Anjel 29 : Nightmare

3.7K 485 41
                                    

Maaf aku revisi dikit tadi, dikit doang sampai engga kelihatan 🤣

***

Anjel melihat pantulan wajahnya sekali lagi dari cermin full body di kamarnya, hm entah kenapa dia terlihat seperti bukan dirinya, dia menggunakan Dress yang ia beli kemarin, menatap rambutnya dengan aksesoris pemberian Cael, menggunakan Makeup tipis sesuai tutorial video dan menggunakan sepatu 5 cm.

Gadis itu memiringkan kepalanya ke kanan, lalu ke kiri, berputar-putar hingga tangannya sakit karena ketubruk kaca.

"Aw, ish." Anjel meringis, untung kuku palsunya tidak patah, untuk pergi ke pesta ulang tahun Mama Cael ini dia melakukan perawatan ekstra, dia pergi spa full body hanya untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

Engga tahu kenapa, padahal ia hanya akan pergi ke pesta ulang tahun Mama Cael dan Tian, tapi entah kenapa Anjel ingin tampil cantik, lebih cantik sampai orang-orang akan memanggilnya lebih dari sekedar kata cantik.

Anjel ingin semua orang yang melihatnya berdecak kagum dengan mulut ternganga.

Yah meskipun mustahil ada orang berada yang seperti itu wkwkwkw.

"Terus nih gue berangkat naik apa?" Anjel bertanya pada dirinya sendiri.

Dia tidak tahu dimana acarnya.

Ponsel Anjel tiba-tiba berdering, gadis itu segera mengangkatnya ketika melihat nama Cael.

"Mana?"

"Apanya?"

"Lo nya, gue di bawah."

"Loh kita pergi bareng?"

"Ada kalanya gue penasaran apa isi otak lo."

"Daging." jawab Anjel kalem.

"Oke, gue pergi sendiri."

"Eh jangan-jangan, tunggu, gue turun, sekarang."

Sambungan langsung Anjel putuskan. Buru-buru dia mengambil tas kecilnya dan berjalan cepat keluar unit apartemen nya, Anjel menghentikan lift sebelum tertutup dan menekan lantai dasar.

Anjel menunggu dengan tidak sabar.

Kakinya dia hentak-hentakan.

"Cih, lift lelet banget." Dia berdecak kesal.

Tidak lama kemudian pintu lift terbuka Anjel segera berjalan keluar tanpa melihat ke depan dan tidak sengaja wajahnya membentur dada seseorang.

"Aw, hidung gue! Bang kalau mau tunggu lift jangan di tengah-tengah deh." Anjel mengusap hidungnya tanpa melihat siapa yang ada di hadapannya.

"Loh Anjel? Lo tinggal disini?"

Penasaran Anjel melihat siapa yang ia tubruk.

Demi keju yang Anjel benci, ia tidak menyangka akan bertemu dengan laki-laki ini kembali.

Anjel memasang wajah datar, dia mengacuhkan laki-laki itu dan kembali berjalan..

"Wait, wait, lo makin cantik aja sih, masih engga mau nerima gue nih?"

"Lepas." Anjel menyentak tangan laki-laki itu.

"Kalau marah makin cantik deh, lo mau kemana? Mau kencan? Hm, emang ada cowok yang mau sama lo?"

Wajah Anjel memerah marah, dia ingin membela diri, tapi jika dia melakukan itu sama saja dengan Anjel terpancing dengan provokasi yang dilakukan laki-laki ini.

Cael (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang