"Orang pacaran ngapain?" tanya Cael pada Anjel keesokan harinya.
"Hah?" Anjel terkejut mendengar pertanyaan itu. "Engga tahu, kalau gue dulu cuma chatan, makan bareng, jalan-jalan."
"Kalau teman gue suka banget bawa ceweknya ke tempat tongkrongan, kasian kelihatan engga nyaman." cerita Cael.
"Gue mau kok di ajak ke tempat tongkrongan Cael." ujar Anjel. "Engga akan bosan."
Cael melirik gadis itu tajam. "Gue nya engga mau."
"Eh, pelit."
"Banyak Cogan di tongkrongan gue, nanti lo kenak pelet lagi."
"Ciee, cemburu."
"Kagak, antisipasi aja."
Anjel tertawa geli. "Nanti ikat aja gue kalau takut."
"Ikat pakai apa?" tanya Cael.
"Cinta mu." Anjel membentuk tanda love dengan jarinya.
Wajah Cael berubah datar. "Geli, oy, alay."
Anjel tertawa ngakak. "Engga nyangka banget gue pacaran sama yang beda sekolah, engga enak ah, berasa jomblo."
"Ada tantangan nya, pacaran beda sekolah." kata Cael. "Lagian kalau tiap hari ketemu, apa gak bosan lo lihat gue?"
Anjel menggelengkan kepalanya. "Engga."
Cael sedikit malu mendengarnya. "Gue takutnya bosan."
"Lo bosan lihat wajah cantik gue?!" seru Anjel tidak terima.
Cael tersenyum misterius. "Menurut lo?"
"Beneran bosan? Engga mau 24/7 sama gue?"
"Kagak." ujar Cael. "Nanti lo nyerang gue."
"Njir, harusnya gue yang takut diserang."
"Emang lo mau gue apain?" Cael bertanya, dia menggoda gadis itu.
"Yah, adalah...." Entah kenapa wajah Anjel sekarang berubah panas. "Tahu ah, lo kan tukang nyosor."
"Eleh, engga ingat dia tuh."
"Ingat apa sih?!" Dari kemarin kata-kata Cael penuh dengan tanda tanya.
"Kepo." Cael menghentikan laju motornya. "Dah sampai nih." Dia dan Anjel baru saja pulang dari jalan-jalan pulang sekolah.
Anjel turun, dia membuka helmnya dan memberikannya pada Cael. "Gak mau mampir lo?"
"Gak deh." Cael masih ada urusan di bengkel.
"Idih sok nolak, ceweknya ngundang padahal."
Cael menatap Anjel datar. "Mesum banget."
"Engga loh! Gue engga mikir kesana!" Anjel mendorong bahu laki-laki itu pelan.
"Terus kok lo tahu maksud gue?"
Anjel cemberut. "Gue kan cuma mau lebih lama sama lo."
Ah, Cael manggut-manggut. "Besok kan gue jemput sekolah, kayak tadi, terus pulangnya kita jalan, gue antar pulang."
"Hm." Anjel mengangguk mengerti, wajahnya masih cemberut.
Cael tertawa geli, dia menarik gadis itu mendekatinya. "Segalanya udah berubah, gue engga tahu apa masih bisa waras kalau selama kita pacaran gue mampir ke tempat lo." Cael berbisik rendah.
Jantung Anjel berdebar kencang, dia benar-benar malu.
"Jadi kita ketemuan di luar aja, oke?" Cael mengelus punggung tangan Anjel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cael (The End)
Teen Fiction~Don't copy my story if you have brain~ Pertemuan Cael dan Anjel itu lucu. Sangat lucu hingga membuat pipi Cael sakit karena kebanyakan tertawa jika mengingatnya. Start : 16 Juli 2023. End : 24 Agustus 2023. Ini cerita keenam ku sekaligus cerita ked...