Chapter 11

599 71 0
                                    

Pukul 08.45. Ratusan pesawat angkasa mendarat di parkiran pesawat Roghart Academy yang luas. Pintu pesawat terbuka dan murid-murid lama turun dari pesawat. Beberapa murid tahun ajaran baru menyambut murid-murid senior yang mereka kenal. Para murid senior pun masuk ke asrama menuju kamar masing-masing.

Seungcheol berjalan menuju rooftop asrama. Entah kenapa dia suka berada di sana. Saat akan berbelok ke tangga, tidak sengaja dia sedikit menabrak lengan seorang senior yang sedang lewat.

" Ah, maaf," ucap Seungcheol sedikit membungkuk.

" Tidak apa-apa," ujar senior itu. Lalu dia terdiam begitu melihat Seungcheol.

" Kalau begitu, aku permisi," kata Seungcheol lalu berjalan menaiki tangga menuju rooftop. Sementara siswa senior tadi masih terdiam di tempatnya.

" Namjoon ah!" seorang murid lama memanggil siswa tadi dari belakang. Siswa bernama Namjoon itu menoleh.

" Oh, Jackson. Kau juga sudah datang rupanya," ucap Namjoon.

Jackson menghampiri Namjoon. "4 hari perjalanan. Tahun ini kita satu kamar lagi, kan. Kamar 526."

" Iya," jawab Namjoon.

" Kau tadi melamun. Ada sesuatu?" tanya Jackson.

" Tidak ada," jawab Namjoon. Lalu dia mengajak Jackson menuju kamar mereka.

Di rooftop, Seungcheol menghubungi Jongsu menggunakan sihir teknologinya.

" Yo, Seungcheol ah. Ini pertama kalinya kau menghubungiku. Jungkook dan Jooheon sudah menghubungiku beberapa kali," Jongsu muncul di layar hologram heksagonal Seungcheol.

" Aku tidak seperti mereka, Hyung," kata Seungcheol.

" Jungkook masuk Level 3, dan Jooheon masuk Level 2. Kutebak kau pasti masuk Level 1," kata Jongsu.

" Kau tahu siapa aku, Hyung. Aku tidak mau melakukan setengah-setengah," kata Seungcheol. Jongsu terkekeh.

" Lalu, ada apa? Aku sebenarnya tidak menyangka kau akan menghubungiku sendiri," Jongsu bertanya.

" Aku memikirkan ramalan ibu Jooheon. Kau waktu itu juga di sana kan, Hyung?" tanya Seungcheol.

Jongsu menghela napas. "Tentang orang-orang yang bisa kau percaya. Jungkook bilang kau sudah punya kelompok?"

" Kelompok? Ng.... Hanya teman biasa saja," kata Seungcheol.

" Tapi Jungkook bilang, kau sudah mengatakan identitasmu pada mereka," kata Jongsu.

" Tapi, aku berasal dari Planet Solaria sepertinya semua sudah tahu. Aku menggunakan sihir cahayaku saat tes pembagian level kelas," kata Seungcheol.

" Tapi kau tidak bilang kau memegang kunci kekuatan Planet Solaria, bukan?" kata Jongsu. Seungcheol tidak menjawab. "Sementara Jungkook bilang, kau sudah memberitahu mereka kalau kau memegang kunci kekuatan planetmu. Bukankah itu berarti kau sudah percaya pada mereka?"

" Entahlah, Hyung. Aku belum pernah percaya pada orang lain sebelumnya. Bahkan pada diriku sendiri, aku belum percaya," kata Seungcheol.

" Sebenarnya, aku masih bingung. Kau percaya pada seseorang yang bisa kau beritahu, kalau kau memegang kunci Planet Solaria. Apa ada arti lain dari kata 'percaya' dalam dirimu? Seorang teman? Sahabat? Atau kekasih?" tanya Jongsu.

" Orang-orang yang kuat. Yang bisa bertahan hidup saat para Penyihir Bayangan menemukanku, dan mencoba menghancurkan kunci kekuatan planetku," kata Seungcheol.

FF SEVENTEEN ROGHART ACADEMY #FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang