Hari Senin tiba. Seungcheol dan Chan keluar dari kamar sambil membawa tas mereka. Mereka berjalan ke ruang makan.
" Akhirnya hari pertama sekolah! Aku sudah tidak sabar!" Chan bersorak riang.
" Sudah yakin tidak ada yang tertinggal?" tanya Seungcheol.
" Tentu saja," kara Chan.
Mereka berdua masuk ke dalam ruang makan. Sudah banyak siswa di ruang makan dan sarapan. Seungcheol dan Chan berjalan ke arah meja yang ditempati teman-teman mereka.
" Selamat pagi, Chan ah, Seungcheol Hyung," sapa Seungkwan.
" Pagi. Kenapa baru sedikit yang sudah turun?" tanya Chan. Baru ada Seungkwan, Minghao, Junhui, Mingyu, dan Jihoon.
" Ini masih pagi. Jelas saja," kata Junhui.
" Sepertinya kau yang paling bersemangat, Chan ah," kata Minghao.
" Tentu saja. Aku sudah lama ingin bersekolah di sini," kata Chan.
" Semangat muda yang bagus," kata Seungkwan.
" Kau juga muda, Hyung," kata Chan.
Jisoo dan Jeonghan menghampiri meja mereka.
" Selamat pagi," sapa Jisoo.
" Selamat pagi, Hyung. Waah.... Aura pangerannya terlihat sekali," kata Chan begitu melihat penampilan Jisoo yang sangat rapi dengan seragam Roghart Academy.
" Biasa saja," kata Jisoo.
" Tidak datang bersama yang lain?" tanya Junhui.
" Tadi kami lewat di depan kamar Wonwoo dan Soonyoung. Sepertinya mereka sedang bersiap-siap juga," kata Jeonghan.
Sementara di kamar 431, Wonwoo sudah keluar kamar dan berdiri di depan pintu. Sementara Soonyoung masih sibuk bersiap-siap.
" Berapa lama lagi kau selesai?" tanya Wonwoo.
" Sebentar lagi. Aku masih mencari buku hard cover-ku. Kau duluan saja," kata Soonyoung.
" Hh.... Baiklah. Cepat turun, ya," kata Wonwoo. Lalu dia berjalan menuju tangga. Saat di tangga, dia tidak sengaja menabrak pelan seorang murid tahun ajaran kedua. " Oh, maaf. Aku tidak sengaja."
" Tidak apa-apa. Aku juga tidak melihat jalan dengan benar," kata senior itu.
" Kalau begitu, aku permisi dulu," kata Wonwoo sedikit membungkuk dan berjalan menuju ruang makan.
Sementara senior tadi masih diam menatap tempat yang Wonwoo lewati tadi.
" Jaebum Hyung," seseorang menepuk bahunya membuatnya sontak menoleh.
" Oh, ternyata kau, Jinyoung ah," gumam Jaebum.
" Sedang melamun?" tanya Jinyoung.
" Tidak," jawab Jaebum. Lalu berjalan turun menuju ruang makan bersama Jinyoung. "Tadi, aku tidak sengaja bertabrakan dengan anak baru."
" Dan Hyung melihat gambaran masa depannya?" tebak Jinyoung.
Jaebum melirik ke arah lain.
" Hyung, Mark Hyung juga sudah sering mengingatkanmu untuk mengendalikan kemampuanmu itu," kata Jinyoung.
" Aku belum bisa, Jinyoung ah. Bayangan itu datang begitu saja tanpa aku pinta dan bahkan aku tidak ingin melihat itu," kata Jaebum.
KAMU SEDANG MEMBACA
FF SEVENTEEN ROGHART ACADEMY #FATE
Fanfiction" Tetaplah hidup. Gunakan kekuatanmu untuk melindungi orang-orang yang berharga bagimu." Penyihir bayangan adalah musuh dari seluruh penyihir di jagad raya. Mereka menjajah planet lain, mengambil seluruh energi sihir dari planet tersebut, dan membua...