𝐁𝐚𝐛 𝟏𝟐

664 67 11
                                    

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬

~~

Ranjang rumah sakit mendorong tubuh Mile yang berada di atasnya menuju ruang ICU, untuk menangani kondisi Mile yang semakin kritis. Seluruh petugas medis bergegas mendorong ranjang dengan gerakan cepat, dan petugas medis yang lain menekan dada Mile agar detak jantungnya terus berdetak karena kondisinya yang semakin melemah di tambah darah yang terus keluar membuat para medis khawatir jika Mile mungkin akan kehilangan banyak darah. Apo pun ikut berlari di belakang pada medis bersama dengan Bible, dan ia tak ada hentinya menangisi Mile yang berada di atas ranjang rumah sakit yang di dorong dalam kondisi yang sulit di jelaskan.

Sampai di ruang ICU para medis langsung membawa tubuh Mile masuk ke dalam, dan Apo yang berada disana juga ingin masuk ke dalam untuk menemani Mile. Namun, dengan cepat para medis melarang Apo untuk masuk karena hanya para medis-lah yang boleh memasuki ruangan ICU untuk pasien yang dalam keadaan gawat darurat seperti Mile. Apo memohon kepada para medis untuk bisa masuk ke dalam, karena ia ingin menemani Mile di dalam. Namun lagi-lagi Apo di tolak, karena Apo bukanlah seorang tenaga medis melainkan keluarga pasien.

"Hiks, Bible.." lirih Apo.

"Tenanglah Po.. mereka sedang menangani Mile di dalam, jadi jangan khawatir dan tenangkan dirimu." Ucap Bible.

Apo menggeleng frustasi, "Aku tidak bisa tenang.. hiks.. aku tidak bisa, Bib. Mile.. hiks.. Mile-ku.."

"Dia akan baik-baik saja, percayalah padaku."

Apo tidak bisa tenang, meski Bible berulang kali mengatakan jika Mile akan baik-baik saja di dalam sana. Ia sungguh tidak bisa tenang karena semua yang terjadi benar-benar membuat dirinya syok, dan takut jika Mile akan meninggalkan dirinya. Jika saja saat tadi ia tidak gegabah dengan berlari ke arah Bible secara tiba-tiba, mungkin hal ini tidak akan terjadi kepada Mile, dan Mile tidak akan mengalami kecelakaan parah seperti ini. Apo menyesal, ia sangat menyesal karena semuanya terjadi akibat kebodohan dirinya.

"Hiks.. hiks.." Apo menangis.. ia terus menangis karena kebodohannya tadi membuat ia akan kehilangan Mile.

Ia tidak akan sanggup, ia tidak sanggup jika kehilangan Mile pria yang sangat ia cintai. Ya, cintai.. Apo sadar jika selama ini hanyalah Mile, Mile saja yang mencintai dirinya dengan sangat tulus sementara dirinya terlalu bodoh karena tidak pernah menyadarinya, dan malah menyakiti Mile dengan bersama Bible. Jika saja waktu bisa di putar kembali, Apo ingin mengulang semuanya ke awal dimana Mile memintanya untuk menjadi pasangannya, dan saat itu juga ia akan menerima Mile tanpa berpikir lagi.

"Mile.." lirih Apo terluka.

Lalu tubuhnya limbung, beruntung Bible dengan sigap menangkap tubuh Apo agar tidak terjatuh di lantai. Bible panik, dia menggoyang-goyangkan tubuh Apo untuk membangunkan pria itu namun Apo sama sekali tidak merespon. Dia tak sadarkan diri, mungkin karena terlalu syok dan sedih karena kecelakaan yang menimpa Mile. Bible langsung memanggil seorang medis untuk membawa Apo ke ruang rawat kemudian memeriksa bagaimana kondisi Apo.

Setelah Apo di bawa ke dalam ruangan rawat untuk di periksa, Bible mengambil ponselnya untuk menghubungi orangtua Apo, dan memberitahukan tentang kecelakaan yang Mile alami. Kemudian orangtua Apo akan memberi kabar kepada Ibu, dan kakaknya Mile tentang semua ini. Apo di periksa oleh Dokter karena tak sadarkan diri, namun saat ia tak sadarkan diri.. ia seperti mendengar suara yang tengah memanggil namanya, dan memintanya untuk membuka matanya yang sejak tadi tertutup.

"Apo.." suara itu begitu lembut, dan mendayu-dayu.

Suara yang Apo kenali, dan familiar di telinganya. Ia pun langsung membuka matanya, lalu melihat siapa yang tengah memanggil namanya. Ketika matanya terbuka.. ia melihat sosok Mile sedang berdiri di sampingnya sambil menggenggam tangannya dengan erat, kemudian memanggil-manggil namanya.

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang