illustration of Alva
----------------------------------------
Ann sampai ditempat tujuan. Tak seperti perkiraan, ternyata mereka harus datang secara terpisah ke jamuan makan malam. Di sebuah gedung yang akan diresmikan, ia ditugaskan sebagai bodyguard AI Corp, dan Alva akan muncul di waktu yang ditentukan. Tanpa alat komunikasi dan tanpa diberitahukan kapan Alva akan muncul.
Ann memakai pakaian yang berbeda dari misi biasanya. Ia memakai setelan jas hitam dengan garis merah di setiap ujungnya, dan juga ID card yang bertengger di dadanya. Tak lupa kartu AI Corp yang diminta untuk dibawa saat jamuan.
Ann melangkah ke gedung itu, menyerahkan surat undangan dan masuk ke tempat yang sangat mewah. Orang-orang berkumpul dan mengobrol dengan kelompoknya masing-masing. Bau alkohol juga tercium begitu menyengat. Ann memang pernah meminum alkohol sebelumnya, tetapi ia tidak pernah menemukan aroma alkohol yang menyeruak sekuat ini.
Ann melangkah menjauh dari kerumunan dan berjalan ke ujung ruangan. Setelah sampai diujung ruangan, ia melihat tumpukan makanan manis di sana, terlihat sangat cantik dan tertata rapi. Ia mengambil beberapa dan memasukkan ke mulutnya, dan rasanya benar-benar semanis yang terlihat.
"Yo, AI!"
Ann menoleh saat merasa terpanggil. Seorang pria dengan tatapan cerah dan pakaian yang sama dengannya mendekat. Setelah melirik ke ID card di dada Ann, pria itu merangkul pundaknya. Ann yang mendapat perilaku sikap sok kenal, tentunya risih dengan orang ini.
"Di mana Alva, apa dia yang mengutusmu?" tanya pria itu sembari memilih beberapa camilan manis dan memakannya sekaligus.
"Tuan Alva sedang ada urusan pribadi dengan Prof. Voorh," jawab Ann sesuai dengan naskah yang Alva berikan.
"Ow, masih belum selesai urusannya, dan kamu... Mau disuruh ke sini?"
"Ini perintah," balas Ann lagi.
Pria itu masih memilih camilan lalu memakannya lagi. Ann diam menatap banyaknya makanan yang pria itu ambil. Ia berpikir mungkin 1 meja besar ini bisa saja pria itu habiskan.
"Jarang-jarang bisa makan manis, kamu juga suka, kan?" tanya pria itu sambil memasukkan beberapa ke mulut Ann paksa lalu menutup mulutnya erat. Ann terkejut pria ini tiba-tiba membekap dan mengencangkan rangkulannya. Pria itu diam sejenak dan mendekati telinga Ann. "Apa tuan Alva... Yang mengirimmu ke tempat ini?"
Bisikan sinis itu membuat Ann bergidik. Tapi tak lama, ia kembali tenang. Ia tahu, jamuan malam yang mengundang ketua Corp ilegal pasti akan terjadi hal ini. Terlebih ia hanya berpura-pura menjadi utusan.
Ann sempat bingung harus menjawab apa karena pria ini tak tertulis di dalam naskah. Bohong jika ia tak panik. Tak lama, Ann menurunkan bekapan tangan itu dan melepas rangkulannya kesal. Ia mengunyah makanan yang ada di mulutnya sampai habis lalu mengambil segelas air dan meminumnya. Pria itu masih diam menunggu jawaban.
"Kamu percaya padaku?"
"Tidak," jawab pria itu dengan cepat.
Ann menghela napas pasrah. Ini adalah hal yang paling tidak ia sukai. Hampir sama seperti sikap partner-nya Nao. Ah, tiba-tiba ia merindukan misi kerja bersama Nao. "Percuma menjelaskan pada orang yang tidak mau percaya, lagipula kepercayaanmu tidak akan mengubah kenyataan yang terjadi, kan?"
Ann langsung pergi setelah membuat pria itu bungkam. Tak lama, pria itu kembali menyusul. "Oke oke aku percaya, tuan sama anak buah nggak ada bedanya. Ohiya, aku Renji. Aku juga diutus oleh tuan Alva, tapi sepertinya beliau tidak memberitahukanku kenapa mengutus orang lain lagi. Ada misi tambahan?" tanya Renji.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Enigma [TERBIT]
Roman d'amourAnn, seorang pembunuh bayaran yang beralih profesi menjadi barista, tetapi diam diam ia bekerja lagi dengan seorang Enigma berbahaya bernama Alva Edison, kerjasama yang dibangun secara sepihak ini membuatnya harus memutar otak untuk menolak setiap m...