Heran. Sehari tidak menganggu Paul sepertinya Rony tidak tenang. Karena ulahnya yang mengatakan bahwa jika pergi berdua maka orang ketiganya adalah setan membuat momennya bersama Nabila rusak.
Dengan perasaan kesal Paul menghubungi Rony meminta pertanggung jawaban agar pacarnya tidak lagi merengek meminta pulang.
Tidak lama usai kesepakatan keduanya, Rony langsung menghubungi Nabila, menjelaskan dan mencoba membuat teman rasa anaknya itu paham dam mempercayainya bahwa apa yang ia katakana sebelumnya tidak benar. Lain kali kalau ngomong coba difilter dulu biar ga begini jadinya, babeh babeh.
Setelah mendapatkan chat dari Rony, air muka Nabila kian membaik, meskipun tidak sepenuhnya.
"Nabila sayang, udah ya. Tadi kan Rony juga udah jelasin dichat kalau itu semua gak bener."
"Aku mau pulang sekarang Powl."
Entah bagaimana isi pikiran Nabila saat ini, dilihat dari caranya membalas pesan Rony terlihat sudah percaya bahwa omongan Rony itu salah. Tapi dilihat dari responnya terhadap Paul menggambarkan seperti dia tetap mempercayai ucapan Rony yang pertama.
Setelah rambut merah terbitlah masalah ini, huft.
"Katanya tadi mau ke Mr. DIY. Nanti aku beliin apapun yang kamu mau."
Paul masih berusaha menenangkan.
"Gak mau, aku maunya pulang. Harusnya tadi kita ajak Abi atau adek aku aja biar gak berduaan begini." Nabila masih saja khawatir.
"Kalau setannya ngikut sampai di rumah gimana?
"Kalau..."
Belum selesai dengan ucapannya, laki-laki yang sudah melakukan banyak usaha untuk mengembalikan mood pacarnya tak jua menyerah, ia memotong ucapan Nabila sebelum pacarnya ini mengatakan banyak hal yang tidak-tidak.
"Sayang, dengerin aku ya. Kamu percaya Tuhan gak?"
Nabila yang tentu saja percaya ini mengangguk sambari mengusap air matanya yang berhasil lolos padahal ia tahan-tahan sedari tadi. Pengunjuk gultik sangat ramai, dan syukurnya kehidupan Jakarta yang membiasakan orang sekitar sibuk dengan diri mereka masing-masing membuat tidak ada yang menyadari akan air mata yang berhasil mengalir di pipi Nabila, kecuali Paul yang tengah menenangkan dirinya, ia menggenggam tangan Nabila pelan, berbicara selembut mungkin agar pacarnya ini mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY LOVE [OPEN PO]
FanficINI FIKSI!!! Cerita ini dihadirkan karena banyaknya permintaan dari pembaca AU saya di tiktok @Bobayellow Ini adalah sebuah cerita fiksi dengan pemeran utama Paul dan Nabila, apabila ada kesamaan pada cerita, mungkin itu manifesting atau beberapa p...