27. MASALAH KECIL

1.6K 250 12
                                    


Paul menyetujui statement dari kebanyakan orang yang mengatakan bahwa Bandung itu istimewa. Entah bagaimana menggambarkannya tapi bagi Paul kedatangannya ke Bandung kali ini benar-benar merefreshkan pikirannya.

Jakarta juga istimewa, terlebih jika ada Nabila di dalamnya. Tapi, ada perbedaan makna istimewa yang Paul rasakan ketika ia menginjakkan kaki di kota ini. Sebelum sampai di hotelnya, ia sempat melewati jalan Braga yang katanya tempat paling wajib didatangi ketika ke Bandung.

Banyak hal menarik yang bisa ia lihat di sana. Terlebih ia melewati jalanan itu ketika sore hari, waktu dimana orang-orang sedang ramai-ramainya berkunjung ke tempat itu. Jika dilihat secara keseluruhan, mungkin bisa disimpulkan bahwa daerah jalan Braga mirip dengan Malioboro di Yogyakarta. Serupa tapi tak sama.

Paul memutuskan untuk langsung ke hotel saja. Ia ingin segera merebahkan diri sebelum bersiap menonton konser Dewa19 yang sudah sejak lama ia nantikan.

Mungkin akan berbeda jika ia bersama Nabila. Paul akan memilih untuk turun di jalan Braga lalu mengambil beberapa foto bersamanya untuk dijadikan kenangan. Ya, hampir sepanjang jalan yang ia lalui hanya kalimat perandaian saja yang ia layangkan.

Tepat ketika Paul sampai di hotel yang berada tidak jauh dari tempat konser, Nabila menghubunginya. Menyampaikan bahwa ia sedang bersiap untuk menuju bandara. Penerbangan dilakukan hari ini, sebab Nabila akan perform besok pagi. Semoga semuanya berjalan dengan lancar.

Sebenarnya Paul tidak menonton konser sendirian, ada Rony yang menemaninya kali ini. Tapi katanya ia akan datang lebih lambat dari Paul, bahkan laki-laki itu berencana untuk langsung menuju tempat konser dari stasiun.

Waktu menunjukan pukul 6 sore ketika Paul sudah siap dengan outfitnya. Hanya menggunakan kaos hitam ditimpali dengan celana dan jaket jeans berwarna hitam lalu dipadukan dengan sneakers putih kesayangannya. Tangan kanannya bergerak memasangkan jam pada tangan kirinya, kemudian mengenakan cincin kembarannya bersama Nabila. Cincin yang mereka beli sebulan yang lalu, tepat satu tahun hubungan mereka berjalan.

"Lo jangan sampai telat ya, Su!" ucap Paul memerintah pada panggilannya yang sedang berlangsung dengan Rony.

"Iya sabar anjir, ini lagi nunggu ojolnya," sahut Rony cepat.

"Gua otw, ketemu di pintu masuk," ucap Paul sekaligus menjadi akhir dari percakapan mereka.

"Oke."

***

Sembari menunggu Rony datang, Paul memotret pintu masuk yang dijadikan objek fotonya. Membuka aplikasi Whatsapp dan mempostingnya dalam story. Ah ya, tidak lupa mengabari Nabila, pacarnya.

"Powl!" panggil Rony yang tiba-tiba muncul dari belakang, memukul pelan bahu Paul.

Paul yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya menatap Rony tanpa ekspresi. Udah biasa.

"Lama banget."

Rony yang merasa dirinya sudah semaksimal mungkin untuk segera sampai di tempat ini tentu saja protes. "Lama apaan anjing, gue udah cepet banget ini. Lo gak liat tuh jalan macet banget."

Tanpa menghiraukan ocehan Rony, Paul berjalan masuk lebih dulu. Disusul Rony yang masih mencoba menjelaskan bagaimana perjuangan dirinya melewati jalan tikus untuk sampai tepat waktu.

INFINITY LOVE [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang