Anjel 28 : What are you doing here?

3.8K 498 71
                                    

Even dan Anjel segera pergi ke Mall terdekat setelah jam pulang sekolah, untungnya karena ini hari biasa bukan weekend Mall dalam keadaan sepi yah meskipun parkiran tetap ramai karena kendaraan pribadi yang dibawa para pegawai yang bekerja disini.

"Ke butik mana?" tanya Even.

Anjel melihat ponselnya, dia sedang mencari-cari keberadaan sebuah butik yang menjadi rekomendasi belanja Dress di situs komunitas wanita. "Di lantai 3."

"Ini lantai tiga, Anjel." tegas Even.

"Bentar, bentar, lagi gue cari eh nah itu dia!" Anjel menunjuk sebuah butik yang dipenuhi warna hitam dan putih. "Ayo masuk."

Mereka disambut dengan ramah disana, tanpa mengatakan apapun Anjel dan Even segera mencari Dress yang cocok ke pesta ulang tahun Mama Cael, tidak terlalu mewah, terbuka, sopan, ringan, nyaman dan yang terpenting mengikuti tema acara.

"Ini aja gimana?" Anjel menunjuk sebuah Dress sederhana tanpa pola dan lengan pendek.

"Kagak, sederhana banget, ingat lo mau kemana, sih Tian lo pikir engga ada?"

Tian?

"Kenapa bawa-bawa Tian?" tanya Anjel bingung.

Even tersenyum miring. "Balas dendam."

"Oh...." Anjel tidak kepikiran hal itu. "Jadi gue harus dandan cantik-cantik biar dia nyesal engga sama gue?"

"Nah itu lo tahu, kan sempurna itu, judulnya cewek yang suka gue, gue cuekin terus dia ngebet saudara kembar gue?"

"Judul yang sangat tidak kreatif." ketus Anjel. "Yaudah deh, itu gimana? Cuma itu yang narik mata gue."

Even mengangguk. "Coba gih."

Anjel mengambil Dress itu, dia melirik Even. "Segan banget gue, dengar lo bilang gue cantik aja udah muntah duluan gue."

"Njir, benar juga." Membayangkan dia memuji Anjel sudah membuat Even ingin tertawa.

"Tah ah, entar gue pake." Anjel segera memasuki ruang ganti, dibantu oleh seorang pegawai wanita.

Anjel menatap pantulan wajahnya di cermin, dia melihat dirinya sendiri, hm terakhir kali dia memakai Dress adalah ketika perpisahan akhir SMP untuk acara prom night. Bukanya Anjel tidak suka pakai Dress, tapi dia kurang nyaman memakainya, dia lebih suka celana biar bisa duduk bebas.

"Mbak tolong tarik tali nya." pinta Anjel pada seorang pegawai yang menunggu di luar ruang ganti.

Sebuah tangan masuk ke dalam ruang ganti, Anjel sedikit terkejut merasakan sebuah tangan besar dan sedikit kasar.

Kayak tangan cowok.

"Mbak tangan lo kok gedek banget padahal cewek."

"Iya, karena gue cowok."

"Uwah!" Anjel menjerit keras, dia menolah ke belakang dan melihat Cael.

"Lo ngapain disini? Tunggu lo kok bisa disini?!" Dia menutupi dirinya dengan tirai gorden, padahal dia sedang menggunakan Dress kenapa harus ditutupi.

Cael menatap gadis di hadapannya dengan tajam, dia tidak mengatakan apapun.

"Even mana?" Anjel melirik sekitarnya, batang hidung Even tidak ditemukan.

"Pergi." jawab Cael dingin.

Anjel menatap laki-laki itu. "Lo kenapa sih? Galak banget suaranya."

Cael memutar badan gadis itu, dia masuk ke dalam ruang ganti dan menarik pita di pinggang Dress Anjel.

Cael (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang