesraan dengan gadis lain, gadis lain yang naasnya adalah pacarnya sendiri.

Anjel, kenapa lo masih bisa ketawa seakan-akan semuanya baik-baik saja?

"Gue ke toilet dulu." Sam izin pamit.

"Oke." Anjel menjawab santai, Aulia dan Tian hanya mengangguk.

Sekarang hanya ada mereka bertiga.

Dua manusia yang sedang pacaran itu saat ini ada di hadapannya, berfoto berdua.

Aulia sangat dekat dengan air mancur itu, begitu juga dengan Tian.

Mereka bermesraan.

Mereka tertawa.

Mereka tersenyum.

Mereka bahkan saling memberikan ciuman di pipi di hadapannya.

Hati Anjel panas.

Cael (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang