𝐁𝐚𝐛 𝟐

818 69 5
                                    

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬

~~

"Sial!" umpat Apo, dia baru saja kembali dari kelas Bible, dan ia menjadi kesal karena saat disana, dirinya terus digoda oleh senior yang lain, namun Bible hanya diam saja seolah tak perduli.

"Kau kenapa?" tanya Mile.

"Bible, sialan! Sudah tau kekasihnya sedang digoda, tapi dia hanya diam saja?! Huh, awas saja dia nanti."

"Kekasih?"

Menatap Mile, "Iya, kekasih. Memangnya kenapa?"

"Se-sejak kapan kalian menjadi kekasih?"

"Sejak tadi malam, saat kami berkencan."

Apa tidak ada lagi harapan untuk Mile? Apa ini artinya dia harus berhenti mengejar Apo, dan mencoba untuk melupakan perasaannya terhadap sahabat masa kecilnya ini? Entahlah, Mile tidak tau. Ia menjadi binggung dengan perasaannya sendiri, karena sepertinya.. Apo benar-benar tidak pernah meliriknya lebih dari sekedar sahabat saja. Harapan Mile pun perlahan pupus, lantas bisakah ia tetap mempertahankan prinsipnya walau jelas rasanya tidak mungkin ia bisa.

"Oh.. Selamat ya." ucap Mile.

"Yeah, yeah.. Terimakasih. Tapi, karena kau sudah tau aku bersama dengan Bible, aku minta kau lupakan perasaanmu kepadaku. Kau mengerti?"

Mile tersenyum, "Aku sudah melupakannya, kau tidak usah khawatir."

"Benarkah?" Apo tampak tak percaya. "Lalu kenapa kau terlihat sedih?"

"Tidak.. Siapa yang sedih? Aku hanya bahagia akhirnya kau bisa bersama dengan orang yang kau sukai."

"Bagus.. Terimakasih atas pengertiannya, Mile." merangkul leher Mile dan merapatkan dirinya. "Aku bersyukur, karena memiliki sahabat sejak kecil sepertimu."

Mile tersenyum paksa, karena rasanya seperti teriris-iris pisau yang tajam, perih, dan terluka. Apakah seburuk itu diri Mile, hingga Apo tidak pernah merasakan betapa besarnya cinta yang Mile berikan untuknya? Kenapa dia tidak bisa merasakan besarnya cinta dari Mile, mengapa harus Bible yang baru saja mengenalnya? Mile benar-benar terluka, ia terluka begitu dalam hingga rasanya hampir mampir mati rasa.

"Hn.. Po, aku ke perpustakaan dulu ya? Ada buku yang ingin ku pinjam."

"Astaga, Mile.. Kau ini hobby sekali dengan tumpukan kertas itu? Kau tidak bosan kah?"

Menggeleng, "Tidak, hobbyku adalah membaca. Jadi aku tidak bosan."

"Yeah.. Terserahmu, pergilah."

Mile tersenyum, lalu pergi meninggalkan Apo sendirian. Ia ingin menenangkan pikirannya di perpustakaan sambil membaca beberapa buku disana. Jika ia terus bersama dengan Apo, ia takut jika pertahannya akan lemah, dan hancur karena rasa sakitnya terlalu dalam.

PERPUSTAKAAN

Mile duduk di meja membaca di dalam perpustakaan, yang berada di antara lorong buku yang tersusun rapi. Ia fokus membaca buku yang ia ambil dari rak buku, namun tiba-tiba.. Telinganya mendengar sebuah percakapan yang membuat dirinya sedikit terkejut, karena percakapan itu dilakukan oleh orang yang Mile kenal. Mile mengintip dari rak buku, dan melihat jika Bible dan beberapa temannya berada disana sambil berbincang-bincang hal yang serius.

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang