KISAH YOHAN DAN NARA

63 7 0
                                    


HALO GUYS AUTHOR KEMBALI MEMBAWA CERITA BARU, YANG PENASARAN SAMA CERITA ORANG TUA KANDUNG NYA NATHA OR NAYANIKA, YAITU YOHAN DAN NARA. SERTA KISAH KELAHIRAN NATHA DAN KEMATIAN YOHAN DAN NARA, JUGA ALASAN KENAPA NATHA BISA JADI BAGIAN DARI KELUARGA GAVRIEL. KALIAN BISA BACA DI:

Kisah cinta terdahulu yang pernah mengguncang semesta karena kerumitan fakta serta nelangsa akan tiga hati yang saling selaras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kisah cinta terdahulu yang pernah mengguncang semesta karena kerumitan fakta serta nelangsa akan tiga hati yang saling selaras.

"Kamu masih menunggu dia?" tanya Sang Perwira.

Nara melirik sekilas pada Agash, kemudian mengangguk sebagai jawaban.

"Mau sampai kapan?" tanya pria itu lagi.

"Kalau saya balikan pertanyaan itu ke Pak Pol gimana?" balas Nara.

Agash mengernyit dalam. "Maksud nya?"

"Pak Pol mau menunggu saya sampai kapan?" tanya Nara.

"Sampai kamu membalas cinta saya," sahut Agash dengan yakin.

Nara lalu tersenyum tipis. "Begitu juga jawaban saya, dari pertanyaan pak pol sebelumnya." 

Agash pun balas tersenyum. Sakit, tapi dia sudah biasa. Walaupun pahit, lagi-lagi Agash menelan kata-kata Nara.

"Berani nya kamu melukis seseorang tanpa izin dari orang tersebut itu melanggar hukum, Nona Naraya Arunika. Kamu bisa terkena sanksi."

"Maaf Yohan, aku tidak bermaksud, aku hmmm aku hanya iseng. Kalau kamu tidak suka aku bisa membatalkannya. iya, aku akan membuang sketsa ini."

"Tidak, bukan itu yang aku mau."

"Lalu?"

"Warna yang sudah tergores tidak bisa di hapus semudah itu. Cat itu sudah terlanjur kering."

"Lalu apa mau mu?"

"Aku hanya ingin pertanggungjawaban mu, karena sudah menggambar diriku tanpa izin."

"Kau mau apa dari ku, Yohan?"

"Aku ingin kamu memberikan alasan, kenapa kamu menjadi kan aku sebagai objek dalam lukisan mu."

"Bukankah aku sudah bilang, aku hanya iseng."

Yohan mendekat dengan tatapan mengintimidasi Nara. "Katakan dengan jujur."

"Yo-Yohan."

"Katakan Nara, Kenapa kamu melukis ku?"

"Karena..."

"Karena apa?"

"Karena kamu indah, Yohan."

Cinta, Obsesi, Ambisi, Dendam, hingga membawa petaka berupa peperangan atas nama cinta, di sebuah negara yang menumpahkan darah penegak hukum semesta.

****

EPHEMERAL PRINCESS {END} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang