CHAPTER 23 : AFRAID

46 6 0
                                    

Pada sebuah Gor megah bergema sebuah lagu bergenre pop, hip-hop dengan lantangnya. Lagu berjudul Hey Mama di bawakan oleh Galaxy group dengan penuh semangat dan bertenaga.

Sekelompok gadis muda itu bernyanyi sambil menari di atas pentas dengan percaya diri. Memamerkan bakat mereka dalam bidang seni, di hadapan para fans yang tak pernah jemu memuja keindahan raga dan pesona anak-anak itu.

"Best believe that (oh-oh), when you need that (oh-oh)
I'll provide that, you will always have it (ha-have it)
I'll be on deck, keep it in check
When you need that, I'ma let you have it"

Fanchat di serukan oleh para penggemar terdengar menggema di gor tersebut menambah meriah Penampilan Galaxy group. Penonton bersorak kompak saat lagu yang mereka bawakan memasuki bagian reff. Saat itu Sang leader muncul dengan vokal yang matang.

Nathalie mengalunkan suaranya dengan melengking tinggi, dengan tatapan percaya diri dan gerakan swag mengikuti setiap beat musik pengiring.

"Beating my drum like, dum-di-di-day
I like the dirty rhythm you play
I wanna hear you calling my name
Like, "Hey, mama, mama, hey, mama, ma" (hey)
Banging the drum like, dum-di-di-day
I know you want it in the worst way
I wanna hear you calling my name
Like, "Hey, mama, mama, hey, mama, ma" (hey)
Be my woman, girl
I'll be your man
Be my woman, girl
I'll be your man (yeah, yeah)"

Sorak-sorai, tepuk tangan, serta decakan kagum bersahut-sahutan tertuai untuk Penampilan mengagumkan Galaxy grup. Para fans bersorak meneriaki nama bias mereka masing-masing.

"Nathalie, Isabelle, Tarisha, Neoma, Zakyla, Avishi. Galaxy.... Huu...." seru para fans.

Keenam gadis dalam balutan pakaian serba hitam ala ala Skena itu pun menyempatkan menyapa Galaxyrious beberapa menit, untuk menyampaikan rasa terimakasih dan cinta mereka pada penggemar. Sambil sesekali menyapa dan melemparkan Love sign, juga memberikan beberapa cinderamata untuk Galaxyrious.

Setelah penampilan selesai mereka pun turun dari panggung. Bergantian dengan grup lain yang akan tampil. Natha terkejut saat tiba-tiba sebuah tangan mencengkram pundak nya erat membuat gadis itu berpaling menatap Sang pelaku.

Zakyla yang meraih pundak Natha dengan raut wajah cemas nan ketara. "Muka Lo pucet, Nath."

"Lo kenapa? Sakit, ya? kok bisa sampai pucet banget gitu?" tanya Zakyla khawatir.

Natha menggeleng tipis. "Enggak papa kok, Kyl. Gue cuma kecapekan aja."

"Gue toilet bentar, ya?" pamit gadis itu tanpa menunggu jawaban Zakyla.

Natha menyadari kekurangan nya pada penampilan tadi. Dance nya seperti kurang berenergi. Di sebabkan kondisi tubuhnya yang mendadak lemas dan kepalanya terasa berat. Natha juga tau para anggota pasti menyandari itu, tapi dia mencoba menutupinya.

Baru beberapa langkah gadis itu berjalan menuju toilet, tiba-tiba kakinya terhenti kemudian dia berbalik lagi pada Zakya yang masih berdiri menatap kepergian sang ketua.

"Jangan bilang Siapa-siapa, ya? Nanti gua gak di panggil lagi kalo mereka tau gue sakit," pesan Natha pula.

Lagi-lagi menunggu respon atau jawaban Zakya. Natha melanjutkan langkah berjalan menuju kamar mandi, tapi sialnya belum sampai dia meraih pinggiran wastafel gadis itu merasakan nyeri yang luar biasa di perut dan dada bagian atas. Hal itu sangat tiba-tiba, membuat Natha menghentikan langkah dan berpegangan pada dinding.

Pandangan Natha seketika buram dan sekelilingnya terasa berputar putar. Jantung nya berdebar kencang sekali. Rasa mual pun kembali menyerang. Nafasnya juga terasa sesak. Dia menekan dadanya dengan kedua telapak tangan agar bernafas seperti semula.

EPHEMERAL PRINCESS {END} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang