Chapter 28

474 64 4
                                    

" Lepaskan Wonwoo, Prof.Yesung. Tidak. Penyihir Bayangan," geram Soonyoung. Matanya menyala seperti api. Dia menahan ledakan amarahnya.

Prof.Yesung tersenyum dan mendengus ke arahnya. "Pangeran Planet Phoenix yang datang untuk menolong temannya."

" Soonyoung ah..." Wonwoo merintih.

" Hhm..." Prof.Yesung menoleh ke arah Seungcheol. "Dan kekuatanmu tadi...rasanya tidak asing."

Seungcheol menegang. Identitasnya sebagai Pangeran Planet Solaria masih belum boleh sampai dketahui oleh orang di depannya.

" Tapi itu tidak penting. Yang aku butuhkan sekarang adalah berlian musik itu," kata Prof.Yesung menunjuk Jihoon.

Seungcheol maju ke depan Jihoon. "Jangan harap kau akan mendapatkannya, Prof.Yesung."

" Hyung..."

" Apa kau bisa menahanku? Kurasa tidak. Kalau dia tidak mau menyerahkan diri, maka remaja ini yang akan menjadi taruhannya," Prof.Yesung menguatkan energinya pada bola hitam yang mengurung Wonwoo. Wonwoo berteriak kesakitan. Tubuhnya seakan ditusuk ribuan pedang.

" Hentikan!" seru Jihoon.

" Flame Wings!" Soonyoung mengeluarkan sayap phoenix yang besar di punggungnya. Lalu sepasang sayapnya menyemburkan api ke arah Prof.Yesung dalam skala besar. Prof.Yesung membuat dinding hitam transparan sebagai pelindung.

" Serangan kecil," Prof.Yesung menyeringai. Dan ternyata, dinding hitam yang dia gunakan, memantulkan kembali serangan Soonyoung. Soonyoung langsung menekuk kedua sayapnya ke depan untuk menahan serangan itu.

" Light Bomb!" Seungcheol mengarahkan tangannya ke depan dan menembakkan bola cahaya berukuran besar. Sama seperti tadi, Prof.Yesung membuat dinding pelindung hitam. Tapi berbeda dengan kekuatan Soonyoung, kekuatan Seungcheol diserap oleh dinding itu. Dan kemudian, kekuatan itu meledakkan cahaya di dalam kekuatan Prof.Yesung. Prof.Yesung terkejut, meskipun dia tidak bergerak dari tempatnya.

" Sihir cahaya?" gumam Prof.Yesung. Dia menatap ke arah Seungcheol, lalu menyeringai. "Menarik. Sudah lama sekali tidak bertemu Penyihir Cahaya sepertimu."

" Burning Arrow!" Soonyoung menembakkan serangan apinya lagi. Dan seperti tadi, Prof.Yesung hanya menahan serangan itu. Soonyoung tidak berhenti. Dia meluncurkan sihirnya secara beruntun. Dan Prof.Yesung hanya membuat dinding pelindung.

" Kau jangan bergerak dari sini, Jihoon ah. Tetaplah di belakang," kata Seungcheol. Jihoon tidak menjawab. "Prof.Yesung, lepaskan Wonwoo sekarang!"

" Kau pikir kau bisa memberi perintah padaku?" Prof.Yesung tetap menyeringai.

Seungcheol terbang menggunakan sihir kinetik dan mengarahkan tangan kanannya ke atas. "Light Meteor!" Seungcheol berucap. Muncul bola-bola dari laingit yang melaju ke arah Prof.Yesung.

" Kekuatan sihir cahayamu lumayan. Tapi kurasa belum cukup kuat untuk mengalahkanku, penyihir muda," kata Prof.Yesung. Lalu muncul kubah hitam tansparan sebanyak tiga lapis yang melindungi dirinya dan Wonwoo.

Seungcheol mendecih. Jika saja Wonwoo tidak masuk ke dalam kubah itu, dia bisa meledakkan kubah itu dengan kekuatannya.

" Hmh! Lumayan. Kau bukan penyihir cahaya biasa, ya," kata Prof.Yesung.

Seungcheol tidak menyahut.

" Kalau kalian masih mencoba melawanku, kalian tidak akan tahu apa nasib teman kalian yang satu ini," kata Prof.Yesung, menoleh ke arah Wonwoo yang masih terus mengerang kesakitan. "Tapi kalau Lee Jihoon secara sukarela menyerahkan diri, dengan senang hati aku akan melepaskannya."

FF SEVENTEEN ROGHART ACADEMY #FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang