𝐁𝐚𝐛 𝟏𝟖

583 54 16
                                    

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬

~~

Mile berada di kamarnya bersama dengan Apo yang kini sudah dibaringkan di atas ranjang king size milik Mile, lalu Mile dengan senantiasa menunggu Apo sambil duduk di pinggiran ranjang. Mile mengusap lembut pipi Apo, dan menatap wajah Apo yang terlihat sangat lelah.

"Eugh, akh.." erang Apo kesakitan, lalu tangannya memegangi kepalanya yang berdenyut.

"Kau bangun?"

Mata Apo terbuka, dan di depannya terlihat wajah Mile yang menatapnya dengan khawatir. "Mile.. apa ini kau?"

"Kau mau minum?"

"Hum.. aku mau."

Mile mengambilkan Apo segelas air putih yang berada di atas nakas, kemudian membantu Apo untuk meminum air yang dia minta karena tenggorokannya terasa begitu kering. Mile membantu Apo untuk setengah duduk, lalu memberikan air minumnya kepada Apo. Setelah meminum segelas air hingga habis Mile langsung meletakkan kembali gelas yang kosong di atas nakas, dan membantu Apo untuk berbaring lagi di atas ranjang.

"Istirahatlah.. aku akan pergi."

"Tidak."

Greb.

Bruk.

Tangan Mile yang ditarik oleh Apo dengan kuat membuat Mile terjatuh menimpah tubuh Apo di atas ranjang, dan keduanya dalam posisi saling menimpa. Mile berada di atas tubuh Apo yang terkurung di bawahnya, kemudian mata keduanya saling terikat dengan lekat. Keheningan menyelimuti keduanya di dalam kamar Mile yang memiliki cahaya remang-remang, karena Mile tidak menghidupkan lampu utama di kamarnya karena begitu terang.

"Mile.. aku.."

Cup.

Mata Apo melebar dengan sempurna saat Mile dengan tiba-tiba mencium bibirnya, dan melumatnya dengan lembut. Mendapatkan ciuman dari Mile tentu saja Apo tidak akan menolaknya, dan ia dengan senang hati membalas ciuman lembut yang Mile lakukan di bibirnya. Keduanya saling melumat, dan bertarung lidah di dalam mulut mereka secara bergantian. Tangan Apo dengan sempurna mengalung di leher jenjang Mile untuk memperdalam ciuman mereka, dan Mile menaiki ranjang lalu mengurung tubuh Apo dengan sempurna di bawahnya. Mile melumat, menyesap, mengigit, serta menjilati bibir Apo yang terasa sangat manis setiap kali Mile menyesap seluruh bibir Apo hingga saling bertautan.

"Eugh.. Mile.." Apo mendesah, saat Mile mulai menjilati bagian lehernya setelah melepas ciuman mereka.

Tubuh Apo yang sensitif membuat dirinya mengerang, serta mendesah tak karuan setiap kali tangan Mile menyentuh sebagian kulit Apo yang sangat lembut.

"Aku ingin lebih.."

"Maka lakukan.. lakukan apapun yang kau mau, Mile.. lakukanlah.."

Mendapatkan lampu hijau dari Apo, tentu saja Mile tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk melakukan keinginannya yang sudah lama sekali ia bendung, karena arogansi yang ia miliki akibat amarahnya di masalalu belum sepenuhnya menghilang.

"Aaaah.. Mile.."

Mile menjilati leher Apo hingga meninggalkan bekas kemerahan di kulit Apo yang mulus, lalu tangannya membuka pakaian yang di kenakan oleh Apo hingga kini Apo sudah telanjang sepenuhnya. Mile bermain-main dengan putih pink Apo yang mengeras, dan menjilatinya serta menyesapnya seperti bayi yang sedang menyusu kepada sang Ibu. Tangan Mile yang menganggur ia gunakan untuk menyentuh kejantanan Apo, lalu mengocoknya sehingga membuat Apo menggeliat tak karuan.

Kocokan tangan Mile di kejantanan Apo semakin cepat, dan kencang membuat Apo merasa jika dirinya telah sampai di puncaknya. Hingga beberapa menit kemudian, Apo pun klimaks dan cairan kental putih miliknya mengotori tangan Mile dan juga perutnya. Apo mengatur nafas karena baru saja klimaks, kemudian Mile beranjak dari atas Apo dan mulai membuka satu persatu pakaian yang ia kenakan dengan cepat, lalu membuangnya secara asal.

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang