Chapter 31

468 71 6
                                    

" Aakh! Aaargh!" Jihoon merintih kesakitan. Benang-benang sihir berwarna hitam menusuk dadanya hingga tembus ke belakang. Yoonseok memperhatikan Jihoon dengan tajam tanpa berbicara apa pun. Matanya tajam mengkilat. Tak berapa lama kemudian, benang-benang itu berubah warna menjadi warna perak dan menghilang.

Napas Jihoon terengah-engah. Tubuhnya lemas.

" Tuan Yoonseok, mantra yang ini juga tidak berhasil," kata penyihir yang menggunakan mantra tadi.

" Ck! Sial!" Yoonseok meninju dan merubuhkan tiang di sebelahnya. "Ratusan mantra pun belum ada juga yang bisa membuka segel itu!"

" Ng.... Maaf, kita baru mencoba sekitar delapan puluh mantra, Tuan," kata penyihir itu.

" Diam!" bentak Yoonseok, membuat pengawal itu tersentak. "Apa masih banyak mantra yang belum kau coba?"

" Kita masih belum mencoba ratusan mantra yang ada, Tuan. Saya akan berusaha menemukan mantra untuk membuka segel itu," kata penyihir itu.

" Usahakan secepat mungkin. Aku membutuhkan berlian itu untuk menyatukan pecahan berlian yang lain," kata Yoonseok.

" Baik, Tuan," kata penyihir itu. Setelahnya, Yoonseok pergi keluar ruangan dan terdengar suara jeritan Jihoon dari dalam ruangan.

*****

Gedung Arena II dibangun untuk tempat para siswa melatih kekuatan mereka secara mandiri. Gedung ini memiliki delapan tingkat dengan tiga puluh petak di setiap lantainya. Dan setiap petak seluas 10x10 meter. Setiap ada orang yang mulai menggunakan kekuatannya, akan muncul dinding pelindung yang mengelilingi petak.

Seungcheol tengah duduk di kursi tribun di lantai tiga Gedung Arena II. Dia tengah membaca sebuah catatan kecil tentang benda-benda pusaka yang dia dapatkan dari Namjoon.

" Seungcheol ah," Seungcheol menoleh ke arah orang yang memanggilnya.

" Jooheon Hyung," ucap Seungcheol.

" Jarang sekali aku melihatmu di gedung ini," kata Jooheon.

" Ini pertama kalinya aku kemari. Hyung sering ke sini?" tanya Seungcheol.

" Ya. Untuk melatih sihirku. Kita bersekolah di sini bukan hanya untuk belajar, tetapi juga meningkatkan kemampuan sihir kita," kata Jooheon. Dia lalu duduk di sebelah Seungcheol. "Apa yang kau baca?"

" Buku tentang benda-benda pusaka Solaria. Namjoon sunbaenim yang memberikannya beberapa hari yang lalu," kata Seungcheol.

" Pusaka Planet Solaria? Bagaimana bisa orang itu memberimu buku ini?" tanya Jooheon.

" Hyung tahu ekspedisi ke Planet Solaria 5 tahun yang lalu?" Jooheon mengangguk. "Namjoon sunbaenim ikut dalam ekspedisi itu dan menemukan sebuah benda pusaka yang tertinggal di sana," Seungcheol memperlihatkan salah satu halaman.

" Golden Time.... Lalu, apa yang akan kau lakukan dengan benda itu?" tanya Jooheon.

" Sebenarnya, aku ingin belajar cara menggunakan kekuatan dari berlian itu. Tapi, sepertinya tidak ada catatan lengkap mengenai itu," kata Seungcheol.

" Lalu, untuk apa kau membaca ini?" tanya Jooheon.

" Entahlah. Meskipun aku membacanya, aku tidak mendapat petunjuk apa-apa. Tidak terlalu berguna untuk menyelamatkan Jihoon dan Melodia," kata Seungcheol. Dia menghela napas.

" Kau berniat menyelamatkan Melodia?" tanya Jooheon.

" Ya," jawab Seungcheol.

" Seungcheol ah, apa kau sudah gila?" tanya Jooheon.

FF SEVENTEEN ROGHART ACADEMY #FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang