Chapter 3

772 89 2
                                    

Setelah sosialisasi mengenai peraturan yang ada di akademi, Seungcheol dan Chan langsung kembali ke kamar. Chan tengah serius membaca sesuatu dengan layar hologram dari ponselnya.

" Kau membaca apa sejak tadi?" tanya Seungcheol yang sibuk merapikan barang-barangnya di rak buku.

" Aku membaca tentang kekuatan para penyihir dari Planet Floresia. Aku harus mengetahui seperti apa kekuatan mereka supaya bisa membantu Minghao Hyung," kata Chan.

" Kau tidak membereskan barang-barangmu dulu?" tanya Seungcheol.

" Itu bisa nanti, Hyung," kata Chan.

" Kau sepertinya sangat serius dengan ucapanmu kemarin, ya," kata Seungcheol.

" Kalau aku tidak serius, aku tidak akan mengatakannya, Hyung. Aku tahu seperti apa rasanya tidak bisa mengendalikan kekuatan dengan baik," kata Chan. "Hyung sendiri bagaimana?"

" Aku juga pernah tidak bisa mengendalikan kekuatanku," kata Seungcheol.

" Kalau begitu kita sama. Siapa yang membantu Hyung mengendalikan kekuatanmu?" tanya Chan.

" Kakakku. Saat aku masih berumur 5 tahun, aku masih belum bisa mengendalikan kekuatanku dengan baik. Cukup menjadi masalah karena kekuatan sihirku cukup besar. Karena itu setiap hari kakakku membantuku mengendalikan kekuatanku," kata Seungcheol.

" Hyung, apa kau bisa tidak menceritakan itu? Aku jadi merasa bersalah kalau kau berbicara seperti itu," kata Chan.

" Hm? Kenapa kau merasa bersalah?" tanya Seungcheol.

" Kau jadi mengingat masa lalumu. Aku merasa bersalah karena itu," kata Chan.

" Itu hanya masa lalu, Chan ah. Setidaknya bukan hanya ingatan menyedihkan yang kupunya," kata Seungcheol. Dia meletakkan buku-buku pelajarannya di rak buku yang paling atas.

" Hyung, jangan buat aku semakin merasa bersalah. Aku jadi merasa kalau aku yang membuat Hyung mengingat masa lalumu," kata Chan.

" Aku memang sering teringat. Bukan berarti itu salahmu. Santai saja," kata Seungcheol. Lalu dia berbaring di atas kasurnya menghadap ke kasur Chan. "Lalu, apa kau tahu cara membantu Minghao melatih kekuatannya besok?"

" Mengendalikan kekuatan sihir, berarti aku harus tahu apa permasalahan Minghao Hyung dalam mengendalikan sihirnya. Karena permasalahan tidak dapat mengendalikan kekuatan sihir setiap orang berbeda-beda. Adikku dulu tidak bisa mengendalikan kekuatan anginnya sehingga sering menciptakan badai ketika dia mencoba memakai kekuatannya," kata Chan.

" Lalu kau membantunya mengendalikan kekuatannya?" tanya Seungcheol.

" Tentu saja. Aku tidak suka melihat teman-tema di sekolahnya mengolok-olok dia karena tidak bisa mengendalikan kekuatannya dengan baik. Selain itu, bisa berbahaya kalau kekuatannya lepas kendali," kata Chan.

" Kau jadi Hyung yang baik bagi adikmu, ya. Aku jadi teringat kakakku," kata Seungcheol.

" Hyung, sudahlah. Kau membuatku semakin merasa bersalah," pinta Chan. Seungcheol hanya tersenyum kecil.

" Aku mau tidur dulu. Bisa kau bangunkan aku saat hampir waktunya makan malam?" tanya Seungcheol.

" Oke," jawab Chan.

*****

Ruang makan berada di lantai dasar asrama sebelah timur. Tempat itu sangat luas sehingga 273 siswa terlihat sangat sedikit bila dilihat dari depan. Terdapat 80 meja dan kursi panjang yang masing-masing 10 meter. Di atas meja telah disediakan berbagai macam makanan. Seungcheol, Chan, Seungkwan, dan Minghao duduk bersama di salah satu meja bersama beberapa siswa lainnya. Para guru duduk di meja khusus guru di depan. Total ada 23 guru yang ada di ruang makan. Prof.Siwon duduk di kursi besar di tengah-tengah.

FF SEVENTEEN ROGHART ACADEMY #FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang