illustration of Nao
----------------------------------------
"Ann, kitten family cappucino 6."
"Oke," balas Ann singkat.
Inilah kegiatan baru Ann. Hari-harinya diisi dengan membuat cappucino dengan hiasan-hiasan sesuai dengan mood-nya. Yup, sesuai dengan mood-nya, ia akan membuat hiasan yang berbeda-beda di setiap pesanan yang sama. Meskipun pemilik kafe memintanya untuk konsisten dengan model. Ann tak pernah menggubris. Ia akan membuat hiasan sesuai keinginannya, meskipun begitu para pelanggan tak pernah protes dengan hasilnya, atau bahkan takut untuk protes melihat tampang dingin Ann.
Baru sehari Ann bekerja di kafe ini tapi ia langsung lolos dan menjadi barista tetap, bahkan ia sudah dijuluki spesialis cappucino dan hanya membuat itu setiap harinya. Ann tak terganggu dengan julukan apa pun yang ia dapatkan. Asalkan ia bisa bekerja dengan tenang maka ia akan diam dan terus berada di sini. Selesai membuat 6 pesanan kitten family cappucino, Ann memanggil temannya untuk mengantarkan pada pemesan. Setelah itu, ia kembali membersihkan gelas-gelas di hadapannya.
Tak lama kemudian, bel pintu berbunyi. Seorang gadis muda masuk menghampiri dan duduk di depan meja barista lalu memandangi Ann lekat-lekat. Ditatap seperti itu Ann hanya diam tak bergeming. Ia tak terganggu sama sekali karena ini sering terjadi sejak ia bekerja di sini.
"Kak, kitten cappucino-nya 1 dong," ucap gadis itu.
"Oke," balas Ann singkat dan langsung meraciknya.
Gadis itu memegang pipinya dan bertumpu pada meja, melihat dengan saksama bagaimana Ann meracik dan membuat hiasan dengan teliti. "Kak, udah lama kerja di sini?"
"Baru 3 hari."
"Oh, pantas aku baru lihat," balas gadis itu masih menatap Ann dengan senyuman manisnya. Gadis itu bersenandung kecil menikmati wajah barista di depannya.
Ann yang sedang membuat hiasan untuk cappucino gadis itu menatap sekilas. Ada perasaan familiar sekaligus asing. Wajah bahagia gadis itu membuat inspirasi baru untuk Ann. Ia kembali fokus membuat hiasan sambil mendengarkan senandung kecil gadis itu. Setelah selesai Ann menyerahkan cappucino pesanan gadis itu dan tentunya langsung disambut dengan ekspresi senang dan antusias, gadis itu langsung mengambil foto cappucino itu bersama dengan Ann.
"Kak, lihat deh," ucap gadis itu sambil memperlihatkan hasil fotonya. Ann melihat dengan jelas dirinya terfoto di sana, dan hasilnya benar-benar bagus. Sepertinya gadis ini adalah seorang fotografer. "Boleh aku posting?"
"Silakan."
"Yey! Makasih banyak, Kakak!" balas gadis itu dengan senyuman yang merekah di wajahnya. Ann ikut tersenyum kecil melihat tingkah ceria gadis itu.
Jam menunjukkan pukul 8 malam dan sudah waktunya kafe tutup. Helaan napas terdengar saat Ann menyelesaikan pekerjaannya hari ini. Ia langsung melepaskan atribut kafe dan meletakkannya di tempat seharusnya.
"Ciee, siapa tuh tadi? Gebetan, ya?" senggol Via sembari membersihkan mesin kopi, yang ditanya hanya diam tak membalas dan mencuci peralatan di wastafel.
"Kafe jadi sering rame, ya? Memang berkah banget Ann ada di sini," ucap Roma sambil membersihkan dan merapikan kursi kafe. Dentingan bel di pintu kafe terdengar tanda seseorang masuk.
"Maaf Kak, kafe sudah tutup," ucap Via ramah.
Ann yang mendengar itu hanya diam tak menggubris apa pun karena memang tugas mereka sudah selesai hari ini. Hening, Ann merasa janggal dengan keadaan kafe yang tiba tiba sunyi. Ia menoleh ke arah Via yang diam menunduk dalam. Setelah ia menggeser matanya lagi, ada sosok familiar berdiri di depan meja barista. Itu adalah Alva.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Enigma [TERBIT]
RomanceAnn, seorang pembunuh bayaran yang beralih profesi menjadi barista, tetapi diam diam ia bekerja lagi dengan seorang Enigma berbahaya bernama Alva Edison, kerjasama yang dibangun secara sepihak ini membuatnya harus memutar otak untuk menolak setiap m...