"Semesta, percayalah hari ini Paul bahagia sekali." -Nyoman Paul Fernando Aro
Paul masih berdiri ditempat yang sama ketika Nabila bersama teamnya beranjak pergi dari tempat mereka istirahat. Paul tidak beranjak, ia memilih menunggu momen yang tepat untuk memperlihatkan dirinya dihadapan Nabila.
Setelah beberapa menit ditinggalkan oleh Nabila, Paul menghubungi om Abenk terlebih dahulu untuk meminta konfirmasi terkait dirinya yang berencana untuk menyusul.
Melihat sudah adanya lampu hijau untuk menyusuli Nabila dan team maka Paul segera bergegas, berpamitan dengan team pelaksana konser yang berada disekitarnya. Oh iya, tempat persembunyian Paul berada pada tempat dimana team pelaksana berada, jadi dapat dipastikan tempatnya aman dari pandangan Nabila. Setelah berpamit ia menuju parkiran khusus crew, disana ia memarkirkan motornya birunya.
Bersama motor biru bercorak putihnya, Paul melaju membelah kemacetan daerah Sanur malam ini. Perasaan senang menghampiri tat kala wajah cantik Nabila terbayang dalam ingatannya. Satu persatu kendaraan didepannya berhasil ia lewati, skill bermotornya ternyata masih menetap dalam dirinya.
Banyak fakta yang perlu diketahui, Paul tidak hanya suka Nabila, ia memiliki banyak kesukaan yang kerap kali ia sebut hobby. Kecuali mencintai Nabila, itu bukan hobby melainkan ketulusan hati dan kini menjadi bagian dalam hidupnya. Paul suka bermain bola, bahkan sebelumnya menjadi atlet Internasional karena telah mengikuti club bola di Swedia tempatnya dahulu tinggal bersama Papanya, kemudian setelah datang ke Indonesia ia mengikuti pertandingan bola di berbagai daerah. Lantas Paul mulai memasuki dunia musik yang membawanya ada pada hari ini. Jauh sebelum hari ini, Paul juga sangat menyukai motor, mungkin ini hobby yang menurun dari Papanya sehingga sejak kecil ia sudah menaruh perhatian pada motor.
Kemampuan bermotornya juga tidak kalah hebatnya, sehingga jika ada kegiatan bermotor dapat dipastikan ia akan ikut serta.
Tidak butuh waktu lama untuk ia sampai ditempat Nabila berada, dari kejauhan ia melihat Nabila bersama yang lainnya sedang berbincang, salah satu team Nabila terlihat sedang memegang buku menu, artinya mereka baru saja akan memesan makanan.
Wajar jika jarak waktu tiba mereka dengan Paul hanya beda sedikit, mereka menggunakan mobil dan Paul menggunakan motor ditambah kecepatan bermotor Paul tidak seperti pemotor pada umumnya.
Tenang, bukan berarti Paul membuat kekacauan. Kecepatan yang tinggi bukan berarti ugal-ugalan. Ngebut boleh, asal tahu porsi.
Melihat Nabila yang tidak juga menyadari keberadaanya, Nabila segera menghubungi pacarnya itu. Sudah saatnya menunjukkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY LOVE [OPEN PO]
Fiksi PenggemarINI FIKSI!!! Cerita ini dihadirkan karena banyaknya permintaan dari pembaca AU saya di tiktok @Bobayellow Ini adalah sebuah cerita fiksi dengan pemeran utama Paul dan Nabila, apabila ada kesamaan pada cerita, mungkin itu manifesting atau beberapa p...