Cael (The End)

Anjel 32 : True feelings

Bohong jika Even mengatakan tidak pernah menyukai Anjel.

Dia suka Anjel, jenis rasa suka yang ingin memiliki gadis itu hanya untuknya, tapi Even tahu kalau Anjel tidak pernah menganggapnya lebih dari sekedar teman.

Karena Anjel sudah menyukai Tian bahkan sebelum ia menolong Even.

"Gimana cara tarik perhatian dia yah?" tanya Anjel sembari melihat Tian dari jauh bersama Even di sampingnya.

"Ajak ngobrol gih."

Anjel menatap Even, dia nyengir. "Malu."

Anjel itu lucu.

Sangat lucu.

Tingkahnya tidak bisa ditebak, entah apa isi otaknya selalu saja ada hal-hal yang membuat orang-orang disekitarnya tertawa karena prilakunya.

"Even! Even! Lihat, Tian ikut pemilihan ketua OSIS!"

6 bulan setelah awal dimulai masa SMA mereka, Tian dengan beraninya mencalonkan diri sebagai calon ketua OSIS.

Tidak masalah karena tidak ada peraturan yang menghalangi hal itu, apalagi orang tua Tian terdaftar sebagai donatur sekolah.

Sejak kejadian dimana dia berpikir untuk bunuh diri, kedua orang tua Even memutuskan untuk bercerai, dan mereka memberikan Even pilihan mau tinggal dengan siapa?

"Gue tinggal sendirian dari umur 14 tahun."

Even memutuskan untuk mengikuti jejak Anjel.

Dia tinggal sendirian di sebuah kosan sederhana.

Lambat laut ternyata bisnis kedua orang tuanya berjalan lancar dan kehidupan Even berubah, meksipun dia merasa bersalah pada adik perempuannya karena sudah menerima hasil bisnis dengan uang suap itu.

"Terus lo mau gimana?" tanya Even pada Anjel yang menunjukkan brosur pemilih Tian itu.

"Hehehe, kita dukung dia dong." Anjel berujar semangat.

Dukungan Anjel sangat luar biasa mengerikan.

Dia membuat banyak kue dengan foto Tian sebagai bungkusan dan mengumumkan akan memberikan kue gratis selama Tian menjabat sebagai ketua OSIS.

Tian yang mengetahui hal itu langsung memarahi Anjel.

Anehnya.....

"Gue engga kesal dimarahi Tian." Anjel malah jadi malu-malu kucing sejak di marahin Tian.

Nah disinilah awal segalanya.

Anjel berpura-pura menjadi gadis nakal untuk mendapatkan perhatian Tian.

Sangat sulit mendapatkan perhatian Tian, karena dia adalah laki-laki baik dengan banyak fans wanita.

Dia mengecat rambutnya.

"Bagus gak?" tanya Anjel setelah kembali dari salon dengan rambut berwarna biru tosca.

Even kehilangan kata-katanya waktu itu. "Lo mau masuk BK?"

"Engga, yah kalau ketahuan tinggal kabur." jawab Anjel santai.

Even tidak habis pikir, sebenernya apa isi kepala gadis ini, kenapa dia tidak takut dan malu?

Tapi yah itulah sisi mempesonanya seorang Anjel.

Sisi yang membuatnya jatuh cinta.

"Masalah Anjel Bu biar saya aja yang ngurus, tolong jangan hukum dia."

Anehnya suatu hari Even mendengar hal ini secara tidak sengaja.

"Dia nakal sekali, apa perkataan Freddy waktu itu..."