𝐁𝐚𝐛 𝟓

737 58 1
                                    

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬

~~

Hubungan Apo, dan Mile merenggang. Keduanya tak lagi saling sapa, berbicara, bahkan tidak berkunjung ke rumah masing-masing. Semuanya benar-benar sudah berakhir, meski persahabatan keduanya sudah terjalin dalam waktu yang lama, namun pada akhirnya semuanya berakhir hanya karena sebuah kesalahpahaman, dan munculnya Bible di dalam hubungan keduanya.

Apo pun menjadi semakin dekat dengan Bible, bahkan keduanya sudah menjadi kekasih dalam waktu yang lama. Apo terlihat sangat bahagia bersama dengan Bible, bahkan ia sudah melupakan jika ia memiliki sahabat kecil yaitu Mile. Walau saat berpaspasan, Apo kerap sekali berharap Mile mau menyapa dirinya, namun lagi-lagi tamparan keras menyadarkan dirinya sendiri, jika ialah yang meminta Mile untuk menjauh dari hidupnya, dan ia sangat membenci Mile.

Sementara Mile, ia lebih banyak menghabiskan waktunya diperpustakaan untuk membaca buku, dan belajar. Ia mencoba mencari-cari kesibukan, agar ia bisa melupakan Apo karena sekarang Apo sudah membenci dirinya. Kini hanya ada Us yang perduli dengannya, dan hanya Us saja yang selalu menghibur dirinya dikala ia merasa sedih setiap kali ia ingat apa yang dilakukan Apo kepadanya.

"Hey.." Us datang ke perpustakaan, untuk menemani Mile membaca.

"Sendirian?"

"Um.. Jj sedang sibuk dengan urusannya, jadi aku kemari untuk menemanimu."

"Terimakasih ya, Us.. Kau memang yang terbaik."

Us tersenyum, "Sama-sama.. Kitakan sahabat."

Mile meringis mendengar ucapan Us yang menyatakan jika mereka berdua adalah sahabat, padahal Apo dan ia juga merupakan sahabat yang sudah menjalin hubungan sejak kecil. Tapi, Apo tidak seperti Us yang mempedulikan dirinya, dan dia selalu sibuk dengan urusannya sendiri bahkan ia lebih perduli dengan Bible yang baru ia kenal beberapa bulan, karena Bible adalah senior mereka di Universitas.

"Masih memikirkan Apo?" tanya Us.

Mile menatap Us, "Uh? Tidak.. Aku tidak memikirkannya."

"Kau tidak bisa berbohong, Mile. Aku tau kau masih memikirkan dirinya, dan tidak akan bisa melupakannya."

"Ayolah, Us.. Bukannya mendukungku untuk melupakannya dengan segera, kau malah mengejekku seperti itu."

Us tersenyum, "Aku yakin.. Suatu hari nanti, Apo pasti akan menyadari perasaan tulusmu padanya."

"Yah.. Semoga saja."

Us tertawa pelan, karena di perpustakaan dilarang berisik. Keduanya saling berbincang sambil membaca beberapa buku disana, hingga jam istirahat selesai, dan keduanya harus kembali ke kelas mereka masing-masing.

~~

Hari demi hari berlalu, dan tanpa terasa sudah 3 bulan lamanya Mile dan Apo sudah tidak menjalin hubungan sahabat. Mile juga semakin menyibukan dirinya dengan membatu sang Ibu berjualan, lalu jika sudah selesai ia membantu kakaknya Tong untuk melukis, karena sang kakak adalah seorang seniman lukis yang cukup dikenal di kalangan kolektor lukisan seni yang berartistik.

Ia senang, setidaknya ia perlahan-lahan berhasil melupakan Apo dari pikirannya, walau sang Ibu kerap sekali bertanya kemana perginya Apo karena tidak pernah lagi berkunjung ke rumahnya. Mile selalu memberi alasan jika Apo sedang sibuk dengan pelajarannya, dan akhirnya sang Ibu tidak penasaran lagi dengan tidak hadirnya Apo dalam kurun waktu yang sangat lama.

"Ahem!"

Mile menoleh, "Phi.."

"Sedang melamun? Melamuni, Apo?" goda Tong pada Mile.

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang