Chapter 38

231 38 4
                                    

Wonwoo kecil menunduk. Tubuhnya yang bergetar menyender pada dinding istana. Tangannya dia genggam erat di depan dadanya.

" Untuk apa kau datang ke sini?! Dasar monster!" bentak salah satu anak yang mengelilinginya.

Wonwoo tersentak mendengar kalimat itu.

" Benar! Kau hanya akan mengacaukan pesta hari ini saja!"

" Di mana muka orang tuamu akan ditaruh di hadapan keluarga kerajaan Planet Phoenix?!"

" Lebih baik kau pergi saja! Dasar monster!"

" Monster!"

" Monster!"

Wonwoo menutup telinganya erat-erat.

" Dasar kau manusia monster!"

*****

Wonwoo terbangun dan langsung terduduk. Napasnya terengah-engah seperti habis berlari jauh. Keringat bercucuran di pelipisnya. Dia memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit.

Setelah sedikit tenang, Wonwoo menghela napas dan melihat seisi kamar.

Soonyoung tidak ada di kamar sejak dia membawakan sarapan untuk Wonwoo. Hari ini Sabtu. Jadi seragam Soonyoung hanya tergantung di pintu lemari.

Wonwoo menatap kedua telapak tangannya, lalu mengepalkan kedua tangannya. Dia pun menoleh saat pintu dibuka.

" Oh. Sudah bangun rupanya," Soonyoung masuk dan menutup pintu. "Bagaimana? Apa merasa lebih baikan?"

" Aku sudah merasa baikan sejak seminggu yang lalu, Soonyoung ah. Kau saja yang terlalu berlebihan," kata Wonwoo.

" Berlebihan apanya? Aku tahu energi sihirmu belum pulih sepenuhnya. Penyihir Bayangan itu...! Aku ingin sekali menghajarnya dengan kekuatan penuhku!" Soonyoung duduk di kasurnya dan memukul-mukul bantalnya.

" Kalau begitu, kenapa kau tidak ikut ke Melodia? Mereka akan berangkat hari ini, kan?" tanya Wonwoo.

" Hah? Kau pikir aku akan ikut dengan mereka ketika kondisimu seperti ini? Jangan konyol. Energi sihirmu akan pulih lebih lambat jika aku jauh darimu. Mana mungkin aku ikut ke Melodia?" Soonyoung mengibaskan tangannya.

" Selambat apa pun, pada akhirnya energi sihirku akan pulih juga, kan? Aku sudah tidak ada masalah ketika masuk kelas teori," kata Wonwoo.

" Kau ini terlalu meremehkan kondisimu, Wonwoo ya. Kau tidak tahu seberapa paniknya aku saat menyadari energi sihirmu dikuras habis oleh Penyihir Bayangan itu?" Soonyoung memukul-mukul pelan dadanya.

Wonwoo tersenyum kecil. "Setidaknya, dia tidak menyadari aku punya kekuatan terkutuk ini."

Soonyoung menoleh ke arah Wonwoo dengan cepat. Lalu menghela napas.

" Tentu saja. Bagaimana bisa penyihir gila itu mendeteksi kekuatan yang dilindungi dengan sihirku? Itu adalah sihir pelindung yang aku kerjakan selama 2 tahun," Soonyoung menunjuk dada Wonwoo.

Wonwoo menyentuh tengah dadanya.

Soonyoung menurunkan tangannya dan berbaring di kasurnya. "Yaah.... Tapi, aku sedikit kecewa karena tidak bisa menghajar mereka dengan tanganku sendiri. Meskipun aku yakin Yoongi sunbaenim akan sebisa mungkin menghindarkan Seungcheol Hyung dan yang lainnya untuk bertarung dengan mereka."

" Karena Yoongi sunbaenim pasti juga mengerti. Akan sangat berbahaya jika mereka melawan Penyihir Bayangan secara langsung. Tujuan utama mereka adalah untuk menyelamatkan Jihoon," kata Wonwoo.

FF SEVENTEEN ROGHART ACADEMY #FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang