Chapter 9

693 85 1
                                    

Pukul 19.07. Waktu makan malam sudah sejak tadi. Tapi Seungcheol masih berdiri di pinggir pagar rooftop asrama. Dia hanya diam menatap langit. Angin malam membuat rambutnya bergoyang pelan. Lalu terdengar suara pintu rooftop dibuka.

" Di sini kau rupanya," saat Seungcheol menoleh, Jeonghan sedang menutup pintu rooftop.

" Yoon Jeonghan," ucap Seungcheol.

" Cukup Jeonghan saja. Aku sudah bergabung dengan kelompok kalian, kan," kata Jeonghan. Dia menghampiri Seungcheol.

" Sebenarnya, bukan kelompok, sih," kata Seungcheol.

" Karena kau tidak kunjung datang ke ruang makan, Jisoo memintaku untuk mencarimu," kata Jeonghan.

" Ini sudah waktunya makan malam ternyata," gumam Seungcheol.

" Sedang memikirkan banyak hal hingga lupa waktu makan? Yaah.... Memang tidak aneh. Ini belum seminggu setelah kita datang ke akademi ini, tapi banyak kejadian menarik yang kau sendiri alami. Aku juga terkejut saat Jisoo mengatakan kau adalah pangeran Planet Solaria. Sudah banyak hal yang terjadi. Entah apa yang akan terjadi besok," kata Jeonghan.

" Jisoo sudah tahu siapa aku sejak awal?" tanya Seungcheol.

" Awalnya dia ragu. Karena kabarnya tidak ada yang selamat dari Planet Solaria. Tapi karena kau menunjukkan kekuatanmu hari ini, dia memutuskan untuk bertanya langsung padamu," kata Jeonghan.

" Menjadi pengawal pangeran sepertinya tidak mudah, ya," kata Seungcheol.

" Tidak juga. Karena, aku punya hutang nyawa pada Jisoo," kata Jeonghan.

" Dia menolongmu dari Planet Aquale?" tanya Seungcheol.

" Ya. Lebih tepatnya, dia membebaskanku dari perbudakan. Kau tahu kan raja Planet Aquale seperti apa?" tanya Jeonghan. Seungcheol mengangguk. "Saat aku berumur 8 tahun, ibuku menjualku pada kerajaan untuk dijadikan budak. Aku punya keturunan penyihir murni. Tapi tetap saja itu tidak berpengaruh pada kehidupan keluargaku yang tinggal di luar kerajaan. Terlebih lagi aku punya adik perempuan. Orang tuaku tidak sanggup membiayai seluruh kebutuhan hidup keluarga kami. Akhirnya ibu menjualku. Aku penyihir air termuda yang dijual sebagai budah. Dan sebagai budah, tentu saja aku diperlakukan dengan kasar oleh majikanku. Sekali melawan, maka aku bisa saja kehilangan nyawa.

" Saat aku berumur 10 tahun, ada kunjungan dari anggota kerajaan Planet Fulgur. Aku dan beberapa budak lainnya yang disuruh melayani mereka. Jisoo sepertinya penasaran dan membawaku untuk mengobrol bersama. Entahlah apa yang dia pikirkan ingin mengobrol dengan budak sepertiku. Sementara dia seorang pangeran dan pemegang kunci kekuatan Planet Fulgur. Dan keesokan harinya, tiba-tiba saja dia datang padauk dan berkata bahwa mulai saat itu, aku akan tinggal di Planet Fulgur sebagai pengawalnya. Tapi dia bilang, anggap saja dirinya sebagai sahabat."

" Karena itu kau berhutang nyawa padanya?" ucap Seungcheol.

" Iya. Tapi tetap saja. Statusku di Planet Fulgur hanya sebatas pengawal pribadi," kata Jeonghan. Lalu dia diam sebentar. "Hei, aku baru sadar. Ini pertama kalinya aku menceritakan masa kecilku pada orang lain."

" Benarkah?" tanya Seungcheol.

" Aku sempat bersekolah di salah satu akademi di Planet Fulgur. Walau pada akhirnya aku ditarik untuk belajar di istana saja. Tapi aku tidak pernah memberitahu teman-temanku bagaimana caranya aku menjadi pengawal pangeran Planet Fulgur," kata Jeonghan. Lalu dia berbalik ke arah Seuncheol. "Kau ini sebenarnya punya magnet apa? Baru beberapa hari di akademi ini, kau bahkan sudah bersama sebelas siswa lainnya."

FF SEVENTEEN ROGHART ACADEMY #FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang