Anjel 3 : Stupid

5K 598 19
                                    

Jangan harap dia bisa nyanyi dan bermain gitar dengan baik.

Beberapa menit setelah kata-kata mutiaranya dia hanya memetik gitar itu dengan asal dan menyanyikan lagu Justin Bieber yang judulnya seharusnya aku dengan penuh emosi.

Karena pada dasarnya bahasa inggris Anjel itu bego, jadi para pengunjung hanya bisa terdiam mendengar bahasa dari planet lain yang gadis itu ujarkan.

"That sound be me honding your hand....."

"That sound be me Nana nana Nana nana....

"That sond be me kiss you in the ruangan OSIS."

Ditambah dengan petikan asal dari gitarnya, membuat penampilan gadis itu terlihat sangat konyol dan lucu.

Gitaris yang memiliki gitar itu langsung bergerak cepat untuk mengambil gitarnya yang kasian, dia menarik Anjel turun dari atas panggung. Bibirnya terus tertawa dan sepertinya dia memiliki ketertarikan dengan Anjel yang sedang mabuk dan tidak tahu apa-apa.

"Hahaha!" tawa Rean langsung meledak, karena tidak ada musik semua orang bisa mendengar suaranya dan membuat tawa itu menular.

"Hahahaha!" semua penghuni Club tertawa seperti orang gila.

Sumpah itu kejadian yang sangat lucu.

Untuk menyelamatkan gitar dan telinganya, sang gitaris yang meminjamkan Anjel gitar itu langsung menarik gadis itu turun dari panggung.

"Ah! Kenapa!? Gue mau nyanyi! Gue mau nyanyi! Jangan paksa gue berhenti!" Anjel memberontak.

"Lo mabuk yah?"

"Engga! Engga! Engga! Engga!" Anjel menjerit seperti orang gila, dia menahan tangan yang satunya di dekat salah satu meja beberapa orang.

"Huweeeee! Lo jahat! Lo engga dukung gue! Lo engga dukung gue buat ngelupain Tian!"

"Gue engga kenal siapa Tian, tapi kalau lo mau pengganti gue bisa."

"Huweeeee! Gue memang bodoh, bego, nakal, jahat, gue engga imut, engga cantik, engga lemah lembut, engga pintar kayak Aulia!" Anjel tidak mendengarkan, dia kembali meracau.

"Jangan gitu dong cantik, ayo ikut gue, kita nyanyi di tempat lain."

"Huweeeee! Tian! Tian! Kenapa? Kenapa lo engga suka gue?"

"Iya yah? Kenapa? Padahal kamu secantik ini?"

"Kan? Kan? Kan? Gue cantik kan? Yah maaf kalau gue engga bisa bahasa inggris! Nanti gue belajar deh!"

Tiba-tiba muncul seorang laki-laki dari belakang Anjel, dia memegangi kedua bahu Anjel.

"Siapa lo?" tanya gitaris itu, ganggu aja.

Anjel mendongak untuk menatap seseorang yang memegangi kedua bahunya, wajahnya langsung berubah cerah melihat siapa yang dihadapannya saat ini, di menarik tangannya dari laki-laki gitaris itu dan memeluk erat laki-laki di hadapannya ini. "Tian! Tian! Tian! Lo engga pacaran sama Aulia kan? Lo disini untuk hibur gue kan? Lo disini buat gue kan?"

"Iya...." ujar Cael.

Anjel tertawa senang, namun kemudian menangis, dia membenamkan wajahnya di dada laki-laki itu. "Jangan pacaran sama Aulia, jangan suka sama cewek lain, kenapa? Kenapa lo engga suka gue? Kenapa lo cium dia bukan gue? Apa lo engga pernah suka sama gue? Tian, gue...gue...suka lo...sejak tahun lalu, waktu lo nolong gue dari kakak kelas waktu itu, gue suka sama lo selama ini."

Cael terdiam.

"Oh jadi lo si Tian-Tian yang dia panggil?" ujar gitaris itu.

Cael menatapnya diam.

Cael (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang