"Kamu tahu berita hari ini?"
"Oh, ada apa? Gosip seleb kemaren?"
"Bukan, katanya ada Enigma ketangkep."
"Serius? Aku baru tahu kalau masih ada."
"Hah, emang apaan itu?"
"Buset, lu nggak tahu?"
Hari itu, Kota Atdam ramai dengan berita penangkapan seorang Enigma. Berkat berita itu pula, banyak situs-situs tidak jelas yang menginformasikan dan menjelaskan banyak hal yang tidak benar.
Tentunya itu mempengaruhi beberapa pandangan warga dan masyarakat. Sejarah kelam itu perlahan terangkat kembali dan menjadi topik hangat di masyarakat.
"Liat deh waktu evakuasinya aja pake APD semua. Beneran sebahaya itu, ya?" tanya seorang gadis sambil menunjukkan layar handphone pada rekan-rekan bicaranya.
"Aku kurang tau, kan nggak keliatan itu si Enigmanya atau cuman orang biasa. Gedungnya juga kebakar terus runtuh. Bisa jadi cuman evakuasi mayat yang udah kebakar atau nggak utuh lagi."
"Apa dia masih anak kecil, ya? Kok baru ketangkep sekarang? Kalo iya kasian banget masih polos ditangkep gitu."
"Tapi serem loh, aku ada baca beritanya. Katanya Enigma tuh bisa ngasih kutukan gitu. Bisa ngubah second gender, tapi nggak lama pasti meninggal."
"Loh, bukannya cuman ngubah second gender doang, baca di mana kamu?"
"Di sini nih," balas rekannya lagi sambil menunjukkan sebuah situs web.
"Ih seriusan, ya? Serem amat kalo beneran gitu."
Topik percakapan liar itu terdengar oleh Nao yang sedang berjalan menyusuri trotoar. Ia melewati sebuah kafe outdoor yang sangat ramai dengan anak-anak muda dan orang tua yang menggosipkan berita itu.
Bukan tanpa sebab Nao berkeliaran di jalan raya. Ia sedang berusaha mancari keberadaan Ann yang masih belum ditemukan hingga hari sudah menjelang sore. Ia termenung menatap trotoar memikirkan apa yang sedang terjadi di Kota Atdam hari itu.
"Alva... Akan dieksekusi oleh pemerintah dalam 1 minggu ini."
"Tapi... Tapi kan Alva nggak ngapa-ngapain. Dia kan nggak ada kaitannya sama transaksi gelap itu," balas Nao tak percaya. Sebab yang ia tahu dalam berita pagi itu hanyalah penangkapan seorang Enigma.
Alza diam sejenak. "Terlibat atau nggak, dia pasti tetep ditangkep karena ada di TKP, parahnya dia juga ketahuan kalo dia Enigma, kalau bukan karena sejarah brengsek itu harusnya nggak akan begini."
"Terus kenapa bisa ketahuan?" tanya Nao lagi.
"Amunisinya..."
Nao terdiam mendengar itu. Ia paham dengan keadaan saat ini. Jika Alva benar-benar sudah ditembak dengan amunisi itu, maka ledakan feromonnya tak bisa dihindari lagi. Ini masuk akal jika Alva tertangkap sebagai Enigma.
Alza langsung bangkit sambil memalingkan wajahnya. "Sudah... Kita harus cari Ann secepatnya. Aku sudah menyisir pesisir pantai, tolong bantu cari dia di mana saja."
"Tapi kak Alva gimana?" tanya Xici lagi.
Gadis itu masih belum berhenti menangis dan terus mengusap matanya. Alza berbalik dan bersimpuh di hadapan Xici. Ia mengusap lembut pipi adik kecilnya sambil tersenyum hambar.
"Alva lagi diurus sama Ayah, katanya Ayah ada kenalan sama salah satu tangan kanan pemerintah. Harusnya dia bisa meyakinkan pihak pemerintah, Xici tenang aja ya," balas Alza sambil mengusap surai gelap adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Enigma [TERBIT]
RomanceAnn, seorang pembunuh bayaran yang beralih profesi menjadi barista, tetapi diam diam ia bekerja lagi dengan seorang Enigma berbahaya bernama Alva Edison, kerjasama yang dibangun secara sepihak ini membuatnya harus memutar otak untuk menolak setiap m...