𝐁𝐚𝐛 𝟕

736 62 12
                                    

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬

~~

Mile, dan Apo sudah berada di dalam bus kota yang ternyata, penumpangnya tidak terlalu ramai. Mungkin karena masih pagi, jadi para penumpang belum berkerumun untuk menaiki bus apalagi saat cuaca sedang berada di musim dingin, dan pastinya orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja.

Di sepanjang jalan, keduanya terus bercengkrama dan tertawa lepas karena melihat pemandangan di pagi hari yang sangat indah. Banyak sekali anak-anak yang berlarian, lalu memanggil-manggil Bus untuk sekedar menyapa sang supir. Mile, dan Apo sontak tersenyum bahagia melihat betapa gemasnya anak-anak tersebut. Di tambah.. Bus yang berjalan sedikit lambat, menambah kesan romantis untuk keduanya yang saat ini tengah bahagia.

Dan untuk pertama kalinya, Apo menyadari jika wajah Mile, di tambah dengan senyuman manis darinya, membuat Mile terlihat sangat tampan. Ia benar-benar sempurna dilihat dari segi manapun. Namun Apo benar-benar bodoh karena selama ini tidak menyadarinya, jika ada pria setampan Mile yang begitu mencintai dirinya. Apo terus memandang lekat wajah Mile yang sumringah melihat pemandangan di jalanan, dan ia benar-benar bersyukur. Karena Mile masih menerima dirinya, meski ia sudah berbuat buruk di masalalu kepadanya.

Mile menoleh menatap Apo di sampingnya, "Ada apa, Po? Kenapa diam saja?"

"Uh?" Apo tersentak, lalu tersadar dari lamunannya. "Hm.. Tidak ada, aku hanya sedang menikmati keindahan saja."

"Keindahan?"

Apo mengangguk, "Hu'um.. Keindahan."

"Apa yang indah?" tanya Mile.

"Wajahmu.." gumam Apo pelan, dan dengan nada yang sangat lembut. "..kau sangat tampan, dan aku baru menyadarinya." puji Apo.

Blush,

Pipi Mile memanas, saat Apo memuji wajahnya yang tampan. Ia mengalihkan pandangannya ke arah jalanan untuk menyembunyikan semburat merah di kedua pipinya. Apo yang melihat Mile tersipu malu hanya bisa tersenyum senang, karena melihat tingkah Mile yang malu-malu benar-benar menggemaskan. Ia jadi ingin terus menggoda Mile setiap saat, karena rasanya sangat menyenangkan.

Bus yang membawa keduanya tidak bisa mengantar mereka sampai ke Universitas, sehingga keduanya harus turun di halte yang cukup jauh dari Universitas mereka, lalu mereka harus menaiki kendaraan umum lain untuk sampai ke Universitas. Keduanya pun turun setelah membayar Busnya, lalu Mile mengajak Apo untuk mencari kendaraan umum lain agar segera sampai di Universitas.

"Tunggu!" cegah Apo.

"Ada apa, Po? Apa kau lelah?"

Apo menggeleng, "Tidak.. Aku hanya ingin bilang, kalau aku tidak mau naik kendaraan lain untuk ke Universitas."

"Kenapa? Jadi kau mau naik apa kesana?"

"Kita jalan saja?"

"Huh? Kau yakin?"

Apo mengangguk dengan serius, "Aku yakin.. Lagi pula waktu kita masih sangat lama, jadi tidak masalah jika menghabiskan waktu dijalanan. Kau mau bukan?"

Mile menatap Apo tak yakin, namun akhirnya ia setuju dan keduanya memutuskan untuk jalan kaki sampai ke Universitas. Keduanya berjalan dengan beriringan, tangan mereka saling menggengam, lalu keduanya saling melempar canda selama menuju ke Universitas.
Apo benar-benar bahagia karena Mile selalu ada untuk dirinya, dan kini dia benar-benar bersama dengannya.

Ia baru menyadari, jika selama ini hanya Mile-lah yang selalu ada untuknya. Tapi karena mata Apo yang terus tertuju kepada Bible, hingga buta terhadap cintanya kepada Bible. Apo benar-benar menyia-nyiakan Mile, padahal hanya dialah satu-satunya yang dapat membuat Apo bahagia, dan merasa nyaman. Ia berjanji tidak akan pernah melepaskan Mile lagi, dan tidak akan membiarkan Mile nenerima perilaku buruknya lagi, jadi ia akan mengubah semuanya untuk Mile.

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang