INFINITY LOVE [OPEN PO]

9. WELCOME TO MY HOMETOWN BABY!

Masih ingat dengan kalimat ini, "Karena apa? Karena takdir akan selalu andil dalam setiap rindu yang mereka rasakan."

Kemarin, Paul bersama Anggis pergi ke Bali untuk sebuah konser yang membuat Nabila harus menjalin hubungan jarak jauh baik bersama pacarnya ataupun sahabatnya. Namun, semesta selalu punya cara untuk membuat pertemuan antara ketiganya sehingga tidak ada rindu yang dibiarkan hadir lebih banyak dari porsinya.

Sebenarnya ini tidak terjadi secara tiba-tiba, hal ini sudah dijadwalkan sejak lama. Nabila diundang juga pada event yang sama dengan mereka, Anggis dan Paul. Namun pada hari yang berbeda sehingga keberangkatan mereka juga berbeda.

Rasa haru tidak bisa Nabila bendung, sejak lama sudah impian ini ia miliki, disetiap malamnya selalu ada pertanyaan, "Kapan ya bisa ke Bali?" "Kapan ya, bisa menikmati suasana pantai Bali kayak orang-orang?"

Yang Nabila pikirkan mimpi hanyalah sebuah mimpi yang tidak mungkin akan terjadi, namun ia juga tidak membatasi mimpinya, karena selagi mimpi tidak memiliki larangan mengapa kita melarang diri kita untuk mimpi-mimpi besar yang kita inginkan?

"Abi, makasih ya sudah antar Nabila ke tempat impian Nabila." Nabila mengucapkan terima kasih pada Abi yang selalu menemaninya ketika ada perform dimana saja. Abi pasti lelah tapi yang Abi tunjukkan hanya rasa bangga dan senang bisa menemani putrinya. Bagi Abi, Nabila masih belum cukup dewasa untuk pergi kemana-mana sendirian. Ah tidak, seorang ayah memang tidak pernah menganggap putri kecilnya dewasa. Bagi mereka, putri kecilnya tetaplah anak kecil yang masih butuh orang tua mereka ketika membayar dikasir, membawakan barang-barangnya, membutuhkan orang tua mereka untuk menyuapinya ketika makan dan banyak hal lainnya.

"Ayah bangga sama kamu kak, karena kamu tidak pernah menyerah atas impian kamu. Selamat memetik satu persatu buah dari perjuangan kamu selama ini." tidak hentinya rasa bangga lewat kata diucapkan oleh Abi melihat sebagaimana keras perjuangan putrinya.

"Tapi bukan berarti perjuangan kakak berhenti di sini, perjalanan kamu masih Panjang, banyak hal yang harus kamu lakukan untuk kedepannya." Tambah Abi. Ini bukan kata perintah sebab ada kata "harus" yang terucap, ini adalah sebuah motivasi untuk anaknya, bentuk dari dukungan serta dorongan orang tua pada anaknya.

Obrolan antara anak dan ayah terhenti ketika mereka menyadari sudah banyak penggemar Nabila yang menunggu dengan poster besar yang terbentang didepan rombongan dengan dress code hitam pink, warna kesukaan Nabila. Dan entah sejak kapan, pink dan hitam seolah sudah menjadi dress code penggemar Nabila jika akan mengadakan meet-up dengannya baik di bandara ataupun di konser musiknya.

Ketika jarak mulai terkikis antara Nabila dengan penggemar, mulai terdengar jelas bagaimana kehebohan orang-orang memanggilnya ditimpali dengan yel-yel khusus untuk Nabila. Dari tempat Nabila berdiri sudah mulai terlihat penggemar yang menunggunya membawa banyak paperbag ditangan mereka, ada juga buket bunga yang berwarna pink dan sebuah kalung bunga yang didominasi warna pink.

Nabila menyapa dengan ramah, raut wajahnya sangat gembira ketika salah satu penggemar memberikan buket berwarna pink itu padanya, serta kalung bunga yang didominasi warna pink itu. Penyambutan yang sangat luar biasa menurutnya, melihat antusias penggemarnya menyambut Nabila di bandara I Gusti Ngurah Rai ini membuatnya semakin menyadari bahwa kata Paul benar, bahwa banyak orang yang menyayanginya.

Satu persatu dari mereka bergantian untuk berfoto bersamanya, sedangkan Abi dan team mengawasi di belakang untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Tidak jarang juga team Nabila membantu mengambilkan paperbag yang penggemarnya bawa untuk diberikan pada Nabila. Senyum manisnya terukir sangat lebar, ia sangat sayang dengan penggemarnya. Jika bisa mengucapkan terima kasih secara bergantian pada mereka, akan Nabila lakukan. Namun sayangnya waktu tidak memungkinkan untuk itu terjadi, bisa sampai malam jika Nabila keasikan ngobrol dengan mereka.