Chapter 2

821 90 1
                                    

Seungcheol dan Chan keluar dari kamar dan berjalan menuju tangga. Seragam Roghart Academy yang mereka kenakan berupa gamis lebar selutut berwarna navi. Bagian atas gamis memiliki dua buah kancing, tapi mereka biarkan terbuka dan kedua sisi gamis hanya disatukan menggunakan dasi merah yang melingkar di kerah jubah mereka. Lengan gamis bermodel terompet. Bagian dalam jubah, mereka mengenakan kemeja berwarna abu-abu muda. Sementara bagian bawah mereka hanya menggunakan celana mereka masing-masing.

" Padahal masih 10 menit lagi. Kau yakin mau turun sekarang, Hyung?" tanya Chan.

" Kalau waktunya pas-pasan kita bisa terlambat," kata Seungcheol.

" Benar juga," kata Chan.

Saat akan melewati kamar nomor 418, pintu kamar itu terbuka dan seorang pemuda berpipi gembul keluar dari sana bersama seorang pemuda jakung yang memakai kacamata.

" Ayolah. Tidak apa-apa," pemuda berpipi gembul itu seakan membujuk pemuda jakung itu untuk keluar kamar. Lalu dia menutup pintunya dan menoleh ke arah Seungcheol dan Chan. "Oh, hai. Apa kalian mau turun juga?"

" Iya," jawab Seungcheol.

" Mau turun bersama? Supaya Hyung ini juga bisa berbaur," pinta pemuda berpipi gembul itu.

" Seungkwan ah, hentikan," kata pemuda jakung itu.

" Tidak apa-apa. Oh ya, kenalkan. Namaku Boo Seungkwan. Asalku dari Planet Merram. Dan umurku 17 tahun," pemuda berpipi gembul itu memperkenalkan diri. "Ayo, Hyung. Perkenalkan dirimu."

" A...aku Xu Minghao dari Planet Floresia. Umurku 18 tahun," Minghao memperkenalkan dirinya dengan gugup.

" Aku Lee Chan dari Planet Ventus. Umurku 16 tahun," Chan memperkenalkan diri sambil tersenyum ramah.

" Choi Seungcheol dari Planet Domino. Umurku 20 tahun," Seungcheol juga ikut memperkenalkan diri.

" Salam kenal. Dan ngomong-ngomong, 16 tahun? Muda sekali," kata Seungkwan.

" Tidak juga. Umur 16 tahun kan umur yang masih normal di akademi ini," kata Chan.

" Hhmm.... Oh, ayo kita turun. 7 menit lagi kita harus sudah berada di lantai dasar," ajak Seungkwan. Mereka berempat pun berjalan menuju tangga.

" Ngomong-ngomong, Minghao Hyung. Kenapa kau terlihat gugup? Bersikap normal sajalah. Mulai sekarang kita kan berteman," kata Chan. Minghao menoleh ke arah lain.

" Hao Hyung belum bisa mengendalikan kekuatan sihirnya dengan sempurna. Karena itu dia seperti menjadi rendah diri," kata Seungkwan.

" Seungkwan ah, hentikan," tegur Minghao.

" Tidak bisa mengendalikan kekuatan sihir?" tanya Chan. Minghao membuang muka. "Kalau begitu, mau aku ajarkan? Aku cukup pintar dalam membantu orang mengendalikan kekuatannya."

" Eh? Apa tidak masalah?" tanya Minghao.

" Aku mengajari adikku mengendalikan kekuatannya saat di Planet Ventus. Mungkin aku juga bisa membantu Minghao Hyung," kata Chan.

" Tawaran yang bagus! Bagaimana, Hyung? Kau mau, kan?" Seungkwan beralih pada Minghao. Minghao pun mengangguk pelan.

" Oke! Kalau begitu, mau mulai kapan?" tanya Chan.

" Tes pembagian level kelasnya 4 hari lagi, kan? Kenapa tidak dimulai besok hingga hari pembagian kelasnya?" usul Seungcheol.

" Oh, benar juga. Hao Hyung, kau tidak keberatan mulai besok?" tanya Chan.

FF SEVENTEEN ROGHART ACADEMY #FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang