𝐒𝐢𝐝𝐞 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲

954 56 35
                                    

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬

~~

Kedua pria tampan itu berdiri sambil berhadapan dan tatapan keduanya bertemu. Ada rasa rindu yang terletak di dalam tatapan mereka, dan kesedihan yang mendalam atas luka di masalalu yang mungkin belum juga sembuh. Namun, luka yang menjadi rasa sakit itu perlahan memudar kala rasa rindu di antara keduanya semakin membengkak, dan rasa ingin berlari ke arah pria yang sudah lama tidak di lihatnya, lalu memeluk tubuh kekar itu dengan sangat erat.

"Mile.." suara parau, dan bergetar Apo menyebut nama pria yang sangat ia rindukan.

Pria itu tersenyum, "Hey, Po.."

"Mile, aku.."

Greb.

Mata Apo membulat sempurna karena terkejut mendapatkan pelukan dari pria tampan yang selalu ia rindukan. Pelukan itu begitu hangat, nyaman, dan kerinduan akan pelukan tersebut perlahan mulai terobati karena Mile kini memeluknya dengan sangat erat. Apo langsung membalas pelukan Mile, dan ia membenamkan wajahnya di dada bidang Mile untuk menghirup aroma tubuh maskulin seorang Mile yang sudah lama ia tak rasakan.

"Bagaimana kabarmu, Po?" Bisik Mile di telinga Apo sambil terus memeluknya.

"Aku baik.. aku baik, Mile.. hanya saja tidak dengan hatiku.. hatiku terlalu sakit, karena rasa rindu yang menyiksa selama ini."

Mile tersenyum getir, "Maafkan aku, Po.. maafkan jika itu semua telah menyiksa dirimu, dan membuatmu menderita."

Apo melepaskan pelukannya kepada Mile, dan menatapnya dengan intens. "Tidak, Mile. Kau tidak salah sama sekali, ini adalah balasan untuk diriku. Aku pantas menerimanya, dan ini bahkan belum seberapa dibandingkan dengan apa yang sudah aku perbuat di masalalu kepadamu. Maafkan aku, Mile.. maafkan aku.."

"Sstt.. tidak apa-apa, sekarang kau sudah menyesali semuanya dan itu sudah cukup untukku Po."

"Benarkah?"

Mengangguk, "Yah.. sungguh."

"Lalu.. apa itu artinya, kau pergi karena ingin memberiku hukuman seperti ini?"

"Hm.. tidak juga sih.. tapi.. aku memang ingin menyendiri hingga pikiran ku benar-benar tenang, dan siapa sangka? Waktu yang ku habiskan begitu lama, hingga aku tak sadar jika disini aku masih memiliki tempat untuk ku pulang."

"Mile.." lirih Apo menyesal.

Apo benar-benar menyesal karena semua kesalahannya di masalalu, benar-benar membuat Mile terluka hingga begitu dalam. Jika ia bisa memutar kembali waktu yang ia buang sia-sia untuk pria lain, maka Apo ingin menggunakan waktu yang tersisa bersama dengan Mile dan membuat pria ini merasa bahagia karena mencintai Apo. Melihat wajah Apo yang begitu menyesal, Mile mencoba menghibur Apo dengan mengelus pipinya lembut, dan memberikan senyuman yang manis untuknya.

"Jangan bersedih lagi, semuanya sudah berlalu, Po. Lupakan saja semuanya.. dan mulailah untuk membuat lembaran baru."

"Tapi, Mile.."

"Tidak apa.. jangan sesali semua yang sudah terjadi Po. Anggap saja sebagai pengalaman terburuk dalam hidupmu, dan semangat penyemangat untuk kehidupan yang menantimu kedepannya."

Apo mengangguk, "Hu'um.. terimakasih, Mile.."

"Sama-sama, Apo.."

Greb.

Apo kembali memeluk tubuh Mile, untuk menghilangkan rasa rindu yang menggebu-gebu selama ini. Keduanya berpelukan cukup lama untuk melepas kerinduan mereka, hingga tanpa mereka sadari jika sejak awal mereka berdua sudah menjadi pusat perhatian semua tamu undangan di pesta pernikahan Phi Tong.

𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐑𝐞𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐇𝐮𝐫𝐭❜𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang