Anjel 22 : Fighting

3.8K 504 37
                                    

"Seru disini kan?" tanya Anjel pada Iona.

Iona mengangguk. "Kak Even mainnya juga keren, dia juga kelihatan keren."

"Jelas lah, besti gue tuh." Anjel berujar bangga. "Tapi yah jangan suka dia, udah punya pawang, galak mirip singa, rawr."

Iona tertawa kecil. "Oke kak." Lagian dia tidak semudah itu jatuh cinta dengan seseorang.

"Oh, kayaknya udah selesai babak pertama."

Bukan hanya Anjel yang datang dari sekolahnya, anak-anak dari sekolahnya datang lebih banyak dari yang ia duga, hampir setengah lapangan di penuhi teman-teman sekolahnya, dan setengah lapangan lagi adalah pendukung team SMA yang mereka datangi ini.

"Suara lo gedek banget, lebih gedek dari toa." ujar Even pada Anjel, dia menghampiri kedua gadis itu setelah minta izin pada ceweknya.

"Biarlah, gue kan cuma kenal lo, ngapain gue dukung yang lain."

"Kakak mainnya jago." Iona mengacungkan dua jempolnya.

"Jelas lah."

"Eh masuk lagi sana, babak kedua mau mulai tuh."

"Kalau gini terus, sekolah kita bakalan menang." ujar Even, penuh dengan percaya diri.

"Gue ikut makan-makan nya yah?"

"Engga boleh, yang ditraktir cuma 6 orang di team."

"Cih, pelit banget."

"Lo kira semua orang bokap nya banyak duit?" sarkas Even.

"Lo kalau ngomong bawa-bawa kenyataan, yaudah hush, main sana." Anjel mendorong bahu Even menjauh. "Bau keringat lo."

"Awas lo." Even memberikan tatapan tajamnya sebelum kembali ke lapangan.

Anjel tertawa usil.

"Eh! Loh! Kak Canda! Kak Canda!"

Jeritan Iona mengangetkan Anjel, suara gadis itu cukup besar untuk didengar oleh Cael yang baru masuk ke lapangan bersama Rean dan Islan, ketiganya masuk menggantikan pemain yang kelelahan.

Anjel menatap ke sisi lain lapangan, ternyata benar-benar ada Cael disana, dia terlihat mencolok kerena kulitnya yang putih dan tingginya, Cael jarang keluar untuk olahraga, jadi yah kulitnya lebih putih dari kebanyakan cowok pada umumnya.

"Katanya engga main futsal?" gumam Anjel bingung.

Cael menatap Iona sejenak, dia memberikan gadis itu tatapan galak yang artinya ngapain lo disini?.

Iona tertawa tanpa dosa.

Kemudian Cael menatap Anjel yang terlihat bingung melihatnya, laki-laki itu tersenyum miring.

Anjel tertegun.

Jeritan para gadis langsung terdengar di seluruh penjuru lapangan ketika Cael tersenyum.

"Dia kembaran Tian kan?"

"Eh beneran?"

"Mirip banget."

"Ternyata kembaran Tian anak 16."

"Kenapa engga satu sekolah sama Tian sih?"

"Ganteng banget gila."

"Yang satu Softboy yang satunya Badboy."

Oh Anjel hampir melupakan fakta itu.

Mereka kembar.

Cael sedikit bingung ketika melihat perubahan diraut wajah Anjel, dia tidak terlihat senang.

Mengambil ponselnya dari David yang memegangi barang-barangnya, Cael mengirimkan pesan pada gadis itu, yah engga mungkin dia ngirim vn di suasana yang ricuh ini.

Cael (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang