Chapter 40

247 40 2
                                    


Jihoon perlahan membuka matanya. Dengan mata sayunya, di melirik ke sekelilingnya. Masih pemandangan yang sama seperti sebelumnya. Ruangan besar dan gelap yang hanya diterangi oleh 2 obor di dinding ruangan. Tepat di bawah Jihoon, terdapat lingkaran sihir berwarna hitam yang tidak diaktifkan.

Jihoon mencoba menggerakkan tubuhnya. Kemudia dia menyadari kedua tangannya yang masih dipasung pada kedua tiang di sebelahnya. Seluruh tubuhnya terasa lemas, tetapi posisinya memaksa kedua kakinya untuk berdiri.

' Aah.... Benar juga. Aku ditangkap oleh Penyihir Bayangan. Untungnya, mereka belum berhasil mengambil berlian ini,' batin Jihoon.

Mata sayunya menelusuri isi ruangan yang dapat dia jangkau dengan matanya. Seorang Penyihir Bayangan yang memakai jubah hitam duduk membelakanginya di salah satu sudut ruangan. Meja di depannya penuh dengan buku-buku dan catatan mengenai mantra segel yang dimiliki Planet Melodia. Sementara Penyihir Bayangan itu tengah membaca dua buku sekaligus sambil mencatat hal-hal penting yang dia baca.

Tubuh Jihoon terlalu lemas untuk digerakkan. Para Penyihir Bayangan itu hanya menahan tubuhnya supaya tidak mati karena kelaparan menggunakan sihir. Mata sayunya perlahan melirik ke bawah dan bersiap menutup lagi, ketika dia bisa merasakan sesuatu dari dalam tubuhnya.

Pecahan berlian musik di dalamnya seakan bernyanyi pelan dan menenangkan dirinya. Jihoon membuka matanya dan merasakan kekuatan berlian musik di dalamnya memberinya sedikit energi supaya dia tidak kembali tak sadarkan diri.

Jihoon melirik ke arah Penyihir Bayangan yang sepertinya tidak menyadari kekuatan berlian musik yang aktif di dalam dirinya.

Jihoon menunduk. 'Kuharap tubuhku bertahan sedikit lagi. Pangeran Yoongi sudah ada di planet ini.'

*****

Setelah berdiskusi cukup panjang mengenai rencana mereka, sebagian dari mereka masuk ke kamar yang sudah disiapkan oleh Daniel. Rumah itu ternyata memiliki cukup banyak kamar kosong. Sehingga mereka bisa menempati kamar itu sendiri-sendiri.

Yoongi masih duduk di meja makan sambil memium teh khas Melodia yang dibuat oleh Daniel. Sementara Daniel tengah mencuci gelas dan piring yang telah digunakan.

" Aku masih sedikit tidak percaya kau bisa mempercayai mereka dengan mudah, Hyung. Bahkan kau sampai membawa mereka ke Melodia," ucap Daniel.

" Aku tidak percaya dengan mudah, Niel ah. Bahkan butuh waktu lama sampai aku bisa mengatakan identitasku yang sebenarnya. Tentu saja, aku punya alasan kenapa aku percaya dengan orang-orang ini," kata Yoongi.

" Orang yang banyak senyum tadi, dia yang membantumu di Planet Ignan, kan?" tebak Daniel.

" Kau menyadarinya?" tanya Yoongi.

" Aku pernah mendengar melodi energi sihir naga api dari Planet Ignan, Hyung. Tentu saja aku menyadarinya," kata Daniel.

" Kau pernah bertemu dengan orang Planet Ignan?" tanya Yoongi.

" Dulu sekali, sebelum aku bertemu denganmu. Meskipun melodi yang dimiliki temanmu itu sedikit berbeda. Dia salah satu pemegang kunci kekuatan Planet Ignan, kan?" Daniel menebak lagi.

" Kau bahkan menyadari hal itu?" tanya Yoongi.

" Besar kekuatannya sama denganmu, Hyung. Tidak mungkin aku tidak menyadarinya," kata Daniel.

" Aah.... Benar juga," gumam Yoongi.

" Dan 5 orang lainnya, semuanya adik kelasmu, kan? Meski masih muda, mereka juga bukan penyihir biasa. Apalagi 2 dari mereka. Pangeran Fulgur itu, besar energi sihirnya membuatku merasa sangat kecil." Daniel mematikan air dan mengeringkan tangannya.

FF SEVENTEEN ROGHART ACADEMY #FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang