Flashback on
Beberapa saat sebelumnya.
"Kau mau kemana D?" Sheeva menaikkan alisnya, melihat Dominic berjalan terburu buru, meraih kunci mobil dan menarik asal mantel yang tergantung di samping pintu.
"Aku mau menemui Ara, mom." Dominic menghentikan langkah kakinya, "Kuharap aku membuat pilihan yang benar."
"Tentu saja, menemui Ara dan menyelesaikan salah paham kalian adalah pilihan terbaik."
"Aku berharap Ara tidak membenciku, mom." Dominic tersenyum getir.
"Hadapilah dan terimalah keputusan Ara, apapun itu. Berbesar hatilah. Setidaknya kau sudah berusaha," Sheeva tersenyum lembut, "Tapi mom selalu mendoakan yang terbaik untukmu."
"Thanks, mom." Dominic mengecup kening Sheeva dengan penuh rasa sayang dan bergegas menuruni tangga teras, masuk ke dalam mobil dan dalam waktu singkat, mobil yang dikendarai oleh D sudah menghilang di balik bayangan pohon pohon besar.
Flashback off
*********
Sheeva menghentikan kegiatannya yang sedang memotong buah yang akan dijadikan salad saat matanya melihat layar ponselnya menyala dan nama D terpampang di layarnya.
Sheeva meraih kain serbet, membersihkan tangannya sebelum meraih ponsel dan menggeser tombol hijau serta mengaktifkan mode speaker.
"Mom...." Suara Dominic terdengar terputus putus dengan sedikit suara kresek di seberang.
"Ya D? Everything is okay kan? Kau baik baik saja?" Sheeva menaikkan alisnya, sedikit khawatir saat mendengar suara D yang terdengar agak terengah engah.
"Mom, kau tidak apa apa jika tinggal sendirian di pondok selama beberapa hari?"
"Tentu saja, mom sudah terbiasa, D. Lagipula mom dulu kan juga tinggal sendirian di sini, selama berbulan bulan. Ada apa, D? Kau ada pekerjaan mendadak di luar kota?" Sheeva menuangkan mayonnaise ke dalam wadah, sambil menatap layar ponsel yang ia letakkan di atas meja.
"Aku akan pergi bersama Ara."
Hening
"Apa?" Sheeva tampak tidak yakin dengan kalimat yang ia dengar karena suara Dominic tidak terdengar terlalu jernih, terputus putus dan terselip suara kresek halus di belakangnya.
"Aku akan mengikuti Ara untuk menemui orang tuanya, mom."
"Itu artinya...." Sheeva meraih ponsel dari atas meja, mematikan mode speaker, membawa ponsel ke telinganya, senyum lebar penuh kebahagiaan terpampang di wajah tuanya.
"Ara ternyata tidak mempermasalahkan masa laluku, mom."
"Thanks, God. Mom sudah bisa merasakannya, Ara adalah wanita yang baik."
"Aku hanya khawatir penolakan dari orang tuanya dan juga keluarga besarnya."
"Jangan terlalu khawatir pada sesuatu yang masih terlalu jauh di depan kita. Saat ini yang terpenting, Ara sudah memutuskan menerimamu dan berjalan bersamamu, tidak peduli dengan masa lalumu. It's enough, D."
"Aku akan kembali secepatnya, mom."
"Tidak usah terburu buru." Sheeva tertawa kecil, tawa penuh kebahagiaan. "Mom tidak akan ke mana mana."
"I love you, mom."
"I love you too, D." Sheeva meletakkan ponselnya di atas meja, menghela nafas penuh kelegaan. Setidaknya, akhirnya, Dominic, putra satu satunya, bisa menemukan kebahagiaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Behind You
RomanceMenjadi putri satu satunya dalam keluarga besar Ramiro tidak membuat Aurora tumbuh menjadi gadis manja. Aurora justru tumbuh menjadi gadis yang berjiwa bebas dan menyukai petualangan. Ia gemar mengunjungi berbagai kota dan daerah baru, sekedar menca...