22. GRAMEDIA DAN KITA

2.5K 173 6
                                    


"Begitulah rasa cinta merubah banyak hal dalam kehidupan seseorang. Perasaan yang tidak kasat mata tapi seperti sebuah majic dengan caranya sendiri bekerja pada logika manusia."


Beberapa hari setelah berbicara dengan Rony, Paul masih memikirkan perkataan Rony. Saat itu ketika mereka sedang nongkrong di kafe langganannya, Go One Coffee. Tempatnya tidak terlalu jauh dari apartment Diman. Entah bagaimana pembahasan mulanya, tiba-tiba saja Rony membahas cowok korea yang Rony katakan hasil operasi plastik, tidak real dan berbagai caci makian lainnya yang siapa saja penggemar K-pop mendengarkannya pasti detik itu juga langsung mencaci maki Rony sebagaimana Rony melakukannya pada idola mereka.

Menurut Rony boy band korea lah yang membuat perempuan Indonesia memiliki standar cowok yang tinggi, mereka menjadi terobesi dengan apa yang biasa mereka konsumsi di publik, menganggap semua cowok harus putih untuk dikatakan ganteng, hidung harus mancung, dagu harus tegas dan berbagai hal yang membuat para perempuan menyetarakan standar kegantengan cowok adalah cowok korea.

Padahal hal ini tidak ada bedanya dengan laki-laki yang menyamakan standar kecantikan perempuan seperti apa yang mereka lihat di sosial media, cantik itu relatif. Bukan siapa yang perlu disalahkan, tapi bagaimana para oknum ini merubah pola pikir mereka, belajar menormalisasikan defenisi cantik dan ganteng bagi setiap orang.

Tentu itu sangat menganggu Rony meskipun Salma bukanlah penggemar K-Pop, bisa dikatakan hanya keresahan yang terlintas dalam benaknya kemudian diutarakan. Dan itu tidaklah salah, setiap orang berhak atas apa yang mereka pikirkan dan rasakan, jangankan K-pop, kita saja tidak bisa meminta semua orang untuk suka dengan diri kita. Oleh karena itu, sah sah saja Rony mengutarakan ketidak sukaannya itu. Yang terpenting, keresahan tersebut hanya ia utarakan dengan teman dekatnya saja, tidak membeberkannya di media karena hal ini sudah pasti akan menciptakan kontroversi, terlebih saat ini Rony adalah Penyanyi yang sedang di sorot oleh media.

Tapi, bukan itu pointnya. Hal yang membuat Paul teringat dengan perkataan Rony yaitu pada bagian Rony mewaspadai Paul karena Nabila merupakan penggemar K-pop, bisa berbahaya jika Nabila dibiarkan mencintai 'biasnya' melebihi Nabila mencintai Paul, bisa saja posisi Paul tergantikan sepenuhnya karena idola mereka. Meskipun Rony mengatakannya dengan candaan, tapi tidak bisa dipungkiri hal ini sudah melekat sejak kali pertama ia mendengarkan Rony mengatakan itu.

"Ahhh, Rony anjing. Jadi kepikiran!" umpat Paul. Apalagi terakhir mereka bertemu, Paul melihat Nabila mengganti wallpaper ponselnya menggunakan foto Taehyung yang merupakan bias Nabila di dunia K-pop.

Padahal udah bagus-bagusnya pakai foto mereka ketika dating di Dufan. Seperti disenangkan sesaat kemudian dijatuhkan begitu saja. Mungkin tidak menjadi masalah jika sebelumnya tidak ada pembahasan K-pop yang Paul dan Rony lakukan, tetapi hal ini tiba-tiba menjadi masalah baginya.

Paul berjalan ke balkon, mengambil sebungkus rokok di nakas dan pematiknya. Ia pernah bilang akan mengurangi rokok kecuali saat ia butuh. Dan pemikiran seperti ini justru membuat Paul merasa butuh, padahal ia juga sadar ini tidak perlu ia pikirkan berlebihan. Lantas Ia duduk di balkon, mengambil sebatang rokok, menaruh di antara bibirnya, menyalahkan rokok tersebut dengan pematik yang ia bawa bersamaan dengan rokoknya.

Asap rokok keluar dari bibirnya ketika ia membuang nafas keluar, rasanya pikiran negatif itu ikut keluar begitu saja. Dan perlahan digantikan dengan pikiran yang tenang. Tanpa terasa ia sudah mengisap satu batang rokok. Apakah ia harus melakukannya lagi untuk sebuah ketenangan?

Tapi, apakah adil ketenangan yang ia dapatkan malah memberikan dampak negatif pada paru-parunya?

Mungkin tidak sekarang, tapi itu pasti adanya.

INFINITY LOVE [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang