Chapter 4

689 87 0
                                    

" Seungcheol Hyung/Ah!" Jungkook dan Jooheon langsung merangkul Seungcheol bersamaan begitu Seungcheol masuk ke dalam salah satu lorong asrama.

" Aw! Sakit! Jungkook ah, Jooheon Hyung," keluh Seungcheol.

" Sudah menemukan teman baru, ya? Syukurlah. Hyung ikut senang. Awalnya aku khawatir kau tidak bisa bergaul dengan siswa yang lain," kata Jooheon. Seungcheol memalingkan muka.

" Jangan malu, Hyung. Kau bahkan sampai membantu mengendalikan kekuatan sihir seseorang. Sepertinya aku mulai iri dengan orang itu," kata Jungkook. Dia melipat kedua tangannya di depan dada.

" Aku hanya membantu orang yang membutuhkan bantuan," kata Seungcheol.

" Jangan pura-pura, Hyung. Aku tahu kau itu berhati baik," kata Jungkook.

" Tentu saja dia berhati baik, Jungkook ah. Kau sendiri kan juga pernah dia bantu mengembangkan kekuatan sihirmu. Apalagi dia seorang penyihir cahaya. Tidak mungkin hatinya tidak ikut bercahaya," kata Jooheon.

" Aku sedikit terkejut sebenarnya. Hyung, hari pertama kemarin kau sudah berkenalan dengan dua orang dari kamar lain. Dan hari ini kau berteman lagi dengan orang baru. Apa ini sebuah peningkatan?" tanya Jungkook.

" Peningkatan apa?" tanya Seungcheol.

" Kau biasanya dingin dengan orang baru. Tapi sepertinya ini sebuah peningkatan. Mungkin mereka juga bisa mengobati lukamu yang dulu, Hyung. Tidak seperti kami," kata Jungkook.

" Jungkook ah, hentikan," kata Jooheon yang menyadari perubahan ekspresi pada wajah Seungcheol.

" Ah!" Jungkook tersadar dengan yang diucapkannya barusan.

" Aku pergi dulu," Seungcheol melepas rangkulan Jooheon dan berjalan menjauh.

" Aaah.... Seungcheol Hyung..." Jungkook menatap Seungcheol yang berjalan menjauh.

" Jungkook ah, kau selalu ceria itu bagus. Tapi coba kau kontrol sedikit kata-katamu. Apa kau tidak bisa mecoba tidak mengungkit hal itu?" tanya Jooheon.

" Maaf, Hyung," kata Jungkook sedikit menunduk. "Lalu, Seungcheol Hyung bagaimana? Apa kita menyusulnya?"

" Hhh.... Sebaiknya biarkan dia sendiri dulu. Biarkan dia menenangkan pikirannya," kata Jooheon.

*****

Seungcheol masuk ke dalam kamarnya. Dia duduk di sofa yang ada pada jendela.

" Ternyata aku masih bisa mengingatnya dengan jelas," gumam Seungcheol. Lalu dia melihat keluar jendela yang menghadap ke lapangan belakang. Dia bisa melihat Minghao yang masih berlatih mengendalikan kekuatannya. Sepertinya dia mulai lumayan bagus dari yang sebelumnya karena Chan dan tiga lainnya terlihat menyemangatinya. Seungcheol tersenyum melihat itu.

" Mungkin mereka juga bisa mengobati lukamu yang dulu, Hyung,". Kalimat Jungkook tidak salah. Seungcheol seakan menjadi seorang kakak yang membantu adiknya mengendalikan kekuatannya.

" Kalian juga cukup mengobatiku, Jungkook ah, Jooheon Hyung," Seungcheol bergumam pelan.

" Gunakan kekuatanmu untuk melindungi orang-orang yang berharga bagimu,". Kalimat itu terngiang lagi di kepala Seungcheol. Seungcheol terdiam. Lalu dia memilih untuk berbaring di atas kasurnya dan terlelap.

*****

Seungcheol mencoba mengeluarkan kekuatannya. Dia mengarahkan kedua tangannya ke depan dan mengeluarkan cahaya yang sangat terang. Tapi kemudian cahaya itu sedikit meleda dan Seungcheol terpental ke belakang.

FF SEVENTEEN ROGHART ACADEMY #FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang