Anjel 37 : Missed

3.7K 444 11
                                    

"Tian, gimana rapat beasiswa nya?"

"Aman, untuk tahun depan sekolah kita masih nerima beasiswa." Tian menjawab dengan ramah pertanyaan dari seorang murid beasiswa di sekolahnya.

"Oh, langsung tenang hati gue, ada syaratnya?"

Tian mengangguk. "Ikut tes, kali ini ada perusahaan bagus yang nawarin beasiswa." Tian memberikan sebuah brosur yang baru saja ia dapatkan dari perusahaan yang memberikannya.

"Biaya hidup dan sekolah ditanggung, terus kalau nilai lo A tanpa satupun B, tamat SMA lo bisa langsung magang di perusahaan ini, terus kalau lo mengapdi selama 2 tahun, perusahaan bisa biayain kuliah lo dan setelah tamat kuliah lo jadi pegawai tetap di perusahaan mereka." Tian menjelaskannya dengan sederhana mungkin.

"Harus mengabdi yah?"

Tian mengangguk. "Kalau lo mau, ini kesempatan bagus, perusahannya bagus kok, reputasinya di bursa efek tinggi, begitu juga di komunitas bisnis online, saran gue ambil aja."

"Oke-oke, makasih sarannya yah Tian, nanti kalau lo ikut pemilihan ketos lagi, gue pilih deh."

Tian tertawa. "Tahun depan gue engga ikut, kan kita udah kelas 12."

"Sayang banget, gue harap ketua OSIS selanjutnya sehebat lo, makasih yah, gue pulang dulu, lo juga jangan pulang kemalaman."

"Iya, hati-hati." ujar Tian.

Tian merogoh saku celananya untuk mengambil kunci ruangan OSIS, sudah pukul 7 malam sepertinya dia terlalu lama tinggal di sekolah hari ini.

Ah, semoga sebelum jam makan malam dia bisa sampai rumah, jika tidak Papa pasti akan marah lagi.

"Tian, bisa ngomong bentar gak?"

Tian terdiam ketika mendengar suara itu.

Sial, padahal sebisa mungkin dia tidak mau berbicara dengan nya.

Berjalan mundur selangkah dan menolah ke samping kanan, Tian melihat wajah Aulia, sudah hampir 2 Minggu mereka putus, selama itu Tian selalu menghindari gadis ini, dia hanya malu.

"Bentar aja."

Alis Tian terangkat sebelah, kenapa gadis ini terlihat ketakutan.

Tian memberikan sinyal melalui tangan nya, itu adalah simbol internasional yang artinya apa kamu dalam bahaya?

Aulia membalas dengan simbol jari yang artinya.

Iya.

"Oke, mau bicara apa?" Tian mendekati gadis itu, dia berjalan di depannya tanpa menimbulkan kecurigaan apapun.

Sialan, jam segini satpam sekolah pasti sedang istirahat, guru juga sudah pada pulang.

Semoga para pengawasannya masih ada di tempat mereka.

"Lo ingat tempat waktu lo ngajak gue jadi sekretaris OSIS?"

Maaf.

"Gue masih ingat banget, waktu itu ada berapa banyak yah pengurus OSIS?"

Sepuluh orang.

"Waktu itu gue engga nyangka lo ngajak gue jadi sekretaris OSIS."

Ada satu orang yang berbahaya.

"Padahal gue pikir lo bakalan ngajak Anjel."

Itu Freddy.

Tian mengepalkan kedua tangannya.

10 orang, satu berbahaya, anak buah Freddy, menunggu Tian di parkiran mobil, mereka menggunakan Aulia yang berstatus mantan pacar Tian sebagai umpan.

Oke, intinya udah dapat.

Cael (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang