Anjel 26 : Someone called Mom

3.8K 521 32
                                    

Cael mengernyitkan keningnya, entah kenapa dadanya terasa sangat sesak, seperti tertimpa sesuatu.

"Jangan...jangan ambil Cael...."

Suara itu?

Cael membuka matanya, dia menatap langit-langit dan dinding kamar asing ini, kemudian dia merunduk dan menemukan wajah polos seorang gadis yang sedang tidur di atas dadanya.

Secepat kilat Cael menghempaskan tubuh Anjel ke sisi lain tempat tidur yang kosong.

Sepertinya mereka ketiduran setelah nonton film dan makan nasi goreng, setelah sesi curhatan itu Anjel dan Cael memutuskan untuk menonton film Evil Dead, anehnya gadis ini tidak takut sama sekali dengan film horor-triller seperti itu.

Cael melirik jam di dinding, pukul 6 pagi.

Kalau dia pulang dan bersiap-siap, masih sempat untuk sekolah.

Tapi....

"Jangan sekolah, ayo bolos."

Cael terkejut mendengar suara itu, Anjel menatapnya dengan senyum baru bangun tidur.

"Kok lo cepat banget sih bangunannya, tidur lagi dong." Anjel menepuk-nepuk sisi kasurnya. "Bolos sehari engga akan bikin lo tinggal kelas."

Cael kehilangan kata-katanya.

Apa gadis ini tidak menganggap nya laki-laki?

Apa dia tidak takut Cael melakukan sesuatu padanya?

Kenapa dia sangat menurut dan tidak menciptakan dinding pertahanan atau garis pembatas ketika bersama Cael?

Anjel terlalu bebas setiap kali bersamanya.

Dia sepertinya tidak takut pada Cael.

"Apa?" tanya Anjel heran, kenapa laki-laki itu menatapnya dengan sangat intens.

Cael menggelengkan kepalanya, dia bangkit dari atas kasur Anjel, merenggangkan otot-otot tubuhnya yang kaku dan melompat-lompat kecil.

"Terus mau kemana?" tanya Cael.

Anjel tersenyum senang. "Ayo belanja, udah lama gue engga belanja, gue bakalan buatin lo kue."

"Emang lo bisa?" tanya Cael sepeleh.

"Bisa dong, lo engga percaya banget sama gue, padahal gue percaya banget sama lo."

Laki-laki itu tertawa.

Anjel memberikan kaosnya yang kebesaran untuk digunakan oleh Cael, untungnya muat, ada gunanya juga dia membeli kaos salah ukuran, lagian Cael itu langsing kok, kayaknya pakai baju Anjel yang lain juga cocok-cocok aja, cuma yah keketatan nanti sih Cael jadi boti lagi hahaha.

Setelah bersiap-siap mereka pergi ke swalayan terdekat, pagi seperti ini belum banyak pelanggan yang berdatangan, bahkan ketika mereka tiba Swalayan itu baru saja buka, mereka mungkin adalah pelanggan pertama nya.

"Lo lebih suka makanan pedas atau manis?" tanya Anjel sembari melihat-lihat beberapa sayuran.

"Manis."

Cael (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang