𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬
~~
Dokter sedang memeriksa Mile di ruang ICU, dan Apo juga Tong sedang menunggu di luar ruangan tersebut dengan perasaan tak tenang. Tubuh Apo bergetar hebat, ia ketakutan dan semua kenangan buruk 5 tahun lalu dimana ia juga hampir kehilangan Mile bermunculan di dalam kepalanya. Ia takut jika Mile sampai meninggalkan dirinya, dan ia belum sempat membuat Mile bahagia karena Mile mencintai Apo begitu dalam, sementara dirinya tidak pernah membalasnya.
"Mile.." lirih Apo.
Tong menatap Apo yang terus bolak-balik di depan pintu ruang ICU. "Po.. duduklah disini, kau pasti lelah berdiri mondar-mandir disana."
"Aku tidak bisa tenang, Phi. Aku takut.. aku takut Mile.."
"Tidak Po, percayalah.. Mile pasti akan baik-baik saja."
Menggeleng, "Aku takut Phi.."
Tong berdiri, lalu memeluk Apo yang ketakutan dan tubuhnya bergetar hebat. Ia berusaha menenangkan Apo yang sangat khawatir dengan kondisi Mile yang saat ini sedang di tangani oleh Dokter di dalam ruang ICU tersebut. Tak lama kemudian, pintu ICU terbuka dan Dokter yang sedang menangani kondisi Mile muncul untuk memberitahu Tong dan Apo mengenai kondisi Mile.
"Dokter.. bagaimana kondisi Mile?" Tanya Tong kepada sang Dokter.
"Pasien masih dalam keadaan kritis. Ada pendarahan serius di bagian kepalanya karena pukulan kuat dari benda yang sangat keras, dan untungnya pendarahan yang terjadi berhasil di hentikan. Jadi kemungkinan besar pasien akan segera sadar setelah masa kritis berhasil dilewati." Jelas Dokter tersebut.
Apo ikut berbicara, "Lalu.. tidak ada yang serius lagi kan, Dok?"
"Tidak, tuan tenang saja. Berdoa saja untuk beberapa jam kedepan pasien akan segera sadarkan diri."
"Terimakasih, Dokter."
"Sama-sama, kalau begitu saya tinggal dulu. Permisi.."
Dokter tersebut pergi, lalu Apo dan Tong masuk ke dalam karena perawat mengizinkan keduanya untuk masuk melihat Mile. Di dalam ruangan dimana Mile berbaring tak sadarkan diri, Apo meringis kesakitan karena melihat banyak sekali alat-alat rumah sakit yang menempel di tubuh Mile. Ia tidak sanggup, jika saja waktu bisa di ulang kembali. Apo tidak akan membiarkan Bible melukai Mile untuk menyelamatkan dirinya, dan ia lebih baik di kurung oleh Mile selama yang Mile inginkan.
Apo menggenggam tangan Mile yang tak di infus. "Mile.. bangunlah Mile, aku disini.. aku ada disini Mile."
"Po, sabarlah. Mile pasti akan segera sadar, seperti apa yang Dokter katakan."
"Aku ingin dia membuka matanya Phi.. aku tidak tahan melihatnya memejamkan mata seperti ini, hiks.."
"Jangan menangis Po, Mile tidak akan suka melihat air matamu mengalir karena dirinya."
Apo mengangguk, lalu menyeka air matanya yang mengalir karena melihat Mile yang tak kunjung membuka matanya. Melihat Apo yang sepertinya membutuhkan waktu untuk sendirian, Tong pun mengatakan untuk menunggu Apo di luar sementara Apo tetap di dalam untuk menemani Mile. Karena Tong sudah keluar dari ruangan Mile, kini Apo pun berada di ruangan tersebut untuk menemani Mile yang masih memejamkan matanya. Apo menyentuh pipi mulus Mile yang lembut, dan putih.
Meski Tong selalu meyakinkan Apo jika Mile akan baik-baik saja nanti, namun Apo tidak bisa tenang karena Mile-nya masih tak sadarkan diri berbaring di hadapannya. Ia menangis tersedu-sedu sambil menundukkan kepalanya merasa bersalah, walaupun ia adalah korban penyekapan Mile namun tidak seharusnya Mile mengalami hal seperti ini. Semuanya adalah kesalahan Apo, dan Mile tidak akan berbuat mengerihkan seperti itu jika saja Apo tidak menyakiti Mile terus menerus.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬 [𝐄𝐍𝐃]
Фанфик𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬 𝐌𝐢𝐥𝐞𝐚𝐩𝐨 𝐒𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 Tittle : This Really Hurt's Genre : Angst || Sad Ending Pair : Mile x Apo Warning!! BL [Boys Love] Fanfiction Mile, : "Akan ku ajarkan, apa artinya kehilangan dan rasa sakit. Ap...