Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, belum ada matahari yang hadir dan menganggu tidurnya. Tidur cepat juga membuatnya bangun lebih cepat, tangan Nabila refleks mencari ponselnya. Semalam ia tertidur ketika baru saja sampai di rumah, bahkan ia menghapus make-up dalam keadaan mata tertutup, rasa kantuk karena lelah benar-benar menyiksanya.
Nabila membatin dalam dirinya, ia tidak tahu apakah ini bisa dikatakan ceroboh atau tidak, sebab ia dengan santainya tertidur dan meninggalkan Paul tanpa kabar lagi dalam keadaan mereka masih dalam masalah.
"Nabila, Nabila. Enak ya tidurnya semalam, sekarang urus ni masalahnya, pasti Paul tambah kesel," ucap Nabila pada dirinya sendiri.
Sialnya lagi, pesan semalam belum juga mendapatkan balasan dari Paul, chat terakhirnya memberikan semangat pada Nabila yang akan melanjutkan performace, tetapi bukannya semangat melainkan Nabila overthinking dengan pesan Paul. Kenapa chatnya diakhiri dengan titik? Tidak biasanya Paul seperti itu, hal ini hanya akan dilakukan jika Paul sedang marah dengan Nabila.
Huft, Nabila menghembuskan nafas berat kemudian kembali mengirimi Paul pesan. Sebelum mengirimi pacarnya itu chat untuk kembali menjelaskan kejadian kemarin dengan harapan perasaan pacarnya membaik, ia melihat story WhatsApp laki-laki tersebut.
"Semalam Paul ke tempat kak diman? Tumben gak ngabarin."
"Tapi kalau dipikir-pikir wajar si, kan lagi marahan. Hahahah," tawa Nabila garing.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY LOVE [OPEN PO]
FanfictionINI FIKSI!!! Cerita ini dihadirkan karena banyaknya permintaan dari pembaca AU saya di tiktok @Bobayellow Ini adalah sebuah cerita fiksi dengan pemeran utama Paul dan Nabila, apabila ada kesamaan pada cerita, mungkin itu manifesting atau beberapa p...