𝐁𝐚𝐛 𝟗

595 38 3
                                    

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬

~~

Waktu berjalan seolah-olah tanpa beban, dan hubungan Mileapo semakin membaik. Mile selalu memperlihatkan kebahagiaan yang luar biasa saat bersama dengan Apo, dan Apo sudah benar-benar nyaman dengan Mile. Tapi.. Sayangnya Apo tidak bisa membohongi perasaannya sendiri, jika ia masih menyukai Bible di lubuk hatinya yang paling dalam.

Namun ia harup menapik perasaan itu, karena sekarang yang paling penting adalah Milenya. Apo harus bisa meyakinkan Mile jika ia benar-benar mencintainya, dan tulus mencintai Mile. Ia juga sudah melihat jika Mile sudah mulai mempercayai cintanya, dan Apo akan berusaha membuat Mile percaya dengan cintanya sepenuhnya.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu?" tanya Mile, saat Apo yang duduk dihadapan tersenyum-senyum sendiri sambil menatap Mile.

"Memangnya tidak boleh?"

"Tidak, kau seperti orang gila tau.."

"Is.." Apo kesal, "Kau benar-benar tega sekali, Mile.. Bisa-bisanya kau mengatakan jika aku ini gila."

"Ya bukan gila.. Hanya seperti orang gila, karena kau tersenyum-senyum sendiri seperti itu, dan tidak ada yang lucu."

"Itu kan karena aku sedang menatapmu, jadi.." Apo memiringkan kepalanya sambil menatap Mile penuh arti. "..tidak masalahkan jika aku tersenyum-senyum sendiri seperti sekarang?"

Mile sudah mulai terbiasa dengan godaan Apo, dan ia tidak terpengaruh lagi oleh godaannya. Mile hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, karena sikap Apo yang seperti anak-anak, namun menggemaskan hingga rasanya hampir membuat Mile lepas kendali, dan ingin menarik Apo untuk menciumnya. Dan seakan dapat membaca isi pikiran Mile. Apo berdiri dari duduknya, dan menarik tengkuk leher Mile kemudian menempelkan bibirnya dengan bibir Mile, sehingga membuat sang empuh melebarkan matanya terkejut.

Mile mengedipkan matanya berulang kali untuk mencerna apa yang sedang terjadi, dan ketika Apo mulai melumat bibir Mile, Mile akhirnya tersadar jika saat ini Apo tengah mencium bibirnya. Apo melumat, dan mendominasi ciuman mereka dengan memimpin. Ia yang bergerak, lalu memasukan lidahnya ke dalam mulut Mile saat ada kesempatan. Lidah keduanya pun saling menyatuh, dan bertukar saliva satu sama lain. Dan saat Apo mulai menikmati ciumannya dengan Mile, tiba-tiba saja Mile mendorong Apo kuat, sehingga ciuman keduanya terlepas.

Puah..

Apo terkejut, "Ada apa, Mile?"

Nafas Mile memburu, dan bayangan saat keduanya menghabiskan malam yang panas bersama, namun berakhir dengan Apo yang marah besar dengannya, dan membenci dirinya sampai meminta Mile untuk menjauh dari kehidupannya. Bayang-bayang itu terus memenuhi isi pikirannya, kala Apo mencium bibir Mile secara tiba-tiba.

"Uhuk.. Uhuk.. Ti-tidak ada.." Mile mencoba mengatur nafasnya, agar ia menjadi tenang. "Tidak ada apa-apa, aku hanya terkejut karena kau menciumku."

"Apa kau marah karena aku menciummu?"

Menggeleng, "Tidak.. Hanya saja karena saat ini kita berada di perpustakaan.. Aku pikir tidak seharusnya kita melakukan itu."

Mile benar, tidak seharusnya Apo mencium Mile di tempat umum, karena tempat ini bukanlah untuk melakukan hal yang tidak senonoh seperti yang ia lakukan barusan. "Maafkan aku, aku tidak bisa menahan diri."

"Tidak masalah, kalau begitu fokuslah dengan bacaanmu kembali."

"Baiklah.."

Keduanya kembali memfokuskan diri dengan buku yang mereka baca, tanpa menyadari jika ada seseorang yang melihat adegan ciuman keduanya barusan. Orang tersebut adalah Bible, ia mencari Apo di perpustakaan dan berharap akan mendapatkan dari Apo. Tapi.. Bukannya mendapat maaf, Bible malah mendapatkan pemandangan yang menyakitkan, karena melihat orang yang ia cintai tengah berciuman dengan orang yang sangat ia benci.

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang