𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬 [𝐄𝐍𝐃]

𝐁𝐚𝐛 𝟐𝟕

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬

~~

"Hey, kemarilah.." Tong menepuk sofa yang ia duduki dan meminta Mile untuk duduk di sampingnya.

Mile mengangguk lalu mendudukkan dirinya di samping Tong, dan Tong menariknya untuk berbaring di sampingnya. Ia memangku kepala sang adik tercinta, lalu mengelus lembut pipi Mile dan surai hitamnya yang menutupi mata.

"Ada apa sayang? Apa kau membutuhkan sesuatu?"

Menggeleng, "Tidak. Aku tidak butuh apapun Phi."

"Lalu kau mau apa? Makan? Atau.."

"Tidak ada Phi.. aku hanya ingin ketenangan."

Deg.

Tong terdiam ketika mendengar ucapan Mile yang ingin ketenangan untuk dirinya. Sebenarnya, seberapa terlukanya Mile karena perbuatan Apo selama ini? Tong tidak pernah tau, dan tidak pernah mau bertanya kepada Mile. Baginya semua itu adalah urusan sang adik, dan ia tidak berhak untuk ikut campur urusan pribadinya. Namun, jika semuanya menjadi seperti ini akhirnya. Seharusnya Tong sejak awal harus ikut campur, dari pada melihat adik kesayangannya terluka begitu dalam hingga membuatnya frustasi seperti ini.

"Kenapa kau butuh ketenangan Mile?"

"Karena aku takut."

"Takut kenapa?"

Menatap sang kakak. "Takut Phi akan melaporkanku kepada polisi."

"Kenapa Phi melaporkan mu ke polisi Mile?"

"Karena aku menyekap Apo di dalam gudang, jadi Phi akan melaporkan dirimu untuk di tangkap."

Mengangkat kepala Mile, dan memintanya untuk duduk dengan benar di sampingnya. "Mile.. menyekap seseorang di gudang adalah tindakan kejahatan sayang. Kau tidak boleh melakukan hal itu."

"Tapi kenapa Phi? Aku hanya tidak ingin Apo menjadi milik orang lain, karena Apo hanya milikku.."

"Tidak sayang, dia bukan milikmu. Lagi pula apa kau tidak kasihan dengan Apo? Dengan orangtuanya? Mereka pasti mencari-cari Apo kemana-mana. Mereka pasti panik.."

"Lalu apa Phi tidak kasihan kepadaku?"

Dun--doom.

"Apa Phi tidak kasihan padaku, dan hanya kasihan kepada Apo? Aku adikmu Phi.. tapi apa kau tau betapa terlukanya diriku ini?!" Teriak Mile frustasi.

Melihat Mile yang seperti ini, hati Tong benar-benar terluka dan tak sanggup melihat adik satu-satunya yang sangat ia sayangi frustasi karena cinta yang bertepuk sebelah tangan selama bertahun-tahun. Namun, Tong juga tidak memiliki hak untuk memaksa Apo mencintai Mile karena Apo memiliki pilihannya sendiri.

"Mile.."

"Phi tidak pernah mengerti diriku, Phi selalu saja membela Apo dibandingkan diriku padahal aku adalah adikmu sendiri.."

Mile berdiri, dan ia meninggalkan Tong sendirian di ruang tengah rumah mereka berdua. Tong hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar karena ia sendiri binggung, dan tidak tau harus bagaimana lagi menasehati Mile. Saat dirinya sedang pusing memikirkan Mile yang marah terhadapnya, tiba-tiba suara bel dari pintu rumahnya berbunyi. Tong pun berjalan ke arah pintu utama, lalu ia membukanya untuk melihat siapa yang datang ke rumahnya. Tubuh Tong membeku saat melihat siapa yang datang ke rumahnya saat ini.

"Bible."

"Dimana Apo Phi?"

"Apo.."

"Katakan dimana dia? Karena kau beruntung hanya aku yang datang kemari, dan bukan polisi yang akan membawa Mile ke penjara."